Posisi Thomas Muller Semakin Terancam di Skuad Bayern

stockinglovers

New member
5694e81761dc0cd600000009.jpg


Tiap pelatih pasti memiliki racikan sendiri dalam merumuskan susunan serta strategi bermain. Lalu, semuanya juga akan berpengaruh kepada peran para pemain. Pelatih ibarat sosok yang punya wewenang besar dalam menentukan kualitas seorang pemain. Tidak jarang kedatangan pelatih baru memberikan dampak besar terhadap kesempatan pemain untuk turun dalam laga. Mereka biasanya dianggap tidak cocok dengan strategi racikan pelatih.

Kondisi ini menimpa punggawa Bayern Munchen, Thomas Muller. Sejak kedatangan pelatih Carlo Ancelotti, sang pemain sudah jarang sekali mengisi skuat reguler Munchen. Hal itu pun mungkin akan berlanjut ketika masuk musim selanjutnya nanti. Muller diprediksi akan lebih sukar untuk menembus skuat utama Bayern Munchen. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Legenda timnas Jerman, Lothar Matthaus.

Muller dianggap tidak cocok untuk strategi yang diusung Don Carlo. Menurut Matthaus, posisi asli Muller tidak tersedia di formasi 4-2-3-1 milik Ancelotti. Ia masih kalah saing dengen Arjen Robben di posisi sayap kanan. Selain itu, tidak adanya posisi Second Striker di dalam sistem permainan Bayern Munchen.

Pemain yang mampu bermain di posisi gelandang serang itu juga masih kalah bersaing dengan mantan pemain Barcelona, Thiago Alacantara. Lothar Matthaus lalu menambahkan kalau, Muller belum mampu memberikan kontribusi terbaik untuk timnya. Oleh karenanya ia lebih sering dibangkucadangkan oleh Carlo Ancelotti.

Pernyataan berlawanan justru dilontarkan langsung dari sang pelatih. Carlo Ancelotti menganggap bahwa Muller adalah pemain yang cerdas. Ia masih dianggap sebagai bagian penting dari tim. Tidak ada kualitas apapun yang berubah. Kelebihannya dalam bermain diberbagai posisi adalah salah satu nilai plus dari keberadaan Thomas Muller.
Thomas Muller sendiri pernah tampil bersinar bersama tim nasional Jerman beberapa tahun silam. Ia dikenal sebagai pesepakbola yang serba bisa. Bermain di berbagai posisi serang maupun gelandang semuanya ia mampu. Dalam urusan mencetak gol pun juga tidak kalah. Banyak cara yang bisa ia lakukan untuk mencetak gol. Tak hanya kaki, kepala pun juga tak kalah tajam dan produktif. Kemampuan itu juga didukung dengan kecerdasannya dalam membaca situasi permainan. Muller tau kapan saatnya menyerang dan kapan saatnya harus turun untuk membantu pertahanan.

Tetapi, sebenarnya ia (Muller) terhitung cukup beruntung dibanding pemain lainnya. Dilihat dari catatan terakhir, ia sudah memainkan 22 laga bersama Munchen. 17 kali diantaranya ia bermain sejak peluit pertama berbunyi. Kesimpulannya, ia masih bisa dibilang cukup sering dimainkan.

Mungkin yang menjadi alasan mengapa akhir-akhir ini ia sering menepi karena produktivitas yang kini sudah menurun jauh. Musim lalu, Thomas Muller mampu menorehkan 32 gol untuk Bayern Munchen di semua kompetisi. Bandingkan saja dengan musim ini, tercatat ia baru mampu menjebloskan 4 gol saja di musim 2016/2017 seperti dilansir M88 Indonesia.

Menanggapi pernyataan pendahulunya itu, Muller bersikeras akan tetap berusaha untuk mendapatkan hati sang pelatih. Selanjutnya, ia hanya tinggal menunggu keputusan sang pelatih kedepannya.

Sebelumnya, Don Carlo juga berjanji untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk seluruh pemain menunjukan kualitas maksimal. Sang pelatih akan memberi jaminan bermain penuh bagi siapapun yang mampu berkontribusi positif.

Jaminan bermain juga akan diberikan oleh Muller. Kabarnya, Carlo Ancelotti akan memberikan kesempatan bermain untuk Muller di putaran kedua Bundesliga. Absennya Muller dalam beberapa pertandingan terakhir bertujuan untuk memberikan waktu istirahat yang cukup banyak. Setelah musim dingin nanti, waktunya untuk Muller beraksi kembali.
 
Back
Top