Tuing- tuing...tuing- tuing (sambil ngedipin mata) hehehehe….yuhuuu semua,,,,
Hmmm kayaknya sekarang lagi musim nikah ya,,, nggak sedikit nih undangan pernikahan dari temen saya ataupun kerabat orang tua saya, sehingga bikin saya mengingat sepanjang bulan kemarin- kemarin hingga sekarang kok banyak banget yang nikah, so saya tertarik membuat thread ini...
Pernikahan...jika membicarakan sebuah pernikahan, apa sih itu pernikahan? Untuk apa? banyak pengertian sebuah pernikahan jika ditinjau dari bermacam segi yang berbeda..so, ambil garis besarnya saja secara umum, eh bentar-bentar,,,sebelum secara umum, kalau menurut pemikiran sempit saya, pernikahan adalah suatu ikatan suci menyatukan 2 insan di hadapan Tuhan dengan tujuan beribadah dan selalu saling menyayangi dalam keadaan duka maupun suka
ehehe...(ngaco ya??)
Dan salah satu pengertian umum pernikahan yang aku quote, pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. >8o
Melihat pengertian tersebut di atas, sudah bisa dirasakan dan dimengerti bahwa yang namanya pernikahan tentunya bukanlah hal yang main- main...dengan mudahnya ganti- ganti pasangan jika sudah bosan, tentu bukan seperti itu yang diharapkan,, nah sudah senormalnya jika kita semua menginginkan pernikahan sekali untuk seumur hidup, maka, sopastinya pernikahan membutuhkan kesiapan dari bukan hanya satu segi.....
Apa saja persiapan yang dimaksud?? Saya pernah ikutan seminar di kampus, ada 3 hal besar yang perlu diketahui, dipelajari dan disiapkan dalam melangkah ke subuah pernikahan..yaitu persiapan spiritual, persiapan kesehatan/ fisik dan persiapan psikologis. Tetapi setelah gogling- gogling, ada 1 tambahan lagi, yaitu persiapan ilmu........hmm bagaimanakah persiapan dari ke 4 segi tersebut? mari kita simak dan saling menambahkan informasi yah.....[<
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri insya Allah akan melanggengkan pernikahan.
Banyak orang yang menikah hanya karena cinta, atau mengikuti tradisi masyarakat. Bisa juga karena malu karena sudah cukup umur tetapi masih belum juga menuju pelaminan. Alasan-alasan seperti ini tidak memiliki akar yang jelas. Bisa juga menjadi sangat rapuh ketika memasuki bahtera rumah tangga, dan akhirnya hancur ketika badai rumah tangga datang menerjang.
Sebagai manusia yang memiliki rujukan hidup yang jelas, tentu kita tahu bahwa menikah itu karena ibadah.
Visi pernikahan dalam sisi agama mungkin berbeda- beda berdasarkan agamanya, tetapi saya rasa tujuannya sama adalah menimba banyak pahala melalui aktivitas berumah tangga. Menjauhkan diri dan keluarga dari api neraka, dan akhirnya berusaha meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Bila seseorang memiki visi seperti ini insya Allah hari-hari yang dilaluinya setelah menikah akan berusaha dihadapi sesuai dengan hukum-hukum agama (sesuai yang dipeluknya).
Ilmu yang lain yang harus diketahui adalah tentang hukum-hukum pernikahan. Seperti tentang rukun nikah (dalam islam), yaitu mempelai pria dan wanita, dua orang saksi, wali dari pihak perempuan dan ijab kabul. Begitu juga dengan agama lain, tentunya ada rukun nikah/ persyaratan dalam nikah (maaf jika salah istilah) sebagai syarat terlaksananya sebuah pernikahan.
Bila sudah terpenuhi semuanya, insya Allah pernikahan menjadi sah secara agama. Lalu kewajiban memberi mahar/ mas kawin sesuai yang diminta oleh pihak wanita. Lalu masalah pesta pernikahan. Tradisi-tradisi daerah bukanlah hal yang wajib untuk dilakukan. Lalu juga mempermudah semua proses pernikahan adalah lebih utama.
2. Persiapan mental/psikologis
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.
Di dalam pernikahan juga diperlukan rasa tanggung jawab untuk untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Sehingga setiap anggota keluarga tidak hanya menuntut hak-haknya saja, tetapi berusaha untuk lebih dulu memenuhi kewajibannya. Pernikahan merupakan perwujudan dari tim kehidupan kita untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu kerja sama, saling mendukung dalam segala hal sangat diperlukan.
Termasuk dalam pendidikan anak.
Pernikahan juga merupakan sarana untuk terus menerus belajar tentang kehidupan. Ketika memasuki dunia perkawinan seseorang belajar untuk menjadi bagian dari tim kehidupan. Ketika memiliki anak seseorang belajar untuk mendidik anak dengan cara yang baik. Tidak jarang juga orang tua perlu memaksa diri untuk merubah kebiasaan-kebiasaan buruknya agar tidak ditiru oleh anak. Ketika anak-anak menjelang dewasa orang tua belajar untuk menjadikan anak-anaknya sebagai teman, sebagai bagian dari tim kehidupan yang aktif menggerakkan roda kehidupan, dan seterusnya.
3. Persiapan Spiritual
Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah sampai pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari nuansa penghambaan diri kepada Tuhan. Sebelum menikah peningkatan kualitas diri dan kualitas ibadah mutlak diperlukan. Berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan suami yang bisa menjadi pembimbingnya sesuai ajaran agama yang dianut dan anak-anak yang akan menjadi penyejuk mata.
Bergaul dengan orang-orang yang baik (dalam koridor agama masing- masing) yang dapat menjaga kelakuan kita juga perlu dilakukan. Membaca buku-buku tentang keutamaan pernikahan juga perlu dilakukan untuk menguatkan niat kita dalam menikah.
Ketika pinangan/ lamaran datang, ibadah seharusnya semakin dikencangkan. Terus memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan yang terbaik sebagai pasangan kita. Saat ini, perlu juga kita membersihkan hati agar niat ibadah dalam pernikahan ini tidak menyimpang. Juga menjaga kesucian hubungan kita dengan calon suami sampai datangnya waktu pernikahan sangat diperlukan, agar tidak terjatuh dalam godaan setan. <<3)
Masa-masa antara meminang dan pernikahan ini sebaiknya dipersingkat agar kebersihan niat dan hubungan kedua insan bisa terjaga.
4. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara kerjanya sangat penting bagi kita.
Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga penting agar terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan setelah menikah.
Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan menyenangkan bagi masing-masing pasangan.
Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.@-->@-->
-Majalah Pribadi -
Nah, usai sudah sharing yang saya maksudkan..mohon koreksinya dan tambahan info dari teman-teman semua (karena saya aja blom nikah...jadi sangat banyak butuh ilmu dan masukannya)...
dan akhir kata....semoga bermanfaat@--><<3)