Piala Kemerdekaan

lelaki

New member
meskipun sempat mengalami kendala dengan t4 pertandingan, akhirnya mulai sore ini piala kemerdekaan kembali digelar di Indonesia.

piala kemerdekaan taun ini diikuti oleh 4 peserta manca negara yaitu kamboja, myanmar, brunai dan 1 negara peringkat 100 besar fifa (libya, meskipun di turnamen ini hanya menurunkan skuad U23 nya :mad:)) sementara tuan rumah indonesia menurunkan 2 tim yaitu tim A (pemain2 utama tim nas) dan tim B (pemain2 u23)

nah disin t4 lo2 tuk nulis yang berhubungan dengan diadakannya piala kemerdekaan tahun 2008 ini
 
parahparahh

Musibah memang datang tanpa disangka-sangka dan kerap terjadi di waktu yang tak dapat diduga. Tim "Merah-Putih" yang berlaga di Piala Kemerdekaan boleh merayakan kemenangan 7-0 yang mereka raih atas Kamboja. Tetapi, pada saat bersamaan mereka harus menerima kabar tak enak.

Kejadiannya berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/8/2008) malam. Saat para pemain beraksi di lapangan, sang maling pun beraksi di ruang ganti Stadion GBK sehingga beberapa barang bawaan milik pemain pun akhirnya raib.

Markus Horrison kehilangan uang sebesar Rp 500 ribu. Sementara Charis Yulianto, Arif Suyono, dan Rudi Widodo kehilangan ponsel. Malahan Rudi sampai kecolongan dua buah ponsel. Demikian kabar yang diterima detiksport dari seorang sumber di polres Jakarta Pusat.

Kabar tersebut pun langsung diminta konfirmasinya kepada Wakapolres Jakarta Pusat Heri Wibowo. Namun, yang bersangkutan mengaku belum menerima laporan mengenai kasus ini.

"Saya belum tahu kabar itu. Belum ada laporan masuk kepada saya. Kalau sudah ada laporannya saya pasti tahu," ujarnya ketika dihubungi via telepon.

Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Seksi Operasional GBK Junaedi. Ia juga mengaku belum mendengar kabar tersebut. "Wah, saya tak tahu. Saya belum dengar kabar itu. Mungkin PSSI sudah membereskannya," tandasnya.
 
Memalukan

Tim nasional senior Indonesia A menjuarai Piala Kemerdekaan 2008 karena Libya menolak melanjutkan pertandingan usai jeda.

Meski Indonesia A sempat tertinggal 1-0 hingga akhir babak pertama. Tapi karena Libya walk over (WO) sebelum babak kedua dimulai, Indonesia dinyatakan sebagai pemenang dengan skor 3-1.

Penolakan terjadi akibat tindakan tidak sportif dari kubu tuan rumah. Pelatih Libya Gamal Adeen Nowara dipukul oleh pelatih kiper timnas Indonesia saat menuju ruang ganti usai babak pertama. Alhasil, Libya meminta jaminan keamanan dari panitia pertandingan.

Padahal, tim tamu yang terdiri dari pemain-pemain di bawah usia 23 tahun sudah unggul 1-0 saat babak pertama berakhir. Usai turun minum, timnas Indonesia sudah siap melanjutkan pertandingan dan menempati lapangan. Namun, setelah menunggu 15 menit, tak ada satupun ofisial maupun pemain Libya yang keluar dari ruang ganti.

Hal ini sangat disayangkan, mengingat Piala Kemerdekaan kembali hadir setelah delapan tahun absen. Sayangnya lagi, di partai puncak ini justru Libya menolak melanjutkan pertandingan di saat unggul satu gol, sehingga prestasi juara buat timnas Indonesia tidak terlalu membanggakan.

Gol Libya sendiri dicetak oleh Abdallah Mohamed pada menit ke-14, dengan memanfaatkan kesalahan kiper Markus Horison yang gagal menepis bola dari umpan silang yang lewat di hadapan gawangnya.

Setelah gol itu, Indonesia berusaha meningkatkan serangan. Penampilan apik Elie Aiboy berkali-kali membahayakan gawang Libya. Sejumlah bola crossing dari Aiboy menghasilkan beberapa tembakan ke arah gawang. Sayangnya, tendangan Firman Utina dan Budi Sudarsono gagal merobek gawang lawan.

Muhammad Ilham sempat meraih peluang emas. Umpan silang mendatar dari Aiboy tinggal disontek oleh Ilham yang berdiri persis di depan gawang. Entah kenapa, pemain sayap kiri Persija ini gagal melakukan tembakan yang tepat.

Pertandingan sempat menjurus kasar. Wasit Shahabuddin Moh Hamiddin asal Brunei Darussalam kerap membuat timnas Libya kesal. Budi Sudarsono tertangkap basah oleh kamera ketika menyikut Abdallah, dan Isnan Ali melanggar keras bek Libya hingga terkapar, namun keduanya tak mendapat ganjaran apapun.

WO pun terjadi. Setelah melakukan pembicaraan dengan panitia pertandingan dari FIFA, wasit memutuskan kemenangan menjadi milik Indonesia.
 
Prestasi yang memalukan....
Memprihatinkan.....

Membuat kita semakin "muak" dengan sepakbola negeri sendiri
 
Back
Top