Bls: pesan dari sang GURU..
Mungkin "Pesan dari Sang Guru" yang disampaikan oleh pak Kyai semacam pesan religius yang berdasar kepada "kebatinan" yang dulu banyak dianut oleh masyarakat Jawa.
Saya menemukan tulisan yang agaknya relevan dengan pesan Sang Guru tersebut di buku karangan Niels Mulder, berjudul "Kebatinan dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa" di halaman 11 sebagai berikut:
Bagi mereka (penganut kebatinan), Tuhan ada dalam hati manusia dan hidup manusia sendiri harus menjadi doa terus-menerus kepada Yang Maha Kuasa. Bagi kaum abangan Jawa, Tuhan bukanlah hakim yang jauh dan tidak terdekati, sebaliknya Tuhan begitu dekat kepada manusia lebih dari apapun juga, karena pada dasarnya manusia adalah bagian dari Hakekat Ilahi.
Di bagian bawahnya, si penulis menjelaskan bahwa Tuhan dalam pengertian Jawa adalah "imanen" (menyatu dalam setiap diri manusia). Sedangkan pengertian dari agama-agama asal Timur Tengah (Islam,Kristen,Yahudi) lebih mengacu kepada Tuhan yang "transenden" (berada di suatu tempat).
Apakah yang dimaksud begitu, pak Kyai ?