Persekolahan Di Daerah Terpencil

andree_erlangga

New member
Rusnawati (47 tahun) yang guru SD Kampung Sambung, Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, bertahun-tahun berjuang ?sendirian?, dan kini bertanggungjawab atas pendidikan 25 anak yang terbagi atas 6 kelas yaitu kelas I: 8 murid, kelas II: 3 murid, kelas III: 3 murid, kelas IV: 1 murid, kelas V: 2 murid, dan kelas VI: 8 murid, sehingga total 25 murid.

Sekolah dimulai pukul 6:00 pagi dan pada pukul 6:30 semua murid ?gosok gigi? bersama. Anak-anak kelas I ? III pulang pukul 11:00, sedangkan anak-anak kelas IV ? VI pulang pukul 13:00. Tentu kita kagum bagaimana seorang guru mengajar 25 anak didik dengan 6 kelas yang berbeda dengan buku-buku yang sangat terbatas. Kampung (desa) Sambung, berjarak 160 km dari Melak (Sendawar, ibukota Kutai Barat) dengan perjalanan darat sebagian besar masih jalan tanah buatan perusahaan HPH. Perjalanan dari Melak memerlukan 4 jam, sedangkan ke perbatasan dengan Kalteng yang hanya 10 km ditempuh dalam 1 jam perjalanan.

Bila kita berbicara tentang reformasi yang jalannya hendak kita ?luruskan?, maka untuk SD yang ditangani Rusnawati reformasi ?belum pernah terjadi?, dan sangat jelas yang diperlukan sekarang bukan sekedar reformasi tambal sulam tetapi revolusi, yaitu revolusi dalam perhatian pemerintah terhadap kondisi persekolahan di kampung ini, dan revolusi dalam kesadaran seluruh warga masyarakat bagaimana menjamin pendidikan yang bermutu bagi generasi anak cucu .

ekonomirakyat.org
 
Back
Top