Petinggi Sunda Empire di Tangkap

spirit

Mod
Berstatus Tersangka, Rangga Sunda Empire Bahas Dunia-Prabu Siliwangi


c1a75db6-b838-4d24-a788-2e3c7bd77595_169.jpeg

Foto: Petinggi Sunda Empire Raden Rangga Sasana tiba di Mapolda Jabar (Dony Indra Ramadhan/detikcom)​

Petinggi Sunda Empire Raden Rangga Sasana alias HRH Rangga telah ditetapkan sebagai tersangka penyebaran berita bohong oleh Polda Jabar. Meski begitu dia tetap meyakini negara-negara akan datang ke Bandung untuk daftar ulang pada Agustus 2020.
Rangga berbicara terkait Sunda Empire sebelum masuk ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar pada Selasa (28/1/2020) malam. Dia menyebut bahwa dirinya sebagai perwakilan kekaisaran.

"Saya dalam hal ini mewakili kekaisaran dalam hal sebagai Sekjen, Sekretaris Jenderal de Hereen Seventeen. Perlu dunia juga tahu semuanya bahwa di sinilah, bahwa NKRI ini ingin lebih maju," ucap Rangga.

Rangga lalu berbicara soal sistem dunia yang akan habis pada 15 Agustus 2020. Seperti ungkapan sebelum-sebelumnya, bahwa pada tanggal itu, negara-negara di dunia akan datang ke Bandung untuk daftar ulang.

Meski sudah jadi tersangka penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran, Rangga tetap yakin hal itu akan terwujud.

"Dalam posisi de Hereen Seventeen pada waktu 15 Agustus 2020, kesemuanya internasional akan datang ke sini (Bandung), itu benar adanya," ucapnya.

Soal klaim tentang sejarah yang diungkap Sunda Empire, Rangga mengakui bahwa masih ada kesimpang siuran sejarah.

"Jadi untuk ini kejelasan simpang siurnya sejarah, kita bisa maklumi oleh semua masyarakatnya juga. Namun ini sesungguhnya bahwa tata letak terkait proses adanya keberadaan Sunda Empire perlu diketahui semua banyak, bahwa dunia ini milik Sundaland yang terbagi dalam enam wilayah itu, dari dinasti ke dinasti. Terakhir pada dinasti yang mewarisi 100 persen adalah Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi yaitu dinasti Pajajaran Siliwangi," tuturnya.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan dedengkot Sunda Empire Nasri Banks dan Ibunda Ratu Agung Rd Ratna Ningrum sebagai tersangka. Polisi juga turut menetapkan Rangga Sasana atau HRH Rangga sebagai tersangka.

"Kemudian ada satu lagi yang sudah dilakukan penangkapan tadi pukul 15.00 WIB di Tambun, Bekasi Ki Ageng Rangga," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (28/1/2020).

Penetapan tersangka ini berdasarkan serangkaian penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Polisi menetapkan dengan Pasal 14 dan 15 Undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.




 
tapi kenapa ada beberapa & dalam waktu berdekatan ya

pada bukan caleg gagal atau gangguan jiwa ya

motifnya pada apa sebenarnya ya

ini jenis gangguan jiwa baru di zaman digital. Kl kita cermati pengakuan petinggi sunda empire ini di ILC, terlihat sangat meyakinkan apalagi bagi tak tak mengerti sejarah. Terlihat sebagai orang yang sangat cerdas

[ame="https://www.youtube.com/watch?v=0ezJ1b5Pf-E"]Rangga Sasana: Keberadaan Sunda Empire Jangan Disamakan Dengan Keraton-keraton yang Baru Muncul - YouTube[/ame]
 
Perdana Menteri dan Kaisar Sunda Empire Ternyata Suami-Istri

bb50f57e-bfaa-4f42-8550-e2c00460acaf_169.jpeg

Nasri Banks dan Rd Ratna Ningrum (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)​

Fakta baru terkait ditetapkannya tersangka kepada tiga petinggi Sunda Empire terungkap. Perdana Menteri dan Kaisar ternyata berstatus suami-istri.
Perdana Menteri yang dimaksud ialah Nasri Banks yang juga mendapat gelar Grand Prime Minister. Sementara Kaisar merupakan Rd Ratna Ningrum yang juga biasa disebut ibunda ratu agung.

"Iya benar, suami istri," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Hendra Suhartiyono di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (29/1/2020).

Nasri dan Ratna ditetapkan sebagai tersangka usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar pada Selasa (28/1) kemarin. Selain dua petinggi itu, polisi juga menetapkan Rangga Sasana atau HRH Rangga sebagai tersangka.

Rangga datang belakangan. Dia diamankan penyidik Subdit I Direktorat Reserse Kriminal Umum di Tambun, Bekasi. Pada malam hari, Rangga dibawa ke Polda Jabar.

Nasri dan Ratna selama ini tinggal bersama. Keduanya tinggal di Perumahan Kopo Permai, Kabupaten Bandung.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan dedengkot Sunda Empire Nasri Banks dan Ibunda Ratu Agung Rd Ratna Ningrum sebagai tersangka. Polisi juga turut menetapkan Rangga Sasana atau HRH Rangga sebagai tersangka.

"Kemudian ada satu lagi yang sudah dilakukan penangkapan tadi pukul 15.00 WIB di Tambun, Bekasi Ki Ageng Rangga," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (28/1/2020).

Penetapan tersangka ini berdasarkan serangkaian penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Polisi menetapkan dengan Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.




https://news.detik.com/berita-jawa-...an-kaisar-sunda-empire-ternyata-suami-istri/2
 
Pelapor Sunda Empire Teman Petinggi Sunda Empire


1580023669315-meme-sunda-empire.jpg

Warga yang melaporkan Sunda Empire ke polisi ternyata teman kuliah salah satu petinggi Sunda Empire


Mochamad Ari Mulia yang merupakan pelapor dalam kasus Sunda Empire yang saat ini ditangani Polda Jawa Barat mengaku prihatin dengan apa yang dilakukan Nasri Bank yang merupakan temannya semasa kuliah.

Menurut Mochamad, Nasri Bank yang ia kenal pada zaman menempuh pendidikan bukanlah orang yang memiliki pemahaman seperti saat ini, bukan tanpa alasan Ari menilai nasri, pasalnya Ari dan Nasri merupakan alumni dari salah satu kampus negeri di Kota Bandung saat itu, bukan hanya rekan satu kampus ternyata Nasri Bank merupakan seorang aktivis pada saat itu.

Ari mengaku bahwa pelaporan yang dilakukannya saat ini tidak ada unsur apapun, menurutnya pelaporan ini dilakukan hanya semata - mata untuk meluruskan fakta sejarah dan budaya. "Ya sebagai teman ada kasihan, tapi saya sebagai pelapor bermaksud meluruskan fakta sejarah dan budaya yang ada saat ini," paparnya.

Mochamad Ari Mulia, selaku pelapor ke Polda menjelaskan bahwa dirinya mengenal Nasri Banks, ia juga mengaku sangat heran dengan perubahan yang terjadi dengan Nasri. "Saya kenal Nasri, dulu aktivis di Kampus IKIP (kini berubah nama menjadi UPI Bandung),saya heran kenapa jadi keblinger kenapa? saya juga ga tahu," jelasnya.

Di mata Ari, Nasri bukan hanya sekedar rekan menimba ilmu saat itu, namun Ia menganggap nasri adalah rekan seperjuangan pada saat menjadi seorang aktivis. "Kalau lagi dikejar tentara polisi, Nasri ngumpet di rumah saya," paparnya.

Sebagai teman, Ari mengaku kasihan dengan Nasri yang melakukan kekeliruan soal sejarah.Maka dari itu dirinya berharap agar pelaporan yang ia lakukan saat ini dapat kembali meluruskan fakta-fakta sejarah.

"Ya sebagai teman ada kasihan, tapi saya sebagai pelapor bermaksud meluruskan fakta sejarah dan budaya yang ada saat ini," Saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu 29 Januari 2020.

Diberitakan sebelumnya bahwa 3 petinggi Sunda Empire telah berstatus tersangka di Polda Jawa Barat, hal itu terjadi pasca adanya pelaporan dari masyarakat yang masuk kepada pihak kepolisian terkait keberadaan Sunda Empire yang langsung dilakukan penyelidikan oleh pihak Polda Jabar, dan ditetapkanlah 3 Tersangka yang diduga merupakan petinggi dari Sunda Empire.


~tagar.id
 
Dapat ini dari http://bacafornearme.com/43768972

Kerajaan Agung Sejagat memiliki motif ekonomi sama seperti investasi bodong Memiles guna menggalang dana ilegal dari masyarakat.

Sedangkan, 3 kerajaan fiktif lainnya diduga muncul akibat menguatnya tren ketidakpercayaan publik terhadap sejumlah pihak, mulai dari pemerintah, media hingga atasan mereka di kantor.

Masyarakat cenderung percaya dengan hal-hal yang berbau konspiratif, spekulatif dan mistis untuk menjawab segala rasa penasaran mereka secara singkat.

Tren seperti ini, sebut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir di seluruh dunia.

Termasuk negara barat yang memiliki pola pikir serta kemampuan finansial yang lebih baik dibandingkan masyarakat Indonesia.
 
Sedangkan, 3 kerajaan fiktif lainnya diduga muncul akibat menguatnya tren ketidakpercayaan publik terhadap sejumlah pihak, mulai dari pemerintah, media hingga atasan mereka di kantor.

Masyarakat cenderung percaya dengan hal-hal yang berbau konspiratif, spekulatif dan mistis untuk menjawab segala rasa penasaran mereka secara singkat.

Tren seperti ini, sebut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir di seluruh dunia.

Termasuk negara barat yang memiliki pola pikir serta kemampuan finansial yang lebih baik dibandingkan masyarakat Indonesia.

ada benarnya juga. Jika melihat latar belakang orang2 ini seperti Nasri Banks merupakan aktifis saat masih aktif jadi mahasiswa. rasa kecewa yang mendalam terhadap apa yang ia alami terhadap jalannya pemerintahan sehingga timbul niat yang kuat untuk melakukan pemberontakan dengan caranya sendiri

kemampuan untuk mengindoktrinasi orang2 agar sepaham dengannya tidaklah mudah. butuh strategi
 
Back
Top