Presiden Amrik diperingatkan Libanon

Administrator

Administrator
Perdana Menteri Libanon Saad Hariri memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bahwa bangsa Arab mulai frustrasi dengan nasib perundingan Timur Tengah. Ia menegaskan kegagalan tercapainya kesepakatan bisa meningkatkan kekerasan di kawasan bergejolak itu.

Peringatan itu disampaikan Hariri saat dijamu Obama di Ruang Oval, Gedung Putih, Senin (24/5), pada kunjungan resminya yang pertama ke AS.

“Kegagalan (perundingan damai) akan memperluas ekstremisme dan melahirkan kekerasan-kekerasan baru,” papar Hariri dalam jumpa pers. “Ini sangat berbahaya bagi siapa saja di Timur Tengah dan bagi dunia secara keseluruhan.”

Hariri memuji upaya-upaya pemerintahan Obama dalam menghidupkan kembali diplomasi perdamaian Israel-Arab. termasuk komitmen dan dukungan AS bagi kedaulatan dan independensi Libanon serta bantuan untuk angkatan bersenjata dan badan-badan keamanan negerinya.

Awal bulan ini, AS telah memelopori perundingan tidak langsung Israel dan Palestina, meski kedua belah pihak itu memiliki perbedaan pandangan yang tajam. Negara-negara Arab juga menolak seruan pemerintahan Obama untuk menunjukkan itikad baik kepada Israel.

Kunjungan pemimpin Libanon itu dilakukan pada saat situasi kawasan itu kembali memanas. Israel menuduh kelompok Hezbollah yang sangat kuat pengaruhnya di Libanon telah mendapat rudal Scud dari Suriah.

Tuduhan itu disangkal keras Suriah. Sementara itu, Hariri menyamakan tuduhan ‘Negeri Zionis’ itu dengan tuduhan AS bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada invasi AS pada 2003 dan digulingkannya rezim Saddam Hussein. Belakangan tuduhan ito ternyata keliru.

Pemerintahan Hariri yang terbentuk pada November 2009 merupakan gabungan faksi-faksi pro-Barat dan pro Suriah yang dipimpin Hezbollah. Hariri juga telah menjalin hubungan baik dengan Suriah yang dituding terlibat dalam pembunuhan ayahnya, mantan perdana menteri Rafik Hariri, pada 2005.

Departemen Luar Negeri AS menuduh Suriah telah melakukan tindakan provokatif dengan menyuplai senjata bagi Hezbollah. Menteri Pertahanan Robert Gates menengarai kelompok yang didukung Iran itu memiliki rudal dan roket jauh lebih banyak daripada hampir seluruh pemerintahan mana pun di dunia.



medindo
 
Back
Top