spirit
Mod
Kalau ditanya tentang apa itu cerdas, mungkin masih ada orang langsung terbayang teman sekelasnya yang selalu mendapatkan nilai tertinggi ketika ujian. Itu artinya, ia mengartikan istilah cerdas sama dengan kepandaian dalam belajar dan mengerjakan soal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), orang yang cerdas merupakan orang yang memiliki perkembangan akal budi dan fisik yang sempurna. Cerdas sendiri di tandai dengan cara berfikir yang tajam dan cepat, dan kecermatan. Namun, definisi di dalam KBBI ini pun juga masih melekat dengan kemampuan menjawab soal-soal matematika.
Lalu, apakah kecerdasan hanya sebatas kemampuan berpikir tajam untuk mengerjakan soal-soal akademik saja? Tentunya tidak, Sobat.
Menurut seorang psikolog terkemuka yang bernama Robert Sternberg (1997), kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi di sebuah lingkungan dan sekaligus membentuk dan memilih lingkungan dunia nyata yang relevan dengan kehidupannya.
Guna memenuhi kemampuan tersebut, Sternberg mengajukan tiga jenis kecerdasan. Kecerdasan yang pertama adalah kecerdasan analitis, yang memampukan seseorang untuk mengevaluasi suatu informasi dan memecahkan permasalahan. Kecerdasan kreatif untuk menghasilkan ide-ide inovatif, dan kecerdasan praktis yang digunakan untuk beradaptasi di lingkungan yang berbeda-beda.
Kalau direfleksikan, pengertian kecerdasan menurut Sternberg ini sangat tidak terbatas dengan kepandaian di sekolah, melainkan dalam cara hidup seseorang. Dalam hidup, seseorang pasti akan ditemukan dengan berbagai masalah dan juga hal-hal yang baru. Kemampuan seseorang untuk melewati hal-hal menantang tersebut lah yang mencerminkan kecerdasannya.
Jadi, kalau lo merasa nilai lo tidak terlalu baik di sekolah, tidak berarti bahwa lo tidak cerdas, Sobat. Itu mungkin karena lo masih kurang motivasi saja untuk menguasai materinya. Hehe.
Pola Pikir dan Ciri-Ciri Orang Cerdas Menurut Psikologi
Walaupun lo sudah tahu apa pengertian dari cerdas dan kecerdasan, tapi mungkin lo masih penasaran dengan ciri-ciri orang cerdas dan bagaimana sih cara lo harus berpikir supaya bisa menjadi orang yang cerdas.
Nah, berikut ini adalah tiga ciri-ciri orang cerdas menurut psikologi:
- Pengamat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Menurut seorang psikolog klinis, Dr. Holly Schiff, Psy, D, keingintahuan, minat dan keinginan belajar yang tinggi merupakan salah satu ciri utama dari orang yang cerdas. Ciri tersebut berasal dari minat mereka dalam mengenal orang lain, tradisi, sejarah, dan hal-hal lain, yang ada di sekitar mereka.
Dari rasa ingin tahu yang tinggi, kita bisa membayangkan bagaimana pola berpikir orang cerdas. Ketika mereka mendapatkan suatu informasi berbagai pertanyaan seperti siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana, kenapa, dan bagaimana jika muncul di otak mereka. Sehingga, biasanya orang yang memiliki keingintahuan yang tinggi juga suka mengajukan pertanyaan. - Lo pun juga bisa lho, Sobat, meningkatkan rasa ingin tahu lo dengan menemukan bidang minat lo dan mulai mencoba mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang berawalan kata tanya 5W+1H (what, when, where, who, which, how). Selain itu, berfikir secara terbuka atau open-minded juga penting supaya siap menerima informasi baru.
- Memiliki empati yang tinggi.
Menurut sebuah studi pada tahun 2016 yang dipublikasikan oleh British Journal of Psychology, orang yang memiliki kecerdasan tinggi bersifat individualis atau suka menyendiri. Walaupun begitu, ternyata mereka tergolong sebagai orang yang memiliki sensitivitas terhadap orang lain.
Dari situlah mereka memiliki rasa empati yang tinggi. Psst! Rasa empati yang tinggi merupakan komponen utama dari kecerdasan emosional lho, Sobat.
- Tidak malu dengan apa yang mereka belum tahu dan tidak mudah marah.
- Dr. Catherine Jackson, seorang psikolog klinis dan ahli saraf menyatakan bahwa orang cerdas tidak pernah berpura-pura paham atau bisa. Mereka tidak takut terbuka tentang keterbatasan kemampuan mereka. Dengan begitu peluang untuk mengembangkan diri pun terbuka.
- Survey yang dilakukan oleh Inc., sebuah surat kabar elektronik internasional ini menemukan bahwa orang-orang yang melebih-lebihkan kemampuan mereka ternyata hanya mampu menjawab 50% soal tes yang dikerjakan. Mereka yang meremehkan kemampuannya justru dapat menjawab dengan jumlah benar yang lebih banyak.
Berani terbuka tentang apa yang tidak kita ketahui memang membutuhkan kontrol diri yang baik. Kalau terbawa gengsi, maka kita akan sulit berkembang.
Kemampuan mengontrol diri juga membuat orang cerdas tidak mudah marah. Mereka pun dapat menjadi pemecah masalah yang baik dengan menghadapinya dengan kepala dingin.
Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Pembentukan Pola Pikir yang Cerdas
Semenjak studi pertama tentang kecerdasan pada tahun 1800-an yang dilakukan oleh Sir Francis Galton, saudara Charles Darwin perdebatan tentang pengertian dan faktor-faktor pembentuk kecerdasan pun tidak berhenti hingga saat ini di kalangan ahli. Namun, orang-orang sudah lebih sadar bahwa kecerdasan terbentuk dari berbagai kemampuan dalam kehidupan sehari-hari.
Arti kata kecerdasan menurut KBBI sendiri sudah didefinisikan dengan tiga bentuk kecerdasan yang berbeda-beda, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), spiritual (SQ), dan kecerdasan emosional (EQ).
Seorang Psikoterapis bernama Christine Scott-Hudson bahwa Emotional Quotient (EQ), yang sekarang lebih dikenal dengan istilah Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosional berhubungan langsung dengan Intellectual Intelligent (IQ).
Lo pasti sudah familiar dong dengan yang namanya tes IQ. Saat ini banyak negara maju yang sudah tidak menggunakannya lagi, karena belum ada kesepakatan tentang cara mengukur kecerdasan yang tepat. Bahkan, Daniel Goleman, penulis buku tentang EI menyatakan bahwa tanpa EI orang dengan IQ tinggi pun akan tetap kesulitan dalam menempuh dunia pendidikan maupun karir.
Menurutnya, kecerdasan emosional terdiri dari lima kemampuan, yaitu:
- Kesadaran diri
- Kontrol diri
- Kemampuan sosial
- Empati
- Motivasi
Pertama, seperti ciri-ciri orang cerdas yang ketiga di atas, seseorang menjadi tidak mudah terpancing emosi saat dihadapkan dengan permasalahan. Dengan begitu, mereka dapat berpikir dengan lebih tenang dan terbuka untuk menemukan solusinya (Mayer, Caruso, & Salovey, 1999).
Lalu, menurut Scott-Hudson, seseorang yang memiliki empati yang tinggi cenderung lebih mudah memahami informasi yang diberikan. Jika dikaitkan dengan ciri yang pertama tentang rasa ingin tahu tadi, maka seseorang akan dapat mengembangkan pola pikirnya terhadap suatu hal dengan lebih baik apabila mereka dapat menerima informasi yang disampaikan dengan efektif.
Dr. Catherine Jackson pun juga percaya bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu pilar yang penting untuk menjadi orang dengan kecerdasan yang tinggi.
Cara Mengendalikan Emosi Menurut Psikologi
Kalau lo tertarik untuk meningkatkan kecerdasan emosional lo, mungkin bisa dimulai dengan berlatih mengendalikan emosi terlebih dahulu. Berikut adalah 5 cara mengontrol emosi versi Healthline:
- Pikirkan kemungkinan efek dari emosi lo
- Jangan menekan emosi lo, melainkan diolah
- Identifikasi perasaan apa yang lo rasakan
- Terima seluruh emosi yang lo rasakan pada saat itu
- Menulis mood journal
Penutup
Begitulah penjelasan dari gue tentang Bagaimana pola pikir orang cerdas berkaitan dengan kecerdasan emosionalnya. Semoga, dengan mengenal ciri-ciri orang cerdas menurut psikologi dan cara-cara mengendalikan emosi, lo mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan diri lo ya, Sobat!
~zenius.net