PMII Laporkan Suara Hidayatullah ke Dewan Pers...!!!!!!!!!

louisiana

New member
jakarta (ANTARA)- pengurus besar pergerakan mahasiswa islam indonesia melaporkan redaksi majalah suara Hidayatullah kepada dewan pers atas berita pada laman www.hidayatullah.com berjudul "dari PMII menuju Yahudi", karena berpotensi merusak citra PMII, Nahdlatul Ulama(NU), dan Gus Dur.

"Patut di duga wartawan dan redaksi media suara hidayatullah dengan sengaja melakukan penggiringan opini untuk merusak citra organisasi PMII,NU dan Gus Dur. Atas pemberitaan itu, kami akan melayangkan surat pengaduan ke dewan pers," kata M.Kushen Yusuf, ketua bidang media dan opini publik pengurus besar pergerakan mahasiswa islam indonesia (PB PMII), dalam siaran pers yang diterima antara di jakarta, kamis malam.

Menurut khusen, pemberitaan suara hidayatullah itu telah melanggar kode etik jurnalistik, melanggar prinsip - prinsip independensi, tidak akurat, tidak berimbang dan beritikad buruk.

Dalam penyajian berita tersebut, wartawan dan redaksi suara hidayatullah juga tidak mengedepankan profesionalisme dalam melaksanakan tugas jurnalistik nya seperti yang tertuang dalam pasal 1 dan pasal 2 kode etik jurnalistik(KEJ).

"Bagaimana mungkin seorang wartawan yang profesional mengutip mentah-mentah isi sebuah blog tanpa verivikasi terhadap narasumber yang kredibel?. mereka juga tidak melakukan verifikasi kepada lembaga yang disebutkan dalam berita tersebut, termasuk kepada PB PMII dan PB NU," tegas Khusen.

Berita berjudul "Dari PMII menuju Yahudi" yang dirilis hidayatullah.com pada 6 januari 2011 menceritakan tentang sosok Benyamin Ketang atau Nur Hamid Ketang, Direktur Eksektif Indonesia-Israel Public Affair Committee- IIPAC.

Disebutkan Ketang yang pernah aktif di "Pengurus Besar PMII-Putih" melanjutkan pendidikan S2 (MA) ke Jewish Civilization, the Rothberg International School, The Hebrew University of Jerusalem(2004).

Ketang juga mengaku sebagai pengagum Kabbalah, aliran Yahudi ultra ortodoks, serta disebutkan terlihat fasih mengutip Talmud, Midras, dan sumber - sumber suci yang diyakini Yahudi.

"Kami tidak ada urusan dengan penyebutan Ketang sebagai pengagum kabbalah, seorang yang mencintai Yahudi, bahkan agen Yahudi sekalipun, atau apapun saja. Yang kami sayangkan adalah adanya upaya penggiringan opini dengan mengkaitkan PMII dengan Yahudi. Apalagi dengan judul besar "Dari PMII menuju Yahudi" . judulnya sama sekali tidak relevan, cenderung tendensius dan beritikad buruk," ujar Khusen.

Lebih lanjut dikatakan, berita yang ditulis hidayatullah.com justru dapat menggganggu dan merusak nilai=nilai kebangsaan indonesia, memancing kecurigaan, dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal di masyarakat.

Kader PMII seluruh Indonesia, warga nahdliyin dan masyarakat yang mencintai Gus Dur pasti akan marah dengan isi berita tersebut.

"Apalagi tanpa adanya upaya verifikasi terhadap lembaga yang disebut dalam berita tersebut. Kami menghargai kebebasan pers, tapi pers yang sehat tidak menghasut dan hanya menebar kebencian," tandas Khusen yang juga mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Indonesia ini.

Khusen menuntut redaksi Suara Hidayatullah meminta maaf secara terbuka kepada Kader PMII dan Warga NU melalui media massa nasional dan mencabut berita tersebut. "Jika tidak, saya khawatir akan ada reaksi yang lebih keras lagi dari Kader PMII dan Nahdliyyin," ujarnya.
 
hmm berita ini cukup membuat saya sedikit geram saya dan teman2 saya ketika tidak sengaja membaca berita tersebut karena secara kebetulan, saya beserta teman2 adalah Kader PMII cab. Bekasi

mohon agar lebih bijak dan melakukan kroscek terhadap info atau tulisan yang anda lihat kepada narasumber yang berkepentingan dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran nya
 
bukan cuma soal berita ini yg di anulir punya berbagai macam kepentingan didalamnya tpi juga ada berita2 lain misalnya berita terus menerus mngenai LPI dan PSII yg di duga konflik antara golkar dgn demokrat.
masyarakat harusnya lbih bijak dan lebih memfilter semua berita yg selalu masuk setiap hari supaya tdk terjebak kepada pemahaman yg salah dan ujung2nya adalah konflik berkepanjangan bukan cuma di interen PMII tpi juga semua pihak yg terkait.
 
Back
Top