Presiden Kosovo Sesalkan Dunia Islam

Dipi76

New member
Presiden Kosovo Sesalkan Dunia Islam
Egidius Patnistik | Rabu, 20 Juli 2011 | 07:32 WIB

1732498p.gif


KAIRO, KOMPAS.com - Presiden Kosovo, Atifete Jahjaga, menyesalkan sikap negara-negara Dunia Islam, yang sebagian besar belum menyampaikan pengakuan terhadap kemerdekaan Republik Kosovo yang diproklamasikan secara sepihak dari Serbia pada 17 Februari 2008.

"Kami heran dan bertanya-tanya mengapa sebagian besar negara Arab dan Islam belum mengakui kemerdekaan Republik Kosovo, padahal banyak negara Eropa dan Amerika Serikat sudah mengakui," kata perempuan presiden itu dalam wawancara khusus dengan harian Mesir, Al Ahram, Selasa (19/7).

Menurut Atifete Jahjaga, Kosovo sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, sangat mendambakan pengakuan negara-negara Islam untuk memperkuat kedaulatan dan membangun kehidupan demokrasi. Ia mengungkapkan, dari negara-negara Arab sendiri baru tercatat enam negara yang mengakui kemerdekaan Kosovo, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Jordania, dan Oman.

Dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) pun yang mengakui kemerdekaan Kosovo baru bisa dihitung dengan jari. Di luar kelima negara Arab itu, baru Turki, Malaysia, Afganistan, Komoro, Jibouti dan Maladewa yang mengakui kemerdekaan Kosovo.

Sejauh ini, Kosovo telah diakui kemerdekaannya oleh 67 negara anggota PBB, sebagian besar dari Uni Eropa, Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin dan Asia Timur Jauh. Dari Asia Tenggara baru Malaysia yang mengakuinya, sementara Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia belum tercatat mengakui kemerdekaan negeri Balkan pecahan Yugoslavia tersebut. Kosovo berpenduduk 1,9 juta jiwa, 90 persen di antaranya menganut Islam.

Presiden Atifete memuji revolusi Mesir sebagai awal yang baik bagi kehidupan demokrasi di negeri itu. Namun, Atifete juga mempertanyakan sikap pemerintah Mesir yang sejauh ini belum mengakui kemerdekaan Kosovo. Kendati demikian, Atifete menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah Mesir, yang mendukung keanggotaan Kosovo di Bank Dunia dan Bank Pembangunan.


Kompas



-dipi-
 
sementara Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia belum tercatat mengakui kemerdekaan negeri Balkan pecahan Yugoslavia tersebut. Kosovo berpenduduk 1,9 juta jiwa, 90 persen di antaranya menganut Islam.

ada apa dengan indonesia knapa belum mengakui kemerdekaan kosovo padahal mayoritas penduduk kosovo muslim ?
 
Kalau pemerintah Indonesia sangat wajar belum mengakui Kosovo.
Kosovo ini khan masih berkonflik dengan Serbia selepas proclaime sepihak dari Kosovo, sedangkan hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan Serbia masih sangat erat sebagai lanjutan hubungan diplomatik dengan bekas negara Yugoslavia, yang semenjak era Tito sudah seiring sejalan.

Jadi kalau bikin pengakuan itu sama saja mencampuri urusan dalam negeri Serbia, yang ujungnya bakal merusak hubungan dengan Serbia.
Sama aja dengan kita yang nggak mau ada negara lain bikin pengakuan baik itu expressed recognition maupun implied recognition terhadap Negara Papua Merdeka.
 
kalau boleh tau kosovo ini dulunya...ikut negara mana ya sebelum menyatakan dirinya merdeka, maklum kuper nih gak ngikut berita dunia
 
Kalau pemerintah Indonesia sangat wajar belum mengakui Kosovo.
Kosovo ini khan masih berkonflik dengan Serbia selepas proclaime sepihak dari Kosovo, sedangkan hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan Serbia masih sangat erat sebagai lanjutan hubungan diplomatik dengan bekas negara Yugoslavia, yang semenjak era Tito sudah seiring sejalan.

Jadi kalau bikin pengakuan itu sama saja mencampuri urusan dalam negeri Serbia, yang ujungnya bakal merusak hubungan dengan Serbia.
Sama aja dengan kita yang nggak mau ada negara lain bikin pengakuan baik itu expressed recognition maupun implied recognition terhadap Negara Papua Merdeka.

oh gitu ya mbak
 
Back
Top