Polda Aceh Tangkap Empat Tersangka Terorisme

Kalina

Moderator
119065large.jpg


Polda Aceh Tangkap Empat Tersangka Terorisme
Salah Tembak, Polisi Tewaskan Warga Sipil

BANDA ACEH - Jajaran Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menangkap empat lelaki yang terindikasi sebagai anggota jaringan teroris pada Senin malam lalu (22/2). Penangkapan dilakukan di persembunyian mereka, kawasan Pegunungan Jalin yang masuk wilayah Kabupaten Aceh Besar.

Terjadi baku tembak antara polisi dan empat tersangka tersebut. Polda menerjunkan 100 personel Brimob untuk mengejar para tersangka yang berusaha kabur ke dalam hutan.

Empat lelaki yang tertangkap kemarin (23/2) adalah Ismet Hakiki, 40, warga Pandeglang, Banten; Zakky Rahmatullah, 37, warga Pandeglang, Banten, Yudi Zulfahri, 27, warga Banda Aceh; dan Masykur Rahmat, 21, warga Aceh Besar.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, seragam dam perlengkapan militer, VCD, puluhan buku, serta jaket almamater sebuah perguruan tinggi agama di Makassar. ''Kami terus mengembangkan penyelidikan dengan koordinasi mabes,'' papar Kapolda NAD Irjen Adityawarman.

Penggerebekan anggota jaringan teroris tersebut mengorbankan kalangan sipil. Kamaruddin alias Raja Rimba, 37, warga Kuta Cot Gle, Aceh Besar, tewas karena terkena peluru polisi.

Insiden tersebut berawal ketika anggota tim terdesak. Berdasar informasi, ada puluhan orang dalam jaringan teroris tersebut. Padahal, hanya ada belasan polisi yang bertugas.

Mendengar informasi tersebut, Adityawarman menurunkan 100 personel Brimob untuk mendukung penggerebekan tersebut. "Saya tidak mau jika anggota saya kecolongan dan mengorbankan anak buah," katanya.

Tim susulan tersebut sampai di lokasi menjelang malam. Mereka berpapasan dengan dua lelaki yang membawa tombak. Belakangan diketahui bahwa tombak tersebut merupakan alat pencari ikan. Dua lelaki itu adalah Kamaruddin dan anaknya, Suheri, 14.

Ketika diberi peringatan, keduanya tidak merespons. Bahkan, tembakan peringatan diabaikan. Tim langsung mengarahkan tembakan ke arah dua lelaki tersebut.

Beberapa peluru bersarang di dada dan kaki Kamaruddin. Lelaki tersebut tewas. Beberapa peluru lainnya mengenai kaki Suheri. "Saya mohon maaf," ujar Adityawarman saat memberikan keterangan pers di Mapolda Aceh kemarin.

Menurut warga, Kamaruddin memang gemar memancing. Tempat favoritnya adalah sungai di kawasan Pegunungan Jalin. Senin lalu, dia mengajak putranya yang masih duduk di kelas III SMP.

Adityawarman menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan Suheri dan pemakaman Kamaruddin. Saat wartawan koran ini datang ke rumah duka di kawasan Kuta Cot Glie, warga dan kerabat korban yang melayat terlihat begitu kehilangan.
 
Back
Top