"Purnama" yang mendapat penghargaan di Roma

Forbian_Syah

New member
purnama-di-pesisir4.jpg


Sutradara muda Chairun Nissa mendapatkan penghargaan Special Mention untuk karyanya Purnama di Pesisir pada festival film RIFF (Roma Independent Film Festival) yang berlangsung di Roma, Italia.

Dewan juri yang terdiri dari pakar perfilman Italia dan Eropa merekomendasikan agar film Purnama di Pesisir turut berlaga pada festival bergengsi lainnya di seluruh dunia.

Musurifin Lajawa, Penasihat Pendidikan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Roma, Musurifun Lajawa kepada Antara London, Senin (19/4/2010) mengatakan karya film Chairun Nissa ini sedang mempersiapkan diri untuk berlaga di Giffoni Film Festival di Salerno dan Est Film Festival di Montefiascone, Italia, pada akhir Juli mendatang.

Purnama di Pesisir merupakan film pertama dari Indonesia yang berlaga pada RIFF sejak dimulainya festival tersebut 9 tahun yang lalu.

Tahun ini dewan juri RIFF menyeleksi 18 dari sekitar 60 judul film pendek yang diterima dari berbagai negara, di antaranya, dari Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Rusia, Belanda, Spanyol, Swedia, Australia, Irlandia, Inggris, Italia, China, dan Swiss.

Chairun Nissa yang menyandang gelar sarjana perfilman dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 2009 telah membuat 20 film pendek selama menimba ilmu di IKJ. Film Purnama di Pesisir merupakan hasil karya terakhir Chairun Nissa bersama IKJ.

Menurut Chairun Nissa, pasar film berdurasi pendek di Indonesia belum terlalu besar sehingga festival film internasional merupakan kesempatan bagi film-film berdurasi pendek dari Indonesia untuk mencari peluang penayangan bersama dan mempromosikan potensi industri perfilman di Indonesia.

Chairun Nissa menyatakan bahwa secara teknik film-film Indonesia sudah dapat bersaing dengan film negara lain di berbagai kompetisi film internasional.

Sebelumnya film itu juga tampil di Rotterdam International Film Festival dan South to South Film Festival di Jakarta.

Selanjutnya, film itu akan tampil di International Women Film Festival, 27 April 2010 di Jakarta, sebagai pembuka film Jamila dan Sang Presiden yang telah menjuarai Asiaticafilmmediale (Festival Film Asia) di Roma pada Oktober lalu.

Pengalaman Chairun Nissa di dunia perfilman mencakup peran asisten sutradara dari sutradara Ratna Sarumpaet yang menggarap film Jamila dan Sang Presiden.

RIFF merupakan festival film tahunan yang telah diakui oleh industri film dunia sebagai forum yang memberikan pengakuan internasional terhadap sutradara muda. Karena alasan itu pula RIFF menjadi target utama para sutradara muda untuk meluncurkan hasil karyanya di tingkat internasional.

Terpilihnya Purnama di Pesisir merupakan pengakuan atas kemampuan sutradara-sutradara muda di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong munculnya film-film berkualitas lainnya dari Indonesia pada berbagai festival internasional bergengsi.


Sumber : http://entertainment.kompas.com/
 
Bls: "Purnama" yang mendapat penghargaan di Roma

TApi kebanyakan film Indonesia yang menjamur seperti kacangan juga ya. Abah punya koleksi film horror, dikirain film Indonesia mengalami perbaikan, ternyata cuma pengulangan masa kehancuran dulu. Tapi untuk yang satu itu diatas, patut dikoleksi juga atuh.
 
Back
Top