Randy_Muxnahtis
New member
Cerita ini 60% fiksi-40% fakta.... dan... mungkin cerita ini g dedikasikan buat para korban bencana Gunung Merapi, mantan guru g waktu SMA, dan beberapa org lainya...... jujur aja, cerita ini sebetulnya modifikasi dari ide cerita g yang awal. Karena ada "seseorang" yang meminta g bikin cerita cinta, jadi g ganti haluan..... (mungkin nanti g bikin lg 1 cerita ini, yg sebetulnya cerita awal g, tapi itu masih urusan belakang)...... Untuk sementara, silahkan nikmati cerita ini dulu...... Selamat membaca.....
Adalah seorang perempuan bernama Angelita Rusli. Dia bersekolah SMP kelas 3. Dia menyimpan rasa cinta membara kepada seorang laki-laki, bernama Wilson, yang usianya 1 tahun lebih tua. Wilson sendiri juga membalas perasaan Angelita. Namun, sayangnya, Wilson ini akan segera pindah tempat tinggal ke luar kota Jakarta. Dia dan keluarganya akan pindah ke suatu kota di kawasan Jawa Tengah, tak berapa jauh dari Gunung Merapi. Kota Boyolali. Alasan pindah ini karena, Ayah Wilson sudah masuk masa pensiun. Dan ayahnya ini berencana mau menghabiskan hari tuanya di kampung halamanya. Tentu saja, hal ini membuat masalah bagi hubungan asmara Angelita dan Wilson. Apalagi, mereka sudah pacaran sekitar 6 bulan. Rencananya, Wilson akan pindah ke Boyolali setelah Wilson selesai sekolah SMA 1. Saat SMA 2, dia akan melanjutkan di Boyolali. Dan hal itu terjadi sekitar 3 bulan lagi.
Angelita dan Wilson merasa kehilangan satu sama lain. Namun, mereka berjanji akan tetap berteman dan tetap berhubungan melalui HP dan facebook, meskipun mungkin status mereka berubah menjadi sebatas teman dekat. Hal ini lebih mudah, karena saat jarak jauh seperti itu, baik Angelita ataupun Wilson bisa bebas mencari pasangan baru. Namun, Wilson masih menunggu hingga Angelita lulus SMP sebelum dia betul-betul pindah ke Boyolali. Dan, saat kelulusan Angelita pun, Wilson sempat memberi selamat atas kelulusan Angelita, mengucapkan salam perpisahan, dan mengecup kening Angelita. "Selamat atas kelulusan kamu. Tapi sayang, kita musti mengakhiri hubungan kita ini. Kita hanya bisa menjadi teman dekat. Anggaplah kita tidak berjodoh satu-sama lain," kata Wilson pada saat berpisah dengan Angelita. Angelita berusaha tegar. Mereka berdua mencoba berpikir positif bahwa, paling tidak, mereka masih bisa menjalin komunkasi lewat HP dan facebook. Jadi Wilson pun berangkat ke Boyolali, sedangkan Angelita meneruskan belajarnya yang kini mulai masuk tahap SMA. Dan selama ini, mereka masih berkomunikasi satu-sama lain. Mereka saling curhat, atau hanya sekadar ngobrol-ngobrol ringan, atau kadang, Angelita meminta Wilson mengajari pelajaran SMA kelas 1 yang dia kurang paham. Hal ini berlangsung selama sekitar hampir 1 tahun. Dan, baik Angelita ataupun Wilson, meskipun mereka hanya sebatas teman dekat sekarang, mereka masih belum mencari pasangan baru. Alasan mereka sama, "gue masih belum bisa ngelupain dia. Jarak boleh jadi jauh, tapi hati, tetap dekat. Dan gue masih berharap, suatu saat gue bisa menghabiskan waktu hidup gue sama dia."
Adalah seorang perempuan bernama Angelita Rusli. Dia bersekolah SMP kelas 3. Dia menyimpan rasa cinta membara kepada seorang laki-laki, bernama Wilson, yang usianya 1 tahun lebih tua. Wilson sendiri juga membalas perasaan Angelita. Namun, sayangnya, Wilson ini akan segera pindah tempat tinggal ke luar kota Jakarta. Dia dan keluarganya akan pindah ke suatu kota di kawasan Jawa Tengah, tak berapa jauh dari Gunung Merapi. Kota Boyolali. Alasan pindah ini karena, Ayah Wilson sudah masuk masa pensiun. Dan ayahnya ini berencana mau menghabiskan hari tuanya di kampung halamanya. Tentu saja, hal ini membuat masalah bagi hubungan asmara Angelita dan Wilson. Apalagi, mereka sudah pacaran sekitar 6 bulan. Rencananya, Wilson akan pindah ke Boyolali setelah Wilson selesai sekolah SMA 1. Saat SMA 2, dia akan melanjutkan di Boyolali. Dan hal itu terjadi sekitar 3 bulan lagi.
Angelita dan Wilson merasa kehilangan satu sama lain. Namun, mereka berjanji akan tetap berteman dan tetap berhubungan melalui HP dan facebook, meskipun mungkin status mereka berubah menjadi sebatas teman dekat. Hal ini lebih mudah, karena saat jarak jauh seperti itu, baik Angelita ataupun Wilson bisa bebas mencari pasangan baru. Namun, Wilson masih menunggu hingga Angelita lulus SMP sebelum dia betul-betul pindah ke Boyolali. Dan, saat kelulusan Angelita pun, Wilson sempat memberi selamat atas kelulusan Angelita, mengucapkan salam perpisahan, dan mengecup kening Angelita. "Selamat atas kelulusan kamu. Tapi sayang, kita musti mengakhiri hubungan kita ini. Kita hanya bisa menjadi teman dekat. Anggaplah kita tidak berjodoh satu-sama lain," kata Wilson pada saat berpisah dengan Angelita. Angelita berusaha tegar. Mereka berdua mencoba berpikir positif bahwa, paling tidak, mereka masih bisa menjalin komunkasi lewat HP dan facebook. Jadi Wilson pun berangkat ke Boyolali, sedangkan Angelita meneruskan belajarnya yang kini mulai masuk tahap SMA. Dan selama ini, mereka masih berkomunikasi satu-sama lain. Mereka saling curhat, atau hanya sekadar ngobrol-ngobrol ringan, atau kadang, Angelita meminta Wilson mengajari pelajaran SMA kelas 1 yang dia kurang paham. Hal ini berlangsung selama sekitar hampir 1 tahun. Dan, baik Angelita ataupun Wilson, meskipun mereka hanya sebatas teman dekat sekarang, mereka masih belum mencari pasangan baru. Alasan mereka sama, "gue masih belum bisa ngelupain dia. Jarak boleh jadi jauh, tapi hati, tetap dekat. Dan gue masih berharap, suatu saat gue bisa menghabiskan waktu hidup gue sama dia."