Jakarta - Indonesia merupakan mega senter keanekaragaman hayati terbesar di dunia berupa tumbuhan tropis dan biota laut. Namun potensi itu belum dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga Cina lebih dikenal sebagai negara penghasil herbal terkemuka di dunia. Bahkan, Indonesia masih mengimpor herbal dari Cina.
Demikian diungkapkan Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Nurfina Aznam Su, Apt. belum lama ini pada seminar Kimia dan Pendidikan Kimia 2004.
Nurfina menyatakan Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan dan sekitar 7.000 di antaranya berkasiat obat. Ia menjelaskan, 45 macam obat penting yang beredar di Amerika Serikat berasal dari 14 species tumbuhan Indonesia. Termasuk, vinblastin dan vincristin (obat anti kanker) yang berasal dari tanaman tapak dara. Nurfina menegaskan, pemanfaatan tanaman obat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga dapat meningkatkan kemajuan sains dan teknologi bangsa Indonesia.
Ia menyebutkan, beberapa obat yang pada mulanya berasal dari tanaman obat, antara lain asam salisilat, morfin, efedrin, kloroquin, dan kurkumin. "Tren kembali ke alam yang dipicu dengan mahalnya harga obat merupakan peluang bagi kita untuk mengembangkan tanaman obat," katanya. Tanaman obat juga dapat digunakan sebagai penuntun penemuan obat-obatan modern. Namun, tanaman obat juga dapat dikonsumsi tanpa sentuhan teknologi. (iis)
Sumber: Health: Saturday, 20 Nov 2004 11:1:10 WIB
Demikian diungkapkan Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Nurfina Aznam Su, Apt. belum lama ini pada seminar Kimia dan Pendidikan Kimia 2004.
Nurfina menyatakan Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan dan sekitar 7.000 di antaranya berkasiat obat. Ia menjelaskan, 45 macam obat penting yang beredar di Amerika Serikat berasal dari 14 species tumbuhan Indonesia. Termasuk, vinblastin dan vincristin (obat anti kanker) yang berasal dari tanaman tapak dara. Nurfina menegaskan, pemanfaatan tanaman obat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga dapat meningkatkan kemajuan sains dan teknologi bangsa Indonesia.
Ia menyebutkan, beberapa obat yang pada mulanya berasal dari tanaman obat, antara lain asam salisilat, morfin, efedrin, kloroquin, dan kurkumin. "Tren kembali ke alam yang dipicu dengan mahalnya harga obat merupakan peluang bagi kita untuk mengembangkan tanaman obat," katanya. Tanaman obat juga dapat digunakan sebagai penuntun penemuan obat-obatan modern. Namun, tanaman obat juga dapat dikonsumsi tanpa sentuhan teknologi. (iis)
Sumber: Health: Saturday, 20 Nov 2004 11:1:10 WIB