Amerika, Sekelompok ilmuwan menemukan 20 Paus sei mati terdampar di sepanjang pantai selatan Chile di Teluk Penas dan sudah dilaporkan ke National Fisheries Service.
Terkait jumlah paus yang mati, terdapat perbedaan antara Pejabat Chile dan para ilmuwan. Seperti dilansir dari Daily mail.co pada hari Jumat (08/5/15) lalu pejabat Chile mengatakan ada sekitar 20 ikan paus yang mati, sementara para ilmuwan mengatakan lebih dari 30 ekor.
International Union for Conservation of Natures menyebutkan, paus Sei adalah spesies yang terancam punah dan paus tidak boleh diburu secara komersial. Menurut data dari World Wide Fund (WWF) yakni organisasi internasional non-pemerintah yang begerak dalam bidang konservasi, penelitian dan perbaikan lingkungan, populasi dari paus Sei saat ini sekitar 12.000. Populasi ini semakin tahun semakin menurun karena adanya perburuan besar-besaran.
Dinas Perikanan setempat mengatakan, penemuan paus Sei yang terdampar di sepanjang pantai Chile 2.400 mil ini merupakan pertemuan pertama kalinya. Paus dewasa biasanya mencapai panjang lebih dari 50 kaki dengan berat 20 ton atau lebih. Paus yang ditemukan tersebut berukuran sekitar 33 kaki.
Ahli biologi Jerman Vreni Haussermann, pemimpin kelompok yang menemukan paus, mengatakan:
"Mereka di mana-mana, tidak ada yang terluka, jadi kami pikir mereka menderita pasang merah [alga mekar] atau virus. Saya pikir mereka tersapu oleh arus. Selama 15 tahun saya di daerah ini tidak pernah melihat sesuatu seperti itu,” ujarnya.
Saat ini para pejabat setempat sedang meneliti bagaimana paus ini mati dan apa yang menyebabkan paus ini sampai terdampar di pantai Chile. Namun penyelidikan sedikit terhambat karena cuaca buruk.(nrl)
cahaya.co
Terkait jumlah paus yang mati, terdapat perbedaan antara Pejabat Chile dan para ilmuwan. Seperti dilansir dari Daily mail.co pada hari Jumat (08/5/15) lalu pejabat Chile mengatakan ada sekitar 20 ikan paus yang mati, sementara para ilmuwan mengatakan lebih dari 30 ekor.
International Union for Conservation of Natures menyebutkan, paus Sei adalah spesies yang terancam punah dan paus tidak boleh diburu secara komersial. Menurut data dari World Wide Fund (WWF) yakni organisasi internasional non-pemerintah yang begerak dalam bidang konservasi, penelitian dan perbaikan lingkungan, populasi dari paus Sei saat ini sekitar 12.000. Populasi ini semakin tahun semakin menurun karena adanya perburuan besar-besaran.
Dinas Perikanan setempat mengatakan, penemuan paus Sei yang terdampar di sepanjang pantai Chile 2.400 mil ini merupakan pertemuan pertama kalinya. Paus dewasa biasanya mencapai panjang lebih dari 50 kaki dengan berat 20 ton atau lebih. Paus yang ditemukan tersebut berukuran sekitar 33 kaki.
Ahli biologi Jerman Vreni Haussermann, pemimpin kelompok yang menemukan paus, mengatakan:
"Mereka di mana-mana, tidak ada yang terluka, jadi kami pikir mereka menderita pasang merah [alga mekar] atau virus. Saya pikir mereka tersapu oleh arus. Selama 15 tahun saya di daerah ini tidak pernah melihat sesuatu seperti itu,” ujarnya.
Saat ini para pejabat setempat sedang meneliti bagaimana paus ini mati dan apa yang menyebabkan paus ini sampai terdampar di pantai Chile. Namun penyelidikan sedikit terhambat karena cuaca buruk.(nrl)
cahaya.co