Banyaknya Poldur di Jalan umum yg sering dilewati kendaraan membuat jalan semakin cepat rusak. Berdasarkan teori fisika; tekanan kendaraan dalam beberapa detik pada saat mendekati poldur, membuat aspal jalan mengalami penurunan beberapa milimeter, apalagi dalam kondisi terik matahari, aspal cepat menjadi padat akibat tekanan roda kendaraan. Anda bisa bayangkan sendiri seandainya dalam sehari kendaraan yg lewat sekian banyak, sudah tentu tekanan pada aspal semakin besar, ini berakibat aspal semakin memadat (keras). Aspal akan mengalami retakan/patah dlm skala kecil apabila kondisi cuaca hujan, tekanan kendaraan tetap, dan dlm kondisi seperti ini tekanan roda kendaraan akan terus memicu retakan semakin lebar, dan apabila ada kerikil kecil saja yg nyelip masuk kedalam retakan maka roda kendaran menjadi peran utama dalam penghancuran retakan2 tsb. Hal ini sama saja kerikil tsb sebagai alu atau 'pengulek' pada ulekan yg biasa buat ngulek cabe. Jadi bisa anda bayangkan bila hal itu terjadi terus menerus, akibatnya jalan semakin pecah, rusak parah, dan semakin amblas pada sekitar poldur, lubang2 besar yg berada pada jarak beberapa meter dari poldur berawal dari proses ini...ditempa panas...ditempa hujan...ditekan roda kendaraan...diulek kerikil yg copot dari aspal, copot satu kerikil menghancurkan 10 kerikil, 10 kerikil menghancurkan 1000 kerikil dan akhirnya terciptalah lubang2 aspal disana sini.
Kalo Poldur dibuat demi alasan keamanan penyeberang jalan, rasanya naif juga. Sekalipun poldur dibuat setiap 15 meter di jalan, tetap saja kalo ada org yg ketabrak kendaraan, sang sopir/pengendara bakal babak belur dihajar massa, jadi percuma saja alasan poldur tsb. Jadi ada atau tdk adanya poldur, tetap saja pengendara menjadi sasaran kesalahan, padahal pengendara sudah benar berada dijalan yg memang khusus kendaraan, hanya saja org/pejalan kaki yg jalan/lewat bukan pada jalan yg benar, kadang2 berjalan di tengah jalan, atau berlarian/bermain ditengah jalan. Seperti pedagang asongan kalo ketabrak malah mereka yg menyalahkan pengendara, padahal itu jalanan dibuat utk kendaraan, bukan buat berjualan kesana kemari.
Sedikit analisa soal poldur;
Semakin bnyk poldur dijalan2 pemukiman malah menambah kebisingan suara kendaraan, karena pada saat menge-rem kendaraan akan melambat/berhenti sesaat/lama diam di tempat. Kalo jalan tsb tdk ada poldur maka suara bising akan cepat berlalu, sehingga rumah2 yg ada didekat poldur tdk akan terganggu dgn suara bising kendaraan, tapi poldur-lah yg menyebabkan terganggunya penghuni rumah karena setiap kendaraan yg lewat akan menge-rem beberapa saat bila ada poldur disitu.
Analisa psikologis;
Biasanya org yg suka memasang poldur, memiliki type karakter pendendam, pesimis, dan tdk senang melihat org lain maju/sukses, haus pujian, butuh penghargaan org, sok tau, sok pintar...(Maaf ini cuma negatifnya) Padahal kalo ajaran Islam menganjurkan agar kita membantu/mempermudah jalan bagi org lain, dan jangan menghambatnya, apapun yg menghambat jalan seseorang hendaklah disingkirkan, seperti halnya membuang duri dari jalan sebagai tafsiran dalam hidup sesama manusia, maka perlu implementasinya dlm kehidupan apapun.
Argumented by : Hacker4Cheater @2011.