alitkurniawan
New member
Penyakit pilek adalah salah satu langganan penyakit anak-anak. Hal ini dikarenakan daya tahan tubuh sang anak masih belum stabil dan sekuat orang dewasa. Apakah penyakit pilek ini bisa sembuh dengan sendirinya ? Sebenarnya, apabila daya tahan tubuh sang buah hati dalam kondisi yang baik, virus tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, bukan berarti penyakit pilek ini harus dibiarkan saja tanpa diobati.
Banyak hal yang biasanya dapat disebabkan terjadinya penyakit pilek kepada anak-anak. Seperti stress, asap rokok, virus, debu, hingga tungau pada debu. Kebanyakan gejala yang sering dialaminya adalah berupa hidung meler, gatal, bersin-bersin, dan tersumbat. Hal ini tentu saja membuat sang anak menjadi tidak nyaman untuk melakukan aktivitas.
Penyakit pilek bisa juga disebabkan oleh penularan dari orang lain yang terkena penyakit pilek. Hal ini sering kita jumpai di kehidupan masyarakat. Terutama pada saat cuaca tidak menentu seperti pada saat ini, penyakit pilek ini akan dapat mudah menyerang terhadap orang-orang terutama kepada anak-anak.
Begitu banyak penyebab dan gejala terjadinya penyakit pilek, kemungkinan besar setiap orang mengalami penyakit ini setiap tahunnya. Fakta bahwa hal ini terjadi adalah ditemukannya melalui riset oleh para ahli yang menyatakan bahwa pilek dapat dialami oleh anak-anak 8-10 kali setiap tahunnya.
Biasanya, anak-anak yang terkena penyakit pilek akan mengalami batuk, sakit kepala, sakit otot, demam ringan, lelah, serta kehilangan nafsu makan. Bentuk dari lendirnya pun bermacam-macam, mulai dari kuning kental atau pun hijau. Pilek yang menyerang anak-anak biasanya lebih lama daripada yang menyerang terhadap orang-orang dewasa.
Lalu apa yang membedakan pilek biasa dengan pilek berkepanjangan yang akhirnya menjadi sinusitis ?
Hal mendasarnya yang perlu diketahui adalah dengan dilihatnya dari warna lendir. Pada pilek biasa, warna dari lendirnya bening, sedangkan untuk yang sudah menjadi sinusitis cairan yang keluar berubah menjadi warna kuning kehijauan. Biasanya disertai dengan terlihat tidak bening dan lebih lengket.
Hal tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja. Selain yang bersifat tidak perlu lagi sembuh dengan sendirinya, pilek yang berkembang menjadi sinusitis ini akan mempengaruhi terhadap tumbuh kembang sang buah hati. Apalagi terhadap penyakit sinusitis yang bersifat terulang meski telah diobati. Maka dari itu, pilihlah pengobatan dengan cara yang benar dan tepat agar sang buah hati dapat beraktivitas secara normal kembali.
Berikut ini beberapa tips untuk meredakan gejala pilek pada sang anak, diantaranya :
- Apabila sang anak sudah sangat mengganggu, encerkan lendirnya dengan air garam yang diteteskan ke ujung lubang hidung bayi. Kemudian, gunakan alat penyedot ingus bayi untuk membersihkan bagian hidungnya.
- Agar menghindari iritasi, Anda sebagai orang tua bisa menggunakan petroleum jelly dengan cara mengoleskannya pada bagian luar lubang hidung.
- Jangan tempatkan anak di ruangan yang memiliki AC. Hal ini diperlukan untuk mengurangi hidung tersumbat yang dialaminya. Jika sang anak lebih nyaman di dalam ruangan AC, diusahakan untuk menggunakan mesin pelembap udara atau memanfaatkan uap air panas. Selain itu, anda juga dapat menambahkan minyak essensial seperti mentol.
- Tepuk pada bagian punggung sang anak agar dapat membantu meringankan pernapasannya yang tersumbat. Rebahkan sang anak dengan posisi tengkurap pada lutut atau biarkan anak duduk di pangkuan dengan condong ke arah depan.
- Bersihkan cairan yang sudah mengeras pada hidung sang anak. Gunakan kapas yang sudah dibasuh dengan air hangat.
- Berikan teh hangat pada sang anak jika usianya sudah di atas 6 bulan. Melakukan hal ini akan dapat membantu sang anak untuk meredakan hidung tersumbatnya.
Banyak hal yang biasanya dapat disebabkan terjadinya penyakit pilek kepada anak-anak. Seperti stress, asap rokok, virus, debu, hingga tungau pada debu. Kebanyakan gejala yang sering dialaminya adalah berupa hidung meler, gatal, bersin-bersin, dan tersumbat. Hal ini tentu saja membuat sang anak menjadi tidak nyaman untuk melakukan aktivitas.
Penyakit pilek bisa juga disebabkan oleh penularan dari orang lain yang terkena penyakit pilek. Hal ini sering kita jumpai di kehidupan masyarakat. Terutama pada saat cuaca tidak menentu seperti pada saat ini, penyakit pilek ini akan dapat mudah menyerang terhadap orang-orang terutama kepada anak-anak.
Begitu banyak penyebab dan gejala terjadinya penyakit pilek, kemungkinan besar setiap orang mengalami penyakit ini setiap tahunnya. Fakta bahwa hal ini terjadi adalah ditemukannya melalui riset oleh para ahli yang menyatakan bahwa pilek dapat dialami oleh anak-anak 8-10 kali setiap tahunnya.
Biasanya, anak-anak yang terkena penyakit pilek akan mengalami batuk, sakit kepala, sakit otot, demam ringan, lelah, serta kehilangan nafsu makan. Bentuk dari lendirnya pun bermacam-macam, mulai dari kuning kental atau pun hijau. Pilek yang menyerang anak-anak biasanya lebih lama daripada yang menyerang terhadap orang-orang dewasa.
Lalu apa yang membedakan pilek biasa dengan pilek berkepanjangan yang akhirnya menjadi sinusitis ?
Hal mendasarnya yang perlu diketahui adalah dengan dilihatnya dari warna lendir. Pada pilek biasa, warna dari lendirnya bening, sedangkan untuk yang sudah menjadi sinusitis cairan yang keluar berubah menjadi warna kuning kehijauan. Biasanya disertai dengan terlihat tidak bening dan lebih lengket.
Hal tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja. Selain yang bersifat tidak perlu lagi sembuh dengan sendirinya, pilek yang berkembang menjadi sinusitis ini akan mempengaruhi terhadap tumbuh kembang sang buah hati. Apalagi terhadap penyakit sinusitis yang bersifat terulang meski telah diobati. Maka dari itu, pilihlah pengobatan dengan cara yang benar dan tepat agar sang buah hati dapat beraktivitas secara normal kembali.
Berikut ini beberapa tips untuk meredakan gejala pilek pada sang anak, diantaranya :
- Apabila sang anak sudah sangat mengganggu, encerkan lendirnya dengan air garam yang diteteskan ke ujung lubang hidung bayi. Kemudian, gunakan alat penyedot ingus bayi untuk membersihkan bagian hidungnya.
- Agar menghindari iritasi, Anda sebagai orang tua bisa menggunakan petroleum jelly dengan cara mengoleskannya pada bagian luar lubang hidung.
- Jangan tempatkan anak di ruangan yang memiliki AC. Hal ini diperlukan untuk mengurangi hidung tersumbat yang dialaminya. Jika sang anak lebih nyaman di dalam ruangan AC, diusahakan untuk menggunakan mesin pelembap udara atau memanfaatkan uap air panas. Selain itu, anda juga dapat menambahkan minyak essensial seperti mentol.
- Tepuk pada bagian punggung sang anak agar dapat membantu meringankan pernapasannya yang tersumbat. Rebahkan sang anak dengan posisi tengkurap pada lutut atau biarkan anak duduk di pangkuan dengan condong ke arah depan.
- Bersihkan cairan yang sudah mengeras pada hidung sang anak. Gunakan kapas yang sudah dibasuh dengan air hangat.
- Berikan teh hangat pada sang anak jika usianya sudah di atas 6 bulan. Melakukan hal ini akan dapat membantu sang anak untuk meredakan hidung tersumbatnya.