Putri tukang becak yang jadi Tentara

Administrator

Administrator
1_tentara_wanita__422_x_561_.jpg



Manju Gurung dipaksa bergabung dengan gerilyawan Maois Nepal pada usia 13 tahun. Dia mengatakan itu pada sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai perlindungan anak dalam konflik bersenjata, Rabu (16/6) di New York Manju mewakili semua anak yang menghadapi dan bertahan hidup dari kekejaman perang.

Manju yang kini berusia 18 tahun berbicara pada sebuah rapat terbuka di DK PBB. Rapat tersebut bertujuan untuk

mendalami sebuah laporan dari Sekjen Ban Ki-moon yang mendesak agar badan PBB paling berpengaruh itu mempertimbangkan langkah-langkah keras, termasuk kemungkinan sanksi. Sasarannya adalah negara-negara di mana

para kelompok pemberontak terus merekrut serdadu anak-anak dan melanggar hukum internasional tentang hak-hak dan perlindungan anak-anak dalam konflik bersenjata.

Pada akhir rapat sehari penuh itu, DK PBB menyetujui Sebuah pernyataan yang mengungkapkan “kesiapan untuk mengambil langkah-langkah terhadap negara-negara yang melakukan pelanggaran yang terus-menerus”. DK PBB juga mengimbau komite pelaksana mengumpulkan informasi mengenai sejumlah pelanggaran.

Pernyataan itu dibacakan Dubes Meksiko untuk PBB, yang juga Presiden DK PBB, Claude Helleroleh. Dia mengimbau 192 negara anggota PBB “mengambil tindakan tegas dan segera terhadap pelaku pelanggaran” dengan membawa mereka ke pengadilan nasional, atau badan pengadilan internasional, antara lain Mahkamah Kejahatan Internasional.

Manju, putri seorang tukang becak, menceritakan bagaimana dia direkrut. Kaum Maois datang ke desanya di Nepal tengah pada September 2005. Maois menuntut setiap keluarga mengirim satu anggota keluarganya bergabung ke dalam sebuah program yang dilaksanakan kelompok pemberontak itu selama tujuh hari.













Sumber : Kompas
 
Back
Top