andree_erlangga
New member
Komisi VI DPR menilai pemerintah masih mempunyai pekerjaan rumah di sejumlah faktor di bidang perekonomian secara keseluruhan. Walaupun kondisi ekonomi makro dan nilai rupiah relatif membaik, kinerja perekonomian 2006 merosot. Bahkan tingkat pertumbuhan ekonomi baru mendekati angka 5,3 persen dari target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2006 yang sebesar 5,8 persen.
Selain itu, realisasi penerimaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara juga rendah. Demikian hasil penilaian Komisi DPR yang membidangi perdagangan dan perindustrian saat rapat evaluasi kinerja perekonomian di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Ketua Komisi VI DPR Didik J. Rachbini menilai kementrian perekonomian harus meningkatkan kinerja dengan seluruh mitranya. Sebab reshuffle atau perombakan kabinet bukan solusi terbaik. Terpenting adalah mensinergikan seluruh departemen di bidang ekonomi.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono menampik kekhawatiran tersebut. Dia bahkan optimistis tingkat pertumbuhan ekonomi 2006 bisa melebihi 5,5 persen. Meski optimistis, Boediono mengaku bahwa tingkat kemiskinan dan pengangguran saat ini masih tinggi. Namun indikator makro ekonomi yang terus membaik belakangan ini diharapkan dapat menggerakkan sektor riil dan tingkat Suku Bunga Bank Indonesia terus menurun
Selain itu, realisasi penerimaan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara juga rendah. Demikian hasil penilaian Komisi DPR yang membidangi perdagangan dan perindustrian saat rapat evaluasi kinerja perekonomian di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Ketua Komisi VI DPR Didik J. Rachbini menilai kementrian perekonomian harus meningkatkan kinerja dengan seluruh mitranya. Sebab reshuffle atau perombakan kabinet bukan solusi terbaik. Terpenting adalah mensinergikan seluruh departemen di bidang ekonomi.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono menampik kekhawatiran tersebut. Dia bahkan optimistis tingkat pertumbuhan ekonomi 2006 bisa melebihi 5,5 persen. Meski optimistis, Boediono mengaku bahwa tingkat kemiskinan dan pengangguran saat ini masih tinggi. Namun indikator makro ekonomi yang terus membaik belakangan ini diharapkan dapat menggerakkan sektor riil dan tingkat Suku Bunga Bank Indonesia terus menurun