PSIM Yogyakarta akhirnya unggul atas PSIS Semarang dengan skor 3-1, dalam ujicoba pertandingan persiapan menghadapi kompetisi sepakbola Divisi Utama Liga Indonesia 2007, di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Selasa (16/1) petang.
Tiga gol PSIM masing-masing dicetak oleh Taufik pada menit 9, Ranu Tri Sasongko menit 11 dan Adolfo Sousa menit 76, sedangkan gol balasan PSIS dicetak Ebi Sukore menit 74.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton itu, para pemain PSIM pada babak pertama langsung menggebrak pertahanan PSIS, dan serangan tajam ini tidak diduga oleh barisan belakang keselasan tamu.
Gol pertama PSIM dicetak setelah Taufik menyambar bola muntah dari kiper PSIS Agus Murod. Bola muntah itu hasil tendangan bebas Jose Belo yang berhasil diblok Agus namun lepas kembali kemudian disambar Taufik.
Dua menit kemudian, Ranu menambah angka untuk PSIM melalui sundulan yang memanfaatkan umpan Ansyori dari sudut kiri gawang. Setelah unggul dua gol PSIM mulai mengendurkan serangan.
Pada menit 37 terjadi insiden ketika pemain PSIS Hari Salisburi memukul Taufik (PSIM) sehingga wasit Armando Pribadi mengganjarnya dengan kartu merah yang memaksa Hari harus ke luar lapangan.
Kedudukan babak pertama tetap bertahan 2-0 untuk PSIM meskipun PSIS hanya bermain dengan 10 pemain.
Memasuki babak kedua, PSIS meningkatkan tempo permainan dan membangun serangan gencar ke gawang PSIM yang dikawal kiper Oni Kurniawan.
Pada menit 74, serangan PSIS membuahkan hasil setelah terjadi kemelut di depan gawang. Ebi memanfaatkan kemelut tersebut dengan tendangan cukup keras yang gagal ditangkap Oni.
Kemasukan satu gol, PSIM kembali melancarkan serangan gencar yang membuahkan hasil pada menit 76 ketika Adolfo mencetak gol dengan memanfaatkan umpan Wawan Sucahyo. Kedudukan berubah menjadi 3-1 untuk PSIM.
Pada menit 87 kembali terjadi insiden. Pemain PSIM Maksimiliano menyikut wajah Asep Winarso (PSIS). Akibatnya, Maximiliano diganjar kartu merah oleh wasit Armando Pribadi dan harus meninggalkan lapangan.
Sejak menit 87 kedua kesebelasan sama-sama bermain dengan sepuluh pemain, namun kedudukan tetap bertahan 3-1 untuk PSIM hingga pertandingan usai.
Selain dua kartu merah, wasit Armando Pribadi juga mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain PSIM masing-masing Leonardo Rachid, Ranu Tri Sasaongko dan Adolfo Sousa.
Usai pertandingan pelatih PSIS Bonggo Pribadi mengatakan, pada menit-menit awal anak asuhannya banyak melakukan kesalahan, tidak konsentrasi dalam permainan, akibatnya dalam waktu relatif singkat kebobolan dua gol.
Setelah kemasukan dua gol permainan tim juga tidak bisa berkembang, dan baru memasuki babak kedua pemain mulai fokus sehingga berhasil mencetak satu gol balasan.
"Saya menyesalkan perbuatan Hari Salisburi yang memukul pemain PSIM Taufik. Meski emosi seharusnya tidak boleh memukul. Hari akan ditegur," kata Bonggo.
Sementara itu, manajer PSIM Nugroho Swasto menilai, meskipun PSIM menang, tetapi permainan belum memuaskan, kerjasama tim belum padu, antarpemain masih kebingungan dalam menerima dan mengumpan bola.
"Kami akan evaluasi permainan ini dan akan dibenahi dalam latihan nanti," katanya.
Tiga gol PSIM masing-masing dicetak oleh Taufik pada menit 9, Ranu Tri Sasongko menit 11 dan Adolfo Sousa menit 76, sedangkan gol balasan PSIS dicetak Ebi Sukore menit 74.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton itu, para pemain PSIM pada babak pertama langsung menggebrak pertahanan PSIS, dan serangan tajam ini tidak diduga oleh barisan belakang keselasan tamu.
Gol pertama PSIM dicetak setelah Taufik menyambar bola muntah dari kiper PSIS Agus Murod. Bola muntah itu hasil tendangan bebas Jose Belo yang berhasil diblok Agus namun lepas kembali kemudian disambar Taufik.
Dua menit kemudian, Ranu menambah angka untuk PSIM melalui sundulan yang memanfaatkan umpan Ansyori dari sudut kiri gawang. Setelah unggul dua gol PSIM mulai mengendurkan serangan.
Pada menit 37 terjadi insiden ketika pemain PSIS Hari Salisburi memukul Taufik (PSIM) sehingga wasit Armando Pribadi mengganjarnya dengan kartu merah yang memaksa Hari harus ke luar lapangan.
Kedudukan babak pertama tetap bertahan 2-0 untuk PSIM meskipun PSIS hanya bermain dengan 10 pemain.
Memasuki babak kedua, PSIS meningkatkan tempo permainan dan membangun serangan gencar ke gawang PSIM yang dikawal kiper Oni Kurniawan.
Pada menit 74, serangan PSIS membuahkan hasil setelah terjadi kemelut di depan gawang. Ebi memanfaatkan kemelut tersebut dengan tendangan cukup keras yang gagal ditangkap Oni.
Kemasukan satu gol, PSIM kembali melancarkan serangan gencar yang membuahkan hasil pada menit 76 ketika Adolfo mencetak gol dengan memanfaatkan umpan Wawan Sucahyo. Kedudukan berubah menjadi 3-1 untuk PSIM.
Pada menit 87 kembali terjadi insiden. Pemain PSIM Maksimiliano menyikut wajah Asep Winarso (PSIS). Akibatnya, Maximiliano diganjar kartu merah oleh wasit Armando Pribadi dan harus meninggalkan lapangan.
Sejak menit 87 kedua kesebelasan sama-sama bermain dengan sepuluh pemain, namun kedudukan tetap bertahan 3-1 untuk PSIM hingga pertandingan usai.
Selain dua kartu merah, wasit Armando Pribadi juga mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain PSIM masing-masing Leonardo Rachid, Ranu Tri Sasaongko dan Adolfo Sousa.
Usai pertandingan pelatih PSIS Bonggo Pribadi mengatakan, pada menit-menit awal anak asuhannya banyak melakukan kesalahan, tidak konsentrasi dalam permainan, akibatnya dalam waktu relatif singkat kebobolan dua gol.
Setelah kemasukan dua gol permainan tim juga tidak bisa berkembang, dan baru memasuki babak kedua pemain mulai fokus sehingga berhasil mencetak satu gol balasan.
"Saya menyesalkan perbuatan Hari Salisburi yang memukul pemain PSIM Taufik. Meski emosi seharusnya tidak boleh memukul. Hari akan ditegur," kata Bonggo.
Sementara itu, manajer PSIM Nugroho Swasto menilai, meskipun PSIM menang, tetapi permainan belum memuaskan, kerjasama tim belum padu, antarpemain masih kebingungan dalam menerima dan mengumpan bola.
"Kami akan evaluasi permainan ini dan akan dibenahi dalam latihan nanti," katanya.