Administrator
Administrator
Partai anti-Islam Skane memasang poster dengan sejumlah karikatur di 20 tempat berbeda di Malmo, Swedia. Poster-poster itu menggambarkan Nabi Muhammad (maaf) tanpa busana dengan seorang istri berusia sembilan tahun di sampingnya. Poster itu telah dilaporkan ke polisi. Si pelapor merasa bahwa itu mungkin hate speech (komunikasi yang menghina seseorang atau kelompok berdasarkan beberapa karakteristik seperti ras atau agama).
“Tidak ada alasan untuk itu. Kami menyerang Islam, bukan orang-orang yang meyakini Islam. Kami menganggap Islam sangat berbahaya dan penyakit psiko-sosial yang menular,” ujar Carl P. Herslow, ketua Partai Skane, yang menganggap poster itu membela kebebasan beragama dan media.
Partai tersebut memiliki kursi dalam dewan kota di masa lalu. Pada pemilihan tahun 2006 partai itu hanya memperoleh suara 1.8% sehingga terlempar dari dewan. Partai Skane akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang.
Pada hari Selasa (20/4), Björn Lagerbäck menghubungi Sydsvenskan. Ia mengetuai Dialog Forum yang baru-baru ini didirikan oleh pemerintah kota, di mana berbagai kelompok di Malmo dapat bertemu untuk membahas nilai-nilai yang memecah belah dan yang menyatukan.
”Kota Malmo jelas menentang poster-poster itu. Kami meminta semua kelompok Muslim untuk tidak membiarkan diri mereka terprovokasi. Partai Skane adalah sekte kecil yang terisolasi,” ujarnya.
Menurut Partai Skane, setidaknya sembilan poster dirusak sejak dipasang pada hari Senin. Partai itu tidak mau mengatakan siapa yang mendesain karikaturnya.
Asosiasi Muslim Swedia menuntut permintaan maaf dari ketua Partai Skane, Carl P. Herslow.
”Poster partai itu adalah hate speech,” ujar pemimpin asosiasi, Mahmoud Aldebe.
”Partai Skane adalah sekte teroris kecil yang terisolasi yang harus dicekal dari keikutsertaan dalam pemilihan umum di musim gugur mendatang,” ujar Mahmoud Aldebe.
Sebelumnya, sebuah pengadilan di Marseille mengijinkan poster-poster kampanye dari partai politik Jean Marie Le Pen, Front Nasional di selatan Perancis, yang merusak Islam dan Muslim serta menimbulkan kebencian terhadap negara dan bangsa Aljazair.
Putusan yang mendukung Le Pen itu dijatuhkan pada awal Maret lalu dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh Liga Internasional Melawan Rasisme dan Antisemitisme. Pengadilan Perancis mengijinkan poster-poster pemilihan Front Nasional yang memperlihatkan seorang wanita memakai burqa di samping sebuah peta Perancis yang tertutup oleh bendera Aljazair yang di atasnya berdiri tegak menara-menara Masjid dalam bentuk rudal, dengan tulisan yang berbunyi ”tidak untuk Islamisme”.
Aljazair telah memprotes resmi Perancis atas poster tersebut, ujar Menteri Luar Negeri Aljazair, Mourad Medelci.
”Kami telah mengajukan protes resmi dan kini terserah pemerintah Perancis untuk mengambil tindakan yang tepat ketika simbol-simbol negara asing diinjak-injak oleh mereka,” ujar Medelci.
Sumber : www.suaramedia.com
“Tidak ada alasan untuk itu. Kami menyerang Islam, bukan orang-orang yang meyakini Islam. Kami menganggap Islam sangat berbahaya dan penyakit psiko-sosial yang menular,” ujar Carl P. Herslow, ketua Partai Skane, yang menganggap poster itu membela kebebasan beragama dan media.
Partai tersebut memiliki kursi dalam dewan kota di masa lalu. Pada pemilihan tahun 2006 partai itu hanya memperoleh suara 1.8% sehingga terlempar dari dewan. Partai Skane akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang.
Pada hari Selasa (20/4), Björn Lagerbäck menghubungi Sydsvenskan. Ia mengetuai Dialog Forum yang baru-baru ini didirikan oleh pemerintah kota, di mana berbagai kelompok di Malmo dapat bertemu untuk membahas nilai-nilai yang memecah belah dan yang menyatukan.
”Kota Malmo jelas menentang poster-poster itu. Kami meminta semua kelompok Muslim untuk tidak membiarkan diri mereka terprovokasi. Partai Skane adalah sekte kecil yang terisolasi,” ujarnya.
Menurut Partai Skane, setidaknya sembilan poster dirusak sejak dipasang pada hari Senin. Partai itu tidak mau mengatakan siapa yang mendesain karikaturnya.
Asosiasi Muslim Swedia menuntut permintaan maaf dari ketua Partai Skane, Carl P. Herslow.
”Poster partai itu adalah hate speech,” ujar pemimpin asosiasi, Mahmoud Aldebe.
”Partai Skane adalah sekte teroris kecil yang terisolasi yang harus dicekal dari keikutsertaan dalam pemilihan umum di musim gugur mendatang,” ujar Mahmoud Aldebe.
Sebelumnya, sebuah pengadilan di Marseille mengijinkan poster-poster kampanye dari partai politik Jean Marie Le Pen, Front Nasional di selatan Perancis, yang merusak Islam dan Muslim serta menimbulkan kebencian terhadap negara dan bangsa Aljazair.
Putusan yang mendukung Le Pen itu dijatuhkan pada awal Maret lalu dalam tuntutan hukum yang diajukan oleh Liga Internasional Melawan Rasisme dan Antisemitisme. Pengadilan Perancis mengijinkan poster-poster pemilihan Front Nasional yang memperlihatkan seorang wanita memakai burqa di samping sebuah peta Perancis yang tertutup oleh bendera Aljazair yang di atasnya berdiri tegak menara-menara Masjid dalam bentuk rudal, dengan tulisan yang berbunyi ”tidak untuk Islamisme”.
Aljazair telah memprotes resmi Perancis atas poster tersebut, ujar Menteri Luar Negeri Aljazair, Mourad Medelci.
”Kami telah mengajukan protes resmi dan kini terserah pemerintah Perancis untuk mengambil tindakan yang tepat ketika simbol-simbol negara asing diinjak-injak oleh mereka,” ujar Medelci.
Sumber : www.suaramedia.com