Polisi Anggap Ajaib Tak Ada Korban

Kalina

Moderator
119031large.jpg


BELFAST - Kepolisian Irlandia Utara mengaku takjub karena bom mobil yang meledak di depan pintu gerbang Pengadilan Kota Newry Senin malam (Selasa dini hari WIB) tak memakan korban jiwa. Padahal, bom itu berkekuatan cukup besar dan berpotensi menewaskan puluhan orang.

"Untuk sementara ini kami masih mengamankan area ledakan. Tapi, kalau bukan karena intervensi Yang Mahakuasa, bakal ada korban jiwa cukup banyak," kata Sam Cordimer, kepala Kepolisian Irlandia Utara, seperti dikutip Daily Telegraph.

Tudingan pun langsung mengarah kepada kaum Republikan yang tak setuju perdamaian dengan Inggris. Perang saudara di Irlandia Utara -dikenal dengan sebutan The Troubles- memang resmi berakhir pada 1998. Itu setelah Sinn Fein yang menghendaki Irlandia Utara bergabung dengan Republik Irlandia setuju bergabung dalam pemerintahan power sharing dengan Partai Demokratik Unionis yang pro-Inggris.

Bulan lalu kedua belah pihak juga kembali bersepakat untuk menjalankan bersama kekuasaan kehakiman dan keamanan yang selama ini di tangan Inggris. Jelas, serangan bom kali ini dimaksudkan untuk merusak kesepakatan yang sudah terjalin.

Bom tersebut meledak 17 menit setelah kepolisian setempat menerima telepon ancaman pada pukul 10.20 waktu setempat. "Si penelepon mengatakan kalau kami hanya punya waktu 30 menit untuk mengamankan New Street sebelum bom meledak," kata Alisdair Robinson, kepala Kepolisian Newry, seperti dikutip BBC.

Nah, ketika polisi bergerak mengevakuasi warga di sekitar New Street dari bar, restoran, dan rumah sakit, bom menyalak di depan gedung pengadilan yang juga terletak di jalan yang sama. Bom itu terdengar hingga radius 3,2 kilometer dan merusak pintu gerbang pengadilan serta beberapa gedung di sekitarnya.
 
Back
Top