caiketut
New member
Mangupura Badungasalnya telah banyak uang yang dihabiskan untuk mencapai impian para petani di sekitar Subak Latu dan Uma Gerih Badung.Bayangkan sejak awal menggarap sawah harus tersedia dana untuk meneraktor sawah mereka.Rata-rata upah meneraktor setiap arenya Rp 11.000.Bila seorang petani sebut saja I Wayan Nesa.Tanah garapannya sekitar 48 are,jadi dana habis Rp 528000.Menanam padi tidak bisa sendirian,perlu buruh.Jasa buruh perhari Rp 50.000.Dikerjakan selama 3 hari untuk 5 orang,jumlah biaya Rp 750.000. Total Rp 1.278.000 belum termasuk ongkos harian petani sendiri.Selesai menggarap sawah para petani di dua subak itu menunggu hasil yang biasanya hasil panen untuk kebutuhan keluaraganya.Antara lain menyekolahkan anaknya , kebutuhan dana upacara adat,serta kebutuhan sehari-hari.Kini mereka tersenyum kecut.Padi yang seharusnya 2 bulan lagi menguning untuk dipanen,kini baru sebulan sudah menguning tanpa ada tanda-tanda berbuah.Kuning karena diserang wereng coklat.Ludes sudah impian mereka.Bukan tanpa usaha kata I Wayan Nesa,kami sudah mengadakan penyemprotan dengan insektisida,seperti Confidol (Rp.27.000),Clipper (Rp35.000),Med Ally (Rp15.000),Prevathon (Rp 125.000) Total biaya penyemprotan Rp 202.000. Kini tanaman padi mereka terus menguning....daun dan batangnya.Pekak Sri; saya pasrah.Biaya yang habis sudah dua jutaan lebih,biasanya musim taman seperti ini berhasil baik,entah sekarang.Sedangkan pajak PBB telah naik 400%.Kini para petani di beberapa desa yang bermukim di Subak Latu dan Uma Gerih sangat resah dan menanti keajaiban dari alam dan pemerintah.>:'(