zabuza
New member
Pilih makanan sehat sesuai syariat
Men sana in corpore sanodi dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat.
Slogan di atas tentunya sudah cukup akrab di telinga masyarakat. Sebuah slogan yang mengingatkan manusia tentang pentingnya menjaga kesehatan.Terlebih bagi si kecil yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan menjadi barang mahal yang harus diupayakan orangtua dengan berbagai cara. Karena dengan tubuh yang sehat, diharapkan pertumbuhan dan perkembangan anak akan berlangsung optimal.
Hal ini seperti diungkapkan seorang ayah dari dua orang putera asal Pajang, Laweyan, Jamaludin, 34. Demi kesehatan buah hatinya, ia berusaha menyempatkan waktu untuk mengajak si kecil berolahraga. ?Rutin sih belum, tapi lumayan sering,? ujarnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya belum lama ini.
Biasanya, lanjut Jamal, ia mengajak anaknya untuk bermain sepakbola di halaman rumah. ?Kebetulan anak saya yang sudah bisa diajak berolahraga laki-laki. Dia suka dengan permainan sepakbola. Kadangkala saya juga mengajak anak saya berlari,? jelasnya.
Selain itu, sambungnya, ketika ia bermain badminton, biasanya ia juga mengajak anaknya. ?Sepekan sekali saya rutin main badminton. Saat itu, biasanya saya juga mengajak anak saya. Tujuannya agar ia bisa belajar dan kadang ketika ada teman di lapangan bisa ikut bermain dengan temannya,? ungkap dia.
Tak hanya berolahraga, katanya, kesehatan si buah hati juga diupayakan dengan menjaga menu makanan. ?Saya dan isteri selaku orangtua berusaha agar bisa memberikan makanan yang bergizi. Tapi tetap disesuaikan dengan kemampuan kami,? imbuhnya.
Tak jauh beda, hal senada juga diungkapkan seorang ibu rumah tangga asal Makamhaji, Sukoharjo, Ari Aji Astuti. ?Saya berusaha agar kami sekeluarga mengkonsumsi makanan yang halal dan baik secara teratur. Yakni makanan yang sesuai syariat dan memenuhi standar empat sehat lima sempurna, minimal empat sehat,? jelasnya.
Kebiasaan jajan sembarangan yang biasanya sering dilakukan anak sekolah, kata Ari, berusaha ia cegah. ?Saya sudah mewanti-wanti anak saya agar tidak sering jajan,? imbuhnya.
Selain itu, tambahnya, Ari juga berusaha membiasakan anak semata wayangnya untuk berolahraga. ?Saya sadar kalau olahraga merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, meski tidak rutin biasanya kami sekeluarga berjalan bersama di pagi hari ketika hari libur. Tak jarang, biasanya kami melakukan senam dengan meniru tayangan senam di video compact disk (VCD). Pada momentum itulah, biasanya kami sekeluarga senam sambil bercanda,? urainya.
Menanggapi upaya orangtua dalam menjaga buah hatinya agar tetap sehat, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Islam Surakarta Lucy E Savitri SpA mengungkapkan, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada seorang anak pada hakikatnya merupakan modal pertahanan tubuh yang baik bagi seorang anak. ?Tapi ketika seorang anak sudah mulai makan makanan tambahan selain ASI, sebaiknya orangtua lebih memperhatikan masalah kebersihan diri dan lingkungan anak,? jelasnya.
Selanjutnya, kata Lucy, masalah menu makanan juga harus benar-benar diperhatikan. ?Usahakan agar setiap hari anak memperoleh makanan yang mengandung karbohidrat cukup, protein tinggi untuk menunjang perkembangan anak, lemak sebagai sumber energi serta makanan yang mengandung vitamin mencukupi,? urainya.
Aktif bergerak
Kaitannya dengan kegiatan olahraga bagi seorang anak, Lucy mengungkapkan, seorang anak yang normal tapi tidak mau berolahraga, sebenarnya tidak apa-apa. ?Anak yang normal biasanya aktif bergerak. Sehingga mereka secara otomatis sudah mengeluarkan energi yang banyak untuk bergerak. Tapi pada anak yang menderita kegemukan (obesitas), olahraga sangat diperlukan untuk mengurangi kegemukan. Karena obesitas sangat rawan terhadap timbulnya penyakit,? ungkapnya.
Tapi, lanjutnya, olah raga pada anak tak sekadar diperlukan untuk kesehatan fisik, melainkan juga berfungsi sebagai pendukung pembentukan kepribadian anak. ?Misalnya untuk menanamkan nilai sportivitas, kreativitas dan kemandirian. Jadi olahraga tetap diperlukan,? tandasnya.
Hanya saja, tandasnya, ketika seorang anak aktif berolahraga, orangtua harus menambah asupan energi yang dibutuhkan. ?Seorang anak yang aktif berolahraga membutuhkan energi lebih banyak. Oleh karena itu, orangtua harus menambah asupan makanan yang berkualitas juga,? tambahnya.
Terkait olahraga renang yang sangat dianjurkan Rasulullah untuk diajarkan kepada seorang anak, Lucy menjelaskan, renang sangat baik untuk memelihara fungsi organ tubuh seperti jantung dan paru-paru. ?Pada saat berenang, seorang anak akan berlatih untuk mengatur pernapasan dan menggerakkan anggota tubuhnya, terutama anggota tubuh bagian atas. Hal ini penting bagi seorang anak. Demikian halnya dengan olahraga memanah dan menunggang kuda yang juga dianjurkan Rasulullah untuk diajarkan kepada seorang anak. Meski secara fisik memanah tidak terlalu menggerakkan anggota tubuh, olahraga ini penting untuk melatih kecermatan anak. Sedangkan olah raga menunggang kuda mungkin bisa diganti dengan olahraga lainnya yang menarik bagi anak,? urainya. - ewt
Men sana in corpore sanodi dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat.
Slogan di atas tentunya sudah cukup akrab di telinga masyarakat. Sebuah slogan yang mengingatkan manusia tentang pentingnya menjaga kesehatan.Terlebih bagi si kecil yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan menjadi barang mahal yang harus diupayakan orangtua dengan berbagai cara. Karena dengan tubuh yang sehat, diharapkan pertumbuhan dan perkembangan anak akan berlangsung optimal.
Hal ini seperti diungkapkan seorang ayah dari dua orang putera asal Pajang, Laweyan, Jamaludin, 34. Demi kesehatan buah hatinya, ia berusaha menyempatkan waktu untuk mengajak si kecil berolahraga. ?Rutin sih belum, tapi lumayan sering,? ujarnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya belum lama ini.
Biasanya, lanjut Jamal, ia mengajak anaknya untuk bermain sepakbola di halaman rumah. ?Kebetulan anak saya yang sudah bisa diajak berolahraga laki-laki. Dia suka dengan permainan sepakbola. Kadangkala saya juga mengajak anak saya berlari,? jelasnya.
Selain itu, sambungnya, ketika ia bermain badminton, biasanya ia juga mengajak anaknya. ?Sepekan sekali saya rutin main badminton. Saat itu, biasanya saya juga mengajak anak saya. Tujuannya agar ia bisa belajar dan kadang ketika ada teman di lapangan bisa ikut bermain dengan temannya,? ungkap dia.
Tak hanya berolahraga, katanya, kesehatan si buah hati juga diupayakan dengan menjaga menu makanan. ?Saya dan isteri selaku orangtua berusaha agar bisa memberikan makanan yang bergizi. Tapi tetap disesuaikan dengan kemampuan kami,? imbuhnya.
Tak jauh beda, hal senada juga diungkapkan seorang ibu rumah tangga asal Makamhaji, Sukoharjo, Ari Aji Astuti. ?Saya berusaha agar kami sekeluarga mengkonsumsi makanan yang halal dan baik secara teratur. Yakni makanan yang sesuai syariat dan memenuhi standar empat sehat lima sempurna, minimal empat sehat,? jelasnya.
Kebiasaan jajan sembarangan yang biasanya sering dilakukan anak sekolah, kata Ari, berusaha ia cegah. ?Saya sudah mewanti-wanti anak saya agar tidak sering jajan,? imbuhnya.
Selain itu, tambahnya, Ari juga berusaha membiasakan anak semata wayangnya untuk berolahraga. ?Saya sadar kalau olahraga merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, meski tidak rutin biasanya kami sekeluarga berjalan bersama di pagi hari ketika hari libur. Tak jarang, biasanya kami melakukan senam dengan meniru tayangan senam di video compact disk (VCD). Pada momentum itulah, biasanya kami sekeluarga senam sambil bercanda,? urainya.
Menanggapi upaya orangtua dalam menjaga buah hatinya agar tetap sehat, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Islam Surakarta Lucy E Savitri SpA mengungkapkan, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada seorang anak pada hakikatnya merupakan modal pertahanan tubuh yang baik bagi seorang anak. ?Tapi ketika seorang anak sudah mulai makan makanan tambahan selain ASI, sebaiknya orangtua lebih memperhatikan masalah kebersihan diri dan lingkungan anak,? jelasnya.
Selanjutnya, kata Lucy, masalah menu makanan juga harus benar-benar diperhatikan. ?Usahakan agar setiap hari anak memperoleh makanan yang mengandung karbohidrat cukup, protein tinggi untuk menunjang perkembangan anak, lemak sebagai sumber energi serta makanan yang mengandung vitamin mencukupi,? urainya.
Aktif bergerak
Kaitannya dengan kegiatan olahraga bagi seorang anak, Lucy mengungkapkan, seorang anak yang normal tapi tidak mau berolahraga, sebenarnya tidak apa-apa. ?Anak yang normal biasanya aktif bergerak. Sehingga mereka secara otomatis sudah mengeluarkan energi yang banyak untuk bergerak. Tapi pada anak yang menderita kegemukan (obesitas), olahraga sangat diperlukan untuk mengurangi kegemukan. Karena obesitas sangat rawan terhadap timbulnya penyakit,? ungkapnya.
Tapi, lanjutnya, olah raga pada anak tak sekadar diperlukan untuk kesehatan fisik, melainkan juga berfungsi sebagai pendukung pembentukan kepribadian anak. ?Misalnya untuk menanamkan nilai sportivitas, kreativitas dan kemandirian. Jadi olahraga tetap diperlukan,? tandasnya.
Hanya saja, tandasnya, ketika seorang anak aktif berolahraga, orangtua harus menambah asupan energi yang dibutuhkan. ?Seorang anak yang aktif berolahraga membutuhkan energi lebih banyak. Oleh karena itu, orangtua harus menambah asupan makanan yang berkualitas juga,? tambahnya.
Terkait olahraga renang yang sangat dianjurkan Rasulullah untuk diajarkan kepada seorang anak, Lucy menjelaskan, renang sangat baik untuk memelihara fungsi organ tubuh seperti jantung dan paru-paru. ?Pada saat berenang, seorang anak akan berlatih untuk mengatur pernapasan dan menggerakkan anggota tubuhnya, terutama anggota tubuh bagian atas. Hal ini penting bagi seorang anak. Demikian halnya dengan olahraga memanah dan menunggang kuda yang juga dianjurkan Rasulullah untuk diajarkan kepada seorang anak. Meski secara fisik memanah tidak terlalu menggerakkan anggota tubuh, olahraga ini penting untuk melatih kecermatan anak. Sedangkan olah raga menunggang kuda mungkin bisa diganti dengan olahraga lainnya yang menarik bagi anak,? urainya. - ewt