Produk Cina Menggila di Indonesia, Sudah Kantongi 653 SNI

louisiana

New member
Republika
Republika - 2 jam 29 menit lalu


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia diperkirakan akan menghadapi perang standar antara produksi China dengan produk dalam negeri, karena negara tersebut telah membeli 653 standarisasi produk Indonesia (SNI) terhitung sejak November 2010.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi di Kuta, Bali, Selasa mengatakan, mayoritas produksi China yang telah mengantongi SNI di antaranya produk elektrik dan elektornik, mekanikal serta mesin.

"Produk China yang sebelumnya banyak beredar secara ilegal, kini akan menjadi legal, karena sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Mereka menyatakan siap membuat produk sesuai dengan standar SNI," katanya pada di sela pertemuan International Organization for Standardization (ISO) itu.

Ia mengatakan, peranan standar di pasar global menjadi semakin luas, selain merupakan persyaratan untuk memperkuat daya saing, standar juga telah digunakan untuk fasilitasi perdagangan, perlindungan fungsi lingkungan hidup, kemanfaatan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Ia menjelaskan, BSN telah memiliki sedikitnya 6.800 standar produk. Namun dari angka tersebut, serapan kalangan pengusaha dalam negeri masih sangat rendah. Saat ini 30 persen daftar SNI yang baru dikantongi para pengusaha.

"Dari 6.800 standar yang ada, baru sekitar 1.300 sampai 1.800 saja yang digunakan. Ini membuktikan kesadaran pengusaha di Indonesia memiliki label SNI terhadap produknya masih rendah," ujarnya. Ia menambahkan produk produksi dalam negeri terancam kalah saing dengan produk buatan China.
 
Cina negara penguasa tekhnologi jiplak menjiplak, handmade yang kita buat setengah nyawa, bisa diindustrialisasikan dalam jumlah yang relatif banyak dan cepat.
 
perilaku konsumen indonesia yang menjadikan produk china tumbuh pesat. jika kita seperti masyarakat jepang maka kita akan selalu menggunakan produk dalam negeri sedapat mungkin kecuali produk tsb tak d produksi dalam negeri.

ak pernah k sebuah toko elektronik d davao dan menjumpai seorang turis warga jepang yang hendak membeli sebuah senapan angin merk "sharp innova" dan kebetulan d toko tersebut hanya menjual produk china dan taiwan. Turis jepang ini tak mau membeli walaupun harganya ga mahal dan dia hanya mau beli jika senapan itu made in japan. ak mencoba bertanya kenapa hanya mau memilih produk jepang aja, turis bilang jika warga jepang hanya suka produk dalam negerinya saja walaupun dia berada d negara orang lain
 
Back
Top