PKS Sesalkan Intimidasi Tim Kampanye "AZAN"

nurcahyo

New member
PKS Sesalkan Intimidasi Tim Kampanye "AZAN"

Kapanlagi.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyesalkan aksi intimidasi terhadap tim kampanye kandidat gubernur/wakil gubernur Azwar-Nasir (AZAN), menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

"Intimidasi dan pemukulan terhadap kader PKS yang sedang melaksanakan kegiatan direct selling (DS) itu hingga hari ini masih dialami di sejumlah kabupaten/kota di Aceh," kata Ketua Tim Media PKS, Alfi, kepada ANTARA, di Banda Aceh, Senin (04/12).

Ia menjelaskan, kampanye dari satu rumah ke rumah yang lain (door to door) atau sistem DS adalah salah satu strategi yang dilakukan kader untuk memenangkan kandidatnya dalam pertarungan pada Pilkada mendatang.

Alfi, menjelaskan kasus perampasan satu karung (seberat 30 kilogram) stiker pasangan Azwar-Nasir yang disertai dengan pemukulan kader wanita PKS itu terjadi di kawasan Desa Kareng, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, pada Minggu (03/12).

"Kasus pemukulan yang disertai perampasan atribut kampanye Azwar-Nasir itu dilakukan orang tak dikenal yang mengendarai lima unit sepeda motor jenis RX King. Kami telah melaporkan kasus ke Panitia pengawas pemilihan (Panwaslih) dan aparat kepolisian," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, di hari yang sama sejumlah kader PKS mendapatkan perlakuan yang mengarah kepada penodaan kesepakatan Pilkada Damai yang akan dilaksanakan 11 Desember 2006.

"Penghadangan terhadap kader PKS terjadi di Teupin Raya Pidie. Sejumlah oknum melarang kader wanita PKS yang sedang melaksanakan kegiatan DS dan mengambil atribut dan mengeluarkan kata-kata ancaman," tambah dia.

Kejadian serupa juga dialami oleh kader PKS di Nagan Raya dengan mencabuti umbul-umbul yang dipasang kader PKS. Sementara di Kota Langsa, terjadi pengrusakan terhadap atribut serta pengusiran kader PKS.

Di Aceh Jaya, Alfi menjelaskan, perjalanan tim kampanye Azwar-Nasir sempat dihadang sejumlah orang di kawasan gunung Geurutee. "Dalam aksi itu nyaris terjadi adu fisik. Namun setelah dilakukan pendekatan persuasif maka masalahnya terselesaikan dengan baik," tambah dia.

Ia menyatakan, kondisi itu telah membuat ketidak-nyamanan dalam berkampanye dan sangat dikhawatirkan akan lebih memanas menjelang hari 'H' Pilkada damai di Aceh, 11 Desember mendatang.

Kejadian-kejadian itu diprediksi akan semakin memanas menjelang hari pencoblosan jika tidak ada tindakan yang cepat dilakukan oleh pihak terkait seperti Panwas dan aparat keamanan, kata kandidat wakil gubernur, M Nasir Djamil.

"Sebaiknya pihak Panwas dan KIP lebih proaktif di lapangan sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan berkoordinasi segera dengan pihak keamanan," tambahnya.
 
Back
Top