amis, 11 Juni 2009 - 15:39 wib
Dede Suryana - Okezone
text TEXT SIZE :
Share
JAKARTA - Faktor yang dianggap bakal menaikkan eletabilitas pasangan capres-cawapres adalah kepuasan pemilih dalam hal ekonomi. Hal ini dinilai akan dimafaatkan incumbent, dengan cara menyimpan rapat-rapat isu yang tidak populer, hingga pemilu usai.
Isu tidak populer ini, antara lain kenaikan tarif tol, tarif dasar listrik, elpiji dan kenaikan lain. Incumbent justru bakal menggunakan kebijakan populis seperti gaji ke-13, penurunan elpiji dan lain-lain.
"Isu terkait dengan kepentingan egosentrik pemilih sangat mungkin mengubah peta elektoral, seperti survei LSI Juni 2008," ujar peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudian Muhtadi dalam pesan singkat yang diterima okezone, Kamis (11/6/2009).
Kampanye terbuka yang dimulai hari ini, menurut Burhan, justru tidak punya efek signifikan dalam meningkatkan eletabilitas capres-cawapres.
"Inilah keuntungan capres incumbent. Kebijakan populis akan digedor SBY jelang pemilu," pungkasnya. (ded)
Strategi yang di pakai SBY, bagus juga nih, tidak akan mengeluarkan kebijakn yang tidak populis, tapi kalo sudah jadi SBY santai aja mengeluarkan kebijakn yang menurnkan citranya, bisa-bisa BBM di naikin lagi nih, mengingat harga minyak dunia sempat mengalami kenaikan,meskipun kemarin mengalami penurunan, tapi harga minyak dunia bisa berubah-ubah. Rakyat siap-siap ya mengikat kencang tali pinggang jika SBY naik lagi kemudian SBY mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM lagi..mudah-mudahan hal tersebut tidak terjadi lagi.
Dede Suryana - Okezone
text TEXT SIZE :
Share
JAKARTA - Faktor yang dianggap bakal menaikkan eletabilitas pasangan capres-cawapres adalah kepuasan pemilih dalam hal ekonomi. Hal ini dinilai akan dimafaatkan incumbent, dengan cara menyimpan rapat-rapat isu yang tidak populer, hingga pemilu usai.
Isu tidak populer ini, antara lain kenaikan tarif tol, tarif dasar listrik, elpiji dan kenaikan lain. Incumbent justru bakal menggunakan kebijakan populis seperti gaji ke-13, penurunan elpiji dan lain-lain.
"Isu terkait dengan kepentingan egosentrik pemilih sangat mungkin mengubah peta elektoral, seperti survei LSI Juni 2008," ujar peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudian Muhtadi dalam pesan singkat yang diterima okezone, Kamis (11/6/2009).
Kampanye terbuka yang dimulai hari ini, menurut Burhan, justru tidak punya efek signifikan dalam meningkatkan eletabilitas capres-cawapres.
"Inilah keuntungan capres incumbent. Kebijakan populis akan digedor SBY jelang pemilu," pungkasnya. (ded)
Strategi yang di pakai SBY, bagus juga nih, tidak akan mengeluarkan kebijakn yang tidak populis, tapi kalo sudah jadi SBY santai aja mengeluarkan kebijakn yang menurnkan citranya, bisa-bisa BBM di naikin lagi nih, mengingat harga minyak dunia sempat mengalami kenaikan,meskipun kemarin mengalami penurunan, tapi harga minyak dunia bisa berubah-ubah. Rakyat siap-siap ya mengikat kencang tali pinggang jika SBY naik lagi kemudian SBY mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM lagi..mudah-mudahan hal tersebut tidak terjadi lagi.