MasterFX-Id
New member
Pertumbuhan perlahan pasar tenaga kerja AS
Sektor lapangan kerja AS kembali menunjukkan pertumbuhannya meski dengan angka pertumbuhan yang perlahan, setelah Departemen Tenaga Kerja AS rilis laporan jumlah klaim tunjangan pengangguran yang menunjukkan penurunan di pekan lalu.
Dalam laporannya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan, jumlah klaim awal tunjangan pengangguran meencatat penurunan sebanyak 23.000 pengajuan pada pekan lalu hingga 18 Mei, menjadi 340.000 pengajuan dengan penyesuaian musiman. Angka tersebut terbilang cukup baik jika dibandingkan dengan proyeksi para ekonom yang memperkirakan sebanyak 345.000 aplikasi tunjangan baru yang diajukan pada pekan tersebut.
Meski demikian, angka klaim tunjangan pengangguran pada pekan sebelumnya, hingga 11 Mei, mengalami sedikit revisi kenaikan menjadi 363.000 dari laporan sebelumnya sebanyak 360.000 pengajuan.
Dengan penurunan tersebut, parameter pengangguran yang lebih luas kembali ke level bawah di hampir lima tahun. Masih dalam laporan tersebut, angka klaim rata-rata dalam empat pekan, yang melembutkan ketidakstabilan angka dalam tiap pekannya, turun sebesar 500 menjadi 339.500 pengajuan dari angka revisi 340.000 yang dilaporkan pada pekan sebelumnya.
Perlu diingat, pada awal bulan ini, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, laju pengangguran AS mencatat penurunan menjadi 7,5% pada bulan April, laju pengangguran terendah sejak 2008.
Pasar tenaga kerja menjadi lebih baik sejak masa resesi yang melanda dunia, khususnya AS, meski laju penciptaan lapangan kerja telah memusingkan para pembuat kebijakan AS. Sehingga, dalam upaya menekan suku bunga jangka panjang dan meningkatkan lapangan kerja, Federal Reserve pun harus melakukan pengenduran kebijakan moneter melalui program pembelian aset dan obligasi berbasis hipotek senilai $85 miliar di tiap bulannya.
Ada sedikit pernyataan yang cukup menyita perhatian pasar, ketua the Fed Ben Bernanke pada Rabu kemarin mengatakan, meski terlihat beberapa pertumbuhan, secara keseluruhan pasar tenaga kerja masih lemah. Meski demikian, Bernanke mengatakan jika data ekonomi mampu memperlihatkan pertumbuhan yang berkesinambungan, bank sentral kemungkinan dapat mulai mengurangi program pembelian tersebut pada salah satu pertemuan kebijakan selanjutnya.
Masih dalam laporan tersebut, Departemen tenaga kerja menunjukkan jumlah klaim tunjangan pengangguran lanjutan, yang diajukan pekerja AS lebih darii sepekan, mengalami penurunan sebesar 112.000 menjadi 2,912 juta jiwa untuk pekan hingga 11 Mei. Laporan klaim lanjutan ini dilaporkan lebih lambat sepekan.
Sementara jumlah pekerja AS yang mengajukan jaminan ketenaga kerjaan setara dengan 2,3% dari pekerja yang bekerja membayar pada sistem di pekan hingga 11 Mei.
Sektor lapangan kerja AS kembali menunjukkan pertumbuhannya meski dengan angka pertumbuhan yang perlahan, setelah Departemen Tenaga Kerja AS rilis laporan jumlah klaim tunjangan pengangguran yang menunjukkan penurunan di pekan lalu.
Dalam laporannya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan, jumlah klaim awal tunjangan pengangguran meencatat penurunan sebanyak 23.000 pengajuan pada pekan lalu hingga 18 Mei, menjadi 340.000 pengajuan dengan penyesuaian musiman. Angka tersebut terbilang cukup baik jika dibandingkan dengan proyeksi para ekonom yang memperkirakan sebanyak 345.000 aplikasi tunjangan baru yang diajukan pada pekan tersebut.
Meski demikian, angka klaim tunjangan pengangguran pada pekan sebelumnya, hingga 11 Mei, mengalami sedikit revisi kenaikan menjadi 363.000 dari laporan sebelumnya sebanyak 360.000 pengajuan.
Dengan penurunan tersebut, parameter pengangguran yang lebih luas kembali ke level bawah di hampir lima tahun. Masih dalam laporan tersebut, angka klaim rata-rata dalam empat pekan, yang melembutkan ketidakstabilan angka dalam tiap pekannya, turun sebesar 500 menjadi 339.500 pengajuan dari angka revisi 340.000 yang dilaporkan pada pekan sebelumnya.
Perlu diingat, pada awal bulan ini, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, laju pengangguran AS mencatat penurunan menjadi 7,5% pada bulan April, laju pengangguran terendah sejak 2008.
Pasar tenaga kerja menjadi lebih baik sejak masa resesi yang melanda dunia, khususnya AS, meski laju penciptaan lapangan kerja telah memusingkan para pembuat kebijakan AS. Sehingga, dalam upaya menekan suku bunga jangka panjang dan meningkatkan lapangan kerja, Federal Reserve pun harus melakukan pengenduran kebijakan moneter melalui program pembelian aset dan obligasi berbasis hipotek senilai $85 miliar di tiap bulannya.
Ada sedikit pernyataan yang cukup menyita perhatian pasar, ketua the Fed Ben Bernanke pada Rabu kemarin mengatakan, meski terlihat beberapa pertumbuhan, secara keseluruhan pasar tenaga kerja masih lemah. Meski demikian, Bernanke mengatakan jika data ekonomi mampu memperlihatkan pertumbuhan yang berkesinambungan, bank sentral kemungkinan dapat mulai mengurangi program pembelian tersebut pada salah satu pertemuan kebijakan selanjutnya.
Masih dalam laporan tersebut, Departemen tenaga kerja menunjukkan jumlah klaim tunjangan pengangguran lanjutan, yang diajukan pekerja AS lebih darii sepekan, mengalami penurunan sebesar 112.000 menjadi 2,912 juta jiwa untuk pekan hingga 11 Mei. Laporan klaim lanjutan ini dilaporkan lebih lambat sepekan.
Sementara jumlah pekerja AS yang mengajukan jaminan ketenaga kerjaan setara dengan 2,3% dari pekerja yang bekerja membayar pada sistem di pekan hingga 11 Mei.