nurcahyo
New member
PMKRI Bantu Pemerintah Bangun Masyarakat Papua
Kapanlagi.com - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) diminta membantu pemerintah membangun masyarakat di Provinsi Papua.
Permintaan itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Papua, Aleks Hesegem ketika membuka Kongres Nasional PMKRI ke- 25 dan Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) ke-24 di GOR Cenderawasih Jayapura, Rabu.
Menurut Hesegem, PMKRI merupakan salah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Cipayung yang didirikan para pendahulu perjuangan bangsa dan negara ini, maka PMKRI juga mempunyai tanggung jawab bersama pemerintah melaksanakan kelanjutan pembangunan bangsa ini.
Pelaksanaan Kongres Nasional PMKRI ke-25 dan MPA ke-24 di Jayapura yang pertama kali di Jayapura merupakan kepercayaan pimpinan organisasi pusat dari Sabang sampai Merauke, sehingga selama Kongres dan MPA membahas berbagai persoalan bangsa dan negara yang terjadi selama ini maupun kelangsungan organisasi.
Penduduk Papua sekitar 70 persen berada di daerah terisolasi dan belum menikmati hasil pembangunan bangsa dengan kondisi kesehatan, pendidikan dan aspek lainnya sangat memprihatinkan.
Oleh karena Hesegem meminta selama pelaksanaan Kongres, PMKRI mengeluarkan pokok-pokok pikiran strategis sebagai rekomendasi kepada pemerintah untuk membangun masyarakat di Papua yang pada umumnya hidup terpencar dan terisolasi.
"Rekomendasi itu akan dipelajari dan dikaitkan dengan fakta yang dihadapi masyarakat, sehingga bisa diambil langkah tepat untuk menolong masyarakat Papua maju sejajar dengan saudara- saudara lainnya di tanah air," harap Hesegem.
Turut memberikan sambutan Uskup Jayapura, Mgr.Dr.Leo Laba Ladjar,Ofm dan Senior PMKRI Cabang Jayapura Santu Efrem, Vitalis Jumte dihadiri Uskup Timika, Mgr.Jhon Philip Saklil,Pr dan sejumlah pejabat pemerintah sipil, TNI dan Polri serta pimpinan organisasi pemuda kelompok Cipayung.
Ketua Panitia Pelaksana PMKRI ke-25 dan MPA ke-24 2006, Vitalis Dambi dalam laporannya menyebutkan peserta sebanyak 457 orang dari seluruh Indonesia dan seorang peninjau dari Mahasiswa Katolik Asia Tenggara yang berpusat di Manila, Philipina.
Materi Kongres dan MPA PMKRI adalah seminar dengan menghadirkan sejumlah narasumber seperti Staf Pengajar Universitas Canbera, Australia, Dr.George Junus Adi Condro, Marie Pangestu, Anggota DPR RI, Simon Patrix Morin, Gubernur Papua, Barnabas Suebu, Ketua DPR Provinsi Papua, John Ibo.
Uskup Jayapura, Mgr.Dr.Leo Laba Ladjar,Ofm, Staf Pengajar Universitas Cenderawasih (Unipa) Manokwari, Dr.Agustinus Sumule, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Agust A.Alua, Vice Presiden PT.Freeport Indoneia, Agus Kafiar dan Bupati Biven Digul, Papua, Yusak Yeluwo.
Kapanlagi.com - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) diminta membantu pemerintah membangun masyarakat di Provinsi Papua.
Permintaan itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Papua, Aleks Hesegem ketika membuka Kongres Nasional PMKRI ke- 25 dan Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) ke-24 di GOR Cenderawasih Jayapura, Rabu.
Menurut Hesegem, PMKRI merupakan salah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Cipayung yang didirikan para pendahulu perjuangan bangsa dan negara ini, maka PMKRI juga mempunyai tanggung jawab bersama pemerintah melaksanakan kelanjutan pembangunan bangsa ini.
Pelaksanaan Kongres Nasional PMKRI ke-25 dan MPA ke-24 di Jayapura yang pertama kali di Jayapura merupakan kepercayaan pimpinan organisasi pusat dari Sabang sampai Merauke, sehingga selama Kongres dan MPA membahas berbagai persoalan bangsa dan negara yang terjadi selama ini maupun kelangsungan organisasi.
Penduduk Papua sekitar 70 persen berada di daerah terisolasi dan belum menikmati hasil pembangunan bangsa dengan kondisi kesehatan, pendidikan dan aspek lainnya sangat memprihatinkan.
Oleh karena Hesegem meminta selama pelaksanaan Kongres, PMKRI mengeluarkan pokok-pokok pikiran strategis sebagai rekomendasi kepada pemerintah untuk membangun masyarakat di Papua yang pada umumnya hidup terpencar dan terisolasi.
"Rekomendasi itu akan dipelajari dan dikaitkan dengan fakta yang dihadapi masyarakat, sehingga bisa diambil langkah tepat untuk menolong masyarakat Papua maju sejajar dengan saudara- saudara lainnya di tanah air," harap Hesegem.
Turut memberikan sambutan Uskup Jayapura, Mgr.Dr.Leo Laba Ladjar,Ofm dan Senior PMKRI Cabang Jayapura Santu Efrem, Vitalis Jumte dihadiri Uskup Timika, Mgr.Jhon Philip Saklil,Pr dan sejumlah pejabat pemerintah sipil, TNI dan Polri serta pimpinan organisasi pemuda kelompok Cipayung.
Ketua Panitia Pelaksana PMKRI ke-25 dan MPA ke-24 2006, Vitalis Dambi dalam laporannya menyebutkan peserta sebanyak 457 orang dari seluruh Indonesia dan seorang peninjau dari Mahasiswa Katolik Asia Tenggara yang berpusat di Manila, Philipina.
Materi Kongres dan MPA PMKRI adalah seminar dengan menghadirkan sejumlah narasumber seperti Staf Pengajar Universitas Canbera, Australia, Dr.George Junus Adi Condro, Marie Pangestu, Anggota DPR RI, Simon Patrix Morin, Gubernur Papua, Barnabas Suebu, Ketua DPR Provinsi Papua, John Ibo.
Uskup Jayapura, Mgr.Dr.Leo Laba Ladjar,Ofm, Staf Pengajar Universitas Cenderawasih (Unipa) Manokwari, Dr.Agustinus Sumule, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Agust A.Alua, Vice Presiden PT.Freeport Indoneia, Agus Kafiar dan Bupati Biven Digul, Papua, Yusak Yeluwo.