resi_dj
New member
MEMBACA,,,,fyuuuhh...kegiatan yang nggak terlalu aku suka sejak lama nih, apalagi kalau banyak tulisannya alias yang dibaca tuh tulisan doank minim gambar..huaaaa..lewat aja deh...>:##
Dudul, oon dan ketinggalan informasi.....yups that's akibat yang udah aku rasakan kalau kita menjauhi hal yang namanya membaca
trus gimana donk..huuuff membaca saja susah )
Mau nggak mau, disadari, ataupun nggak disadari, jika kita ingin menjadi profesional di bidang apapun, kita dituntut aktif membaca. Berapa banyak bacaan yang harus dibaca setiap hari? koran, buku, surat-surat, memo, proposal, diktat-diktat pelatihan sampai e-mail. Namun, keterbatasan waktu, nggak memungkinkan kita melahap semua bacaan dalam waktu singkat.
So, membaca cepat, pada akhirnya menjadi kebutuhan mutlak >:##
(hehe jangan manyun mulu ahh....sebelum lanjut... BANDUNG DULU BARU JAKARTA...SENYUM DULU, BARU LANJUT BACA)
Nah, langkah berikutnya setelah aku tersadar akan pentingnya membaca, aku searching-searching tentang teknik membaca cepat and then gotcha.....
Jadi begini, pada dasarnya untuk membaca cepat dibutuhkan 2 hal penting, yaitu 1) Kemampuan membaca lebih cepat dalam waktu singkat dan 2) Kemampuan men-scan isi tulisan.
Dan gimana teknik membaca cepat itu sendiri?? INI DIA :
Melatih Kecepatan.
Berapa kata per menit yang bisa kita baca? 100, 200? Hmm, masih kurang banyak. Para pakar sepakat, kita baru bisa dibilang bisa membaca cepat bila kemampuan membaca berkisar 250-300 kata per menit. Ada teknik yang bisa diterapkan. Salah satunya dengan berusaha membaca beberapa blok kata sekaligus. Apakah bisa? Bisa. Karena berdasarkan penelitian, ternyata otak membaca kata per kata, bukan huruf per huruf. Jadi aturan huruf pada kata tidak penting, cukup huruf pertama dan terakhir yang harus berada pada tempatnya. Meski hurufnya tidak beraturan, tapi bila huruf pertama dan terakhir benar, otak kita bisa membacanya. Contoh seperti ini, kata ‘bgaus’ meski hurufnya tidak berurutan, otak langsung bisa membacanya dengan benar sebagai kata, ‘bagus’. Luar biasa bukan? Hal ini menurut salah satu pendapat ada kaitannya dengan teori associative memory, otak banyak bekerja dengan mengasosiasikan suatu informasi dengan informasi lain yang sudah lebih dahulu tersimpan dalam memori. Itulah mengapa kita tidak kesulitan membaca SMS yang pelit dengan huruf. Untuk bisa membaca cepat, kita perlu berlatih. Caranya mudah. Saat latihan, cobalah membaca secepat-cepatnya, dan berilah target setinggi-tingginya. Misalnya dalam satu menit, kita menargetkan harus bisa menyelesaikan membaca satu artikel surat kabar. Bila ada paragraf atau bagian yang penting, turunkan kecepatan membaca agar kita bisa memahami maknanya. >8o>8o>8o
Kemampuan Scanning.
Membaca melibatkan partisipasi aktif, sehingga seluruh emosi, hasrat dan minta juga harus terlibat dalam proses membaca. Namun keterbatasan waktu, membuat kita sebaiknya selektif dan efektif dalam membaca, sehingga dengan tenggang yang sama, kita bisa mengambil inti dari lebih banyak bacaan. Kecuali untuk buku fiksi atau sastra yang memang ingin dinikmati jalinan cerita, emosi dan rangkaian kata-katanya. Pada dasarnya teknik men-scan ini hanya meminta kita untuk melihat pokok dari isi suatu tulisan.
MEMBACA BERDASARKAN JENIS BACAANNYA
Beda bacaan beda tingkat menariknya, oleh karena itu beda pula teknik membaca cepatnya. Ada teknik yang bisa diterapkan dalam membaca bacaan, dari mulai artikel surat kabar, buku dan kertas kerja, seperti diuraikan berikut ini:
A. Membaca Artikel Di Surat Kabar/ Majalah
Umumnya tulisan di surat kabar dan majalah berupa artikel. Satu surat kabar saja sudah terdiri atas banyak artikel, jadi tidak mungkin kita melahap semuanya. Cara menyiasatinya, perhatikan konstruksi tulisan tersebut. Umumnya artikel terdiri atas judul, pendahuluan, isi dan penutup. Pertama kali, tentu membaca judulnya.
Kemudian, arahkan mata kita ke pendahuluan. Bagian pendahuluan mencerminkan isi dari keseluruhan tulisan. Pendahuluan sangat penting dibaca karena dari sini kita tahu ke mana arah artikel ini. Bila pendahuluan tidak terlalu menarik minat karena mungkin kita tidak memerlukan informasi tersebut, segera alihkan pandangan mencari topik yang lain. Namun, bila informasi tersebut penting dan sesuai dengan kebutuhan, bacalah isinya secara tuntas sampai pada kesimpulan.
B. Membaca Buku.
Buku mempunyai isi jauh lebih banyak dari artikel. Konstruksi buku terdiri dari cover, daftar isi, isi dan back cover. Seperti artikel, cover juga penting untuk dibaca. Karena dari sini kita bisa menentukan, apakah buku tersebut menarik untuk dibaca atau sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Bila jawabannya tidak, segera letakkan buku tersebut, dan carilah buku lain. Tapi, bila ya, kita bisa membaca cover belakangnya. Dari sini, kita bisa tahu secara ringkas isi buku tersebut.
Dan selanjutnya yang perlu dibaca adalah:
C. Mengelola Kertas Kerja.
Kertas kerja sama pentingnya dengan buku dan artikel lain. Bila tidak bisa mengelola secara cermat, kita akan dihujani oleh kertas kerja yang menumpuk di meja. Yang menjadi bagian kertas kerja termasuk surat, memo, brosur, fax dan email. Prinsip dasarnya sama seperti terhadap bacaan lain, screening.
Idealnya, memang ada staf yang menyaring dengan cepat kertas kerja apa yang boleh masuk dan mana yang terlarang. Bila tidak ada, kita bisa memilahnya dengan cepat. Baca saja pendahuluan dan paragraf terakhir. Sisihkan waktu paling banyak sekitar satu jam untu membaca kertas kerja.
Seperti keterampilan lain, kemahiran membaca membutuhkan 'jam terbang'.
And just satu kunci: berlatih, remember, Practice makes Perfect!
Putri petir mengucapkan Met membaca [<
Dudul, oon dan ketinggalan informasi.....yups that's akibat yang udah aku rasakan kalau kita menjauhi hal yang namanya membaca
trus gimana donk..huuuff membaca saja susah )
Mau nggak mau, disadari, ataupun nggak disadari, jika kita ingin menjadi profesional di bidang apapun, kita dituntut aktif membaca. Berapa banyak bacaan yang harus dibaca setiap hari? koran, buku, surat-surat, memo, proposal, diktat-diktat pelatihan sampai e-mail. Namun, keterbatasan waktu, nggak memungkinkan kita melahap semua bacaan dalam waktu singkat.
So, membaca cepat, pada akhirnya menjadi kebutuhan mutlak >:##
(hehe jangan manyun mulu ahh....sebelum lanjut... BANDUNG DULU BARU JAKARTA...SENYUM DULU, BARU LANJUT BACA)
Nah, langkah berikutnya setelah aku tersadar akan pentingnya membaca, aku searching-searching tentang teknik membaca cepat and then gotcha.....
Jadi begini, pada dasarnya untuk membaca cepat dibutuhkan 2 hal penting, yaitu 1) Kemampuan membaca lebih cepat dalam waktu singkat dan 2) Kemampuan men-scan isi tulisan.
Dan gimana teknik membaca cepat itu sendiri?? INI DIA :
Melatih Kecepatan.
Berapa kata per menit yang bisa kita baca? 100, 200? Hmm, masih kurang banyak. Para pakar sepakat, kita baru bisa dibilang bisa membaca cepat bila kemampuan membaca berkisar 250-300 kata per menit. Ada teknik yang bisa diterapkan. Salah satunya dengan berusaha membaca beberapa blok kata sekaligus. Apakah bisa? Bisa. Karena berdasarkan penelitian, ternyata otak membaca kata per kata, bukan huruf per huruf. Jadi aturan huruf pada kata tidak penting, cukup huruf pertama dan terakhir yang harus berada pada tempatnya. Meski hurufnya tidak beraturan, tapi bila huruf pertama dan terakhir benar, otak kita bisa membacanya. Contoh seperti ini, kata ‘bgaus’ meski hurufnya tidak berurutan, otak langsung bisa membacanya dengan benar sebagai kata, ‘bagus’. Luar biasa bukan? Hal ini menurut salah satu pendapat ada kaitannya dengan teori associative memory, otak banyak bekerja dengan mengasosiasikan suatu informasi dengan informasi lain yang sudah lebih dahulu tersimpan dalam memori. Itulah mengapa kita tidak kesulitan membaca SMS yang pelit dengan huruf. Untuk bisa membaca cepat, kita perlu berlatih. Caranya mudah. Saat latihan, cobalah membaca secepat-cepatnya, dan berilah target setinggi-tingginya. Misalnya dalam satu menit, kita menargetkan harus bisa menyelesaikan membaca satu artikel surat kabar. Bila ada paragraf atau bagian yang penting, turunkan kecepatan membaca agar kita bisa memahami maknanya. >8o>8o>8o
Kemampuan Scanning.
Membaca melibatkan partisipasi aktif, sehingga seluruh emosi, hasrat dan minta juga harus terlibat dalam proses membaca. Namun keterbatasan waktu, membuat kita sebaiknya selektif dan efektif dalam membaca, sehingga dengan tenggang yang sama, kita bisa mengambil inti dari lebih banyak bacaan. Kecuali untuk buku fiksi atau sastra yang memang ingin dinikmati jalinan cerita, emosi dan rangkaian kata-katanya. Pada dasarnya teknik men-scan ini hanya meminta kita untuk melihat pokok dari isi suatu tulisan.
MEMBACA BERDASARKAN JENIS BACAANNYA
Beda bacaan beda tingkat menariknya, oleh karena itu beda pula teknik membaca cepatnya. Ada teknik yang bisa diterapkan dalam membaca bacaan, dari mulai artikel surat kabar, buku dan kertas kerja, seperti diuraikan berikut ini:
A. Membaca Artikel Di Surat Kabar/ Majalah
Umumnya tulisan di surat kabar dan majalah berupa artikel. Satu surat kabar saja sudah terdiri atas banyak artikel, jadi tidak mungkin kita melahap semuanya. Cara menyiasatinya, perhatikan konstruksi tulisan tersebut. Umumnya artikel terdiri atas judul, pendahuluan, isi dan penutup. Pertama kali, tentu membaca judulnya.
Kemudian, arahkan mata kita ke pendahuluan. Bagian pendahuluan mencerminkan isi dari keseluruhan tulisan. Pendahuluan sangat penting dibaca karena dari sini kita tahu ke mana arah artikel ini. Bila pendahuluan tidak terlalu menarik minat karena mungkin kita tidak memerlukan informasi tersebut, segera alihkan pandangan mencari topik yang lain. Namun, bila informasi tersebut penting dan sesuai dengan kebutuhan, bacalah isinya secara tuntas sampai pada kesimpulan.
B. Membaca Buku.
Buku mempunyai isi jauh lebih banyak dari artikel. Konstruksi buku terdiri dari cover, daftar isi, isi dan back cover. Seperti artikel, cover juga penting untuk dibaca. Karena dari sini kita bisa menentukan, apakah buku tersebut menarik untuk dibaca atau sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Bila jawabannya tidak, segera letakkan buku tersebut, dan carilah buku lain. Tapi, bila ya, kita bisa membaca cover belakangnya. Dari sini, kita bisa tahu secara ringkas isi buku tersebut.
Dan selanjutnya yang perlu dibaca adalah:
- Biografi Penulis. Untuk mengetahui background pendidikan, pengalaman dan kegiatan penulis, sehingga memudahkan kita mengatur alur pemikiran yang dituangkan dalam buku tersebut.
- Bagian Awal Buku, yang terdiri dari kata pengantar dan prakata (prolognya). Kebanyakan orang melewatkannya. Padahal, bagian ini perlu disimak. Karena disinilah penulis merangkum intisari seluruh gagasan tentang tema buku tersebut.
- Daftar Isi, yang menjadi kerangka buku. Bacalah daftar isi dengan teliti untuk melihat apakah topik-topiknya sesuai dengan yang dicari. Saat melihat daftar isi,
- bisa menentukan apakah hanya membaca sebagian atau keseluruhan buku. Kalau informasi yang dibutuhkan tidak banyak, lihat saja yang perlu dibaca, dan abaikan selebihnya.
- Indeks, lihatkah apakah ada kata-kata kunci yang menarik. Begitu mulai membaca, hindari membaca kata-per-kata dan kalimat per kalimat. Cobalah tangkap sekelompok kata dengan mata setiap kali menggerakannya. Apalagi untuk buku berbahasa asing, kita tidak perlu menerjemahkan kata demi kata karena akan menghambat penyerapan informasi ke dalam otak.
- Konsentrasikan Pada Kalimat Pertama dan Terakhir Dari Sebuah Paragraf. Atau lihatlah keseluruhan badan paragraf, kemudian tangkap pesan intinya.
- bisa bebas melompati materi yang sudah diketahui atau tidak diminati. Pada bagian yang penting, bisa lebih cermat membaca dan mencerna lebih dalam maknanya.
- Siapkan stabilo atau alat tulis untuk menandai informasi atau apa saja yang ingin dilihat. Pahami jalan pikiran penulis. Semakin cepat mengetahui topik, tujuan pokok masalah dari materi yang dibaca, makin baik pemahaman dan ingatan kita akan hal itu. Kalau perlu buatlah ringkasan sambil membaca. Untuk mempermudah menggunakan buku tersebut sebagai referensi, catat isi buku tersebut dalam buku catatan yang dapat disimpan dan dilihat setiap saat.
C. Mengelola Kertas Kerja.
Kertas kerja sama pentingnya dengan buku dan artikel lain. Bila tidak bisa mengelola secara cermat, kita akan dihujani oleh kertas kerja yang menumpuk di meja. Yang menjadi bagian kertas kerja termasuk surat, memo, brosur, fax dan email. Prinsip dasarnya sama seperti terhadap bacaan lain, screening.
Idealnya, memang ada staf yang menyaring dengan cepat kertas kerja apa yang boleh masuk dan mana yang terlarang. Bila tidak ada, kita bisa memilahnya dengan cepat. Baca saja pendahuluan dan paragraf terakhir. Sisihkan waktu paling banyak sekitar satu jam untu membaca kertas kerja.
Seperti keterampilan lain, kemahiran membaca membutuhkan 'jam terbang'.
And just satu kunci: berlatih, remember, Practice makes Perfect!
Putri petir mengucapkan Met membaca [<