Kalina
Moderator
4 Rumah Rusak, Puluhan Pohon Tumbang
BANYUWANGI -Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Glenmore Jum?at kemarin menghancurkan beberapa pemukiman penduduk dan pepohonan. Sedikitnya, empat rumah warga rusak berat setelah disapu angin puting beliung. Rumah yang rusak adalah milik Tumini, 50, Samsul, 45, Supaidah, 50, dan Mar, 35.
Kerusakan paling parah adalah rumah Tumini. Semua atap dan dindingnya yang terbuat dari bambu, hancur berantakan. Bahkan, salah seorang penghuninya, yaitu Suratma, yang tak lain adalah orang tua Tumini, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhakti Husada (Rustidha), Krikilan, Glenmore.
Nenek 70 tahun tersebut tertimpa reruntuhan rumah setelah pohon mangga roboh hingga menindih rumah Tumini. Akibat reruntuhan itu, Suratma mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya. "Hujannya sangat lebat, petir terus menyambar-nyambar. Saat bersamaan, tiba-tiba angin datang sangat kencang dan menghantam rumah kami," kata Tumini, yang kemarin masih membersihkan puing-puing rumahnya yang hancur.
Selain rumah Tumini, rumah milik Samsul juga rusak parah. Rumah lelaki 45 tahun tersebut, khususnya bagian depan, tampak hancur karena tertimpa pohon durian besar yang roboh. Sedang dua rumah lainnya, milik Supaidah dan Mar, juga tidak kalah parahnya. Meski tidak sampai tertimpa pohon, dua rumah tersebut atapnya banyak yang beterbangan. Bahkan beberapa dindingnya yang terbuat dari bambu juga ikut roboh.
Selain menghancurkan empat rumah tersebut, angin puting beliung juga merobohkan puluhan pohon besar di Desa Tegalharjo. Beberapa warga yang ditemui RaBa mengatakan, hujan deras disertai angin kencang berlangsung pukul 16.00, Jumat kemarin. Saking besarnya angin, rumah Tumini langsung miring ke arah timur.
"Kami bingung, belum sempat keluar rumah, tiba-tiba pohon mangga besar di belakang rumah kami roboh dan menimpa rumah kami," cerita Tumini. Beberapa warga juga mengatakan, angin puting beliung tersebut, berlangsung hanya beberapa menit. "Paling cuman lima menit Pak, anginnya sangat kencang dan menakutkan," kata Samsul, warga lainnya. Sampai kemarin, akibat kejadin tersebut, para warga yang rumahnya hancur, mengaku belum mengetahui jumlah kerugian yang harus ditanggung. "Yang jelas, kami sekarang harus numpang di rumah tetangga dulu," ujar Tumini.
BANYUWANGI -Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Glenmore Jum?at kemarin menghancurkan beberapa pemukiman penduduk dan pepohonan. Sedikitnya, empat rumah warga rusak berat setelah disapu angin puting beliung. Rumah yang rusak adalah milik Tumini, 50, Samsul, 45, Supaidah, 50, dan Mar, 35.
Kerusakan paling parah adalah rumah Tumini. Semua atap dan dindingnya yang terbuat dari bambu, hancur berantakan. Bahkan, salah seorang penghuninya, yaitu Suratma, yang tak lain adalah orang tua Tumini, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhakti Husada (Rustidha), Krikilan, Glenmore.
Nenek 70 tahun tersebut tertimpa reruntuhan rumah setelah pohon mangga roboh hingga menindih rumah Tumini. Akibat reruntuhan itu, Suratma mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya. "Hujannya sangat lebat, petir terus menyambar-nyambar. Saat bersamaan, tiba-tiba angin datang sangat kencang dan menghantam rumah kami," kata Tumini, yang kemarin masih membersihkan puing-puing rumahnya yang hancur.
Selain rumah Tumini, rumah milik Samsul juga rusak parah. Rumah lelaki 45 tahun tersebut, khususnya bagian depan, tampak hancur karena tertimpa pohon durian besar yang roboh. Sedang dua rumah lainnya, milik Supaidah dan Mar, juga tidak kalah parahnya. Meski tidak sampai tertimpa pohon, dua rumah tersebut atapnya banyak yang beterbangan. Bahkan beberapa dindingnya yang terbuat dari bambu juga ikut roboh.
Selain menghancurkan empat rumah tersebut, angin puting beliung juga merobohkan puluhan pohon besar di Desa Tegalharjo. Beberapa warga yang ditemui RaBa mengatakan, hujan deras disertai angin kencang berlangsung pukul 16.00, Jumat kemarin. Saking besarnya angin, rumah Tumini langsung miring ke arah timur.
"Kami bingung, belum sempat keluar rumah, tiba-tiba pohon mangga besar di belakang rumah kami roboh dan menimpa rumah kami," cerita Tumini. Beberapa warga juga mengatakan, angin puting beliung tersebut, berlangsung hanya beberapa menit. "Paling cuman lima menit Pak, anginnya sangat kencang dan menakutkan," kata Samsul, warga lainnya. Sampai kemarin, akibat kejadin tersebut, para warga yang rumahnya hancur, mengaku belum mengetahui jumlah kerugian yang harus ditanggung. "Yang jelas, kami sekarang harus numpang di rumah tetangga dulu," ujar Tumini.