Administrator
Administrator
Pemerintah Indonesia kembali mendapat pinjamnn untuk program antisipasi perubahan iklim atau climate change dari Prancis sebesar USD 300 juta. Bantuan pinjaman tersebut disampaikan melalui situs resmi kedutaan Prancis di Indonesia.
Bantuan yang diberikan oleh Agence Francaise de Developpment (AFD) kemudian dicatat dalam pinjaman luar negeri untuk program perubahan iklim di Indonesia. Perjanjian pinjaman tersebut rencananya akan ditandatangani oleh Direktur AFD untuk Indonesia Joel Daligault dengan Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto.
Benny Setiawan mengatakan, pinjaman dari AFD tersebut bukan yang pertama kali untuk Indonesia. Pada 2008 dan 2009, AFD telah memberikan pinjaman tahap pertama dan kedua masing-masing sebesar USD 200 juta dan USD 300 juta.
“Pinjaman yang tahun 2008 dan 2009 sudah tercatat dan termonitor. Bahkan, pinjaman tersebut sudah langsung terserap 100%,” ungkap Benny saat ditemui di Gedung Bappenas,Jakarta, kemarin.
Namun, untuk alokasi penyerapan pinjaman tersebut tidak dapat disebutkan secara terperinci. Pasalnya, untuk pinjaman luar negeri yang sifatnya bantuan program, seluruhnya langsung masuk dalam APBN.
Sumber : Sindo
Bantuan yang diberikan oleh Agence Francaise de Developpment (AFD) kemudian dicatat dalam pinjaman luar negeri untuk program perubahan iklim di Indonesia. Perjanjian pinjaman tersebut rencananya akan ditandatangani oleh Direktur AFD untuk Indonesia Joel Daligault dengan Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto.
Benny Setiawan mengatakan, pinjaman dari AFD tersebut bukan yang pertama kali untuk Indonesia. Pada 2008 dan 2009, AFD telah memberikan pinjaman tahap pertama dan kedua masing-masing sebesar USD 200 juta dan USD 300 juta.
“Pinjaman yang tahun 2008 dan 2009 sudah tercatat dan termonitor. Bahkan, pinjaman tersebut sudah langsung terserap 100%,” ungkap Benny saat ditemui di Gedung Bappenas,Jakarta, kemarin.
Namun, untuk alokasi penyerapan pinjaman tersebut tidak dapat disebutkan secara terperinci. Pasalnya, untuk pinjaman luar negeri yang sifatnya bantuan program, seluruhnya langsung masuk dalam APBN.
Sumber : Sindo
