togogtejamukti
New member
Kisah ini bermula Pada saat kerajaan kartasura dipimpin oleh Sunan Amangkurat II ( 1677 – 1703 ) yang mempunyai putra bernama Raden Mas Sutikna juga biasa dipanggil dengan julukan Pangeran Kencet dikarenakan pincang kakinya, setelah diangkat menjadi putra mahkota mendapat gelar Pangeran Adipati Anom ( karena Cuma dia satu satunya anak kandung Sunan amamngkurat II )
Raden Mas Sutikna terkenal dengan tabiatnya yang buruk, mudah marah iri dan selalu menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya, dasar anak tunggal raja siap sih yg berani ngelawan dia bilang “modar kowe ” matilah lawannya dikeroyok anak buahnya.
Suatu saat ada iring iringan pengantin melewati alun alun, sesuai tradisi kerajaan zaman dahulu pengiring pengantin ada yg berkuda....nah salah satunya adalah pangeran ganteng yang bernama raden Sukra , dah jelas deh pangeran ini menjadi perhatian banyak cewek-cewek apalagi dia naik kuda putih yang bernama nirwati...wow semua orang takjub kepadanya tak terkecuali Pangeran Kencet juga ikut menyaksikan iring-iringan tersebut tetapi panaslah hatinya melihat tingkah Raden Sukra yg menjadi pusat perhatian orang banyak......dalam hatinya mungkin dia berkata “ awas lo tunggu aja, gw embat mokat lo “ .emang elu aja yang ganteng trus dia ngeloyor pulang sambil grundelan kali ya.
Dasar Pangeran iri hati...sesampainya di kadipaten dia memerintahkan anak buah untuk segera memanggil Raden Sukra untuk menghadap dia .....wuih biar suasana gampang panas pangeran Kencet mencari mencari alasan buat memperdaya Raden Sukra ini, dasar otak licik dapat aja dia ide merekayasa kalau kudanya raden sukra telah menyepak para anak buahnya.
Begitu raden sukra ada dihadapannya diperintahlah anak buahnya untuk segera mengikat pangeran tampan ini lantas dipukuli rame rame ( yaa beraninya keroyokan ) dan matanya dijejali semut hitam, jelas aja si Raden Sukra kelenger dan dalam kesakitannya dia dia merintih “ ampun tuan salah saya apa “ jangan banyak cingcong lo jawab Pangeran Kencet....lu tau gak anak buah gua banyak yang luka luka disepak ama kuda lu saat iring iringan pengantin...apa lu gak sadar !!! lu pikir ini negara punya lu apa !!!! naik kuda sembarangan . ayo anak anak hajar dia sampai pingsan dan buang dia ketengah jalan.
Raden Sukra yang berdarah darah karena lukanya masih pingsan ditengah jalan, untung saja abdi dalem raden sukra yang tidak boleh masuk ke kadipaten segera tanggap membawanya pulang untuk diobati kalo enggak tewalslah dia, mengetahui hal itu betapa marah dan sedihnya Raden Arya Sindureja, sebagai orang tua dia tak tahan lagi untuk membalas dendam kepada pangeran kencet itu....tapi diapun sadar sebagai orang bawahan mana mampu melawan tirani seperti itu , selang waktu seminggu kemudian raden sukra sembuh dari luka lukanya tetapi luka batin belum sembuh dan satu satunya obat adalah membalas perlakuan keji si pangeran kencet......tetapi saat dia pamit ingin mengamuk di kadipaten bapaknya melarang dia karena itu adalah sia sia.
Dendam tetap membara di hati raden sukra,dengan segala cara dia berusaha bertemu dengan pangeran kencet untuk ditantangnya berkelahi satu lawan satu, tetapi sejak peristiwa penyiksaan itu pangeran kencet gak pernah lagi terlihat ditempat yang biasa dia hangout.....”dasar buaya keparat tetep gua kejar lu “ujar raden sukra dalam hati.dalam dendamnya diapun mencari segala info yang berkaitan dengan pangeran kencet, melalui abdi dalemnya dia mendapat kabar kalau istri pertama pangeran kencet yang bernama Raden ayu Lembah telah kabur kerumah orang tuanya karena sakit hati melihat kelakuan pangeran kencet yg selalu main perempuan apalagi raden ayu lembah kalah saing dengan selir dari onje Banyumas ( barangkali desa onje kecamatan mrebet purbalingga) dan satu info lagi kalau setiap sore si raden ayu lembah suka termenung di taman belakang rumah.
Inilah kesempatan raden sukra untuk memancing keluar si pangeran kencet dengan cara memacari si raden ayu lembah......ya percaya sih !! wong sampeyan ganteng , tapi gimana caranya den sukra !!!! untuk ketemu si raden ayu lembah susah banget ....inikan jamannya kaum putri ningrat gak boleh keluar ke tempat umum.....”gampang broer “ jawab pangeran ganteng ini ....gua mau nampang pake kuda putih gue itu...pokoknya setiap sore gue bakalan memamerkan keahlian gue berkuda di pugeran ( tempat tinggalnya raden ayu lembah ) masa sih dia gak ngelirik ke gue.....percuma dong jadi orang ganteng gak bisa gaet dia.
Maka diperintahkannya abdi dalem oleh raden sukra untuk mendandani kuda kesayangannya....hai gamel ( tukang memelihara kuda ) kamu dandani si nirwati dengan baik...bersihkan ekor,suri,kuncung dan kakinya dengan nila wedi ( indigofera/ sejenis tanaman untuk pewarna ) jangan lupa bungkus dia dengan beludru hijau yang baru. Raden sukra lalu berpakaian yang indah dan memakai kuluk hitam ( semacam topi ) dasare wong ganteng didandani apa aja tetep aja moncer maka tepat sore hari dengan diiringi 12 orang abdi dalemnya diapun memamerkan keahliannya berkuda di jalan belakang pugeran...dengan berlari lari kecil seperti sirkus Eropa kuda itu terus saja mondar mandir dijalan dengan harapan si raden ayu lembah melihatnya dan kepincut..ha ha ha......biar tau rasa si kencet. Dasar lagi jodoh rupa rupanya si raden ayu lembah memperhatikannya lalu menyuruh embannya untuk menanyai siapa dia dan apa maksudnya mondar mandir seperti setrikaan butut.....heeiiii siapa nak mas ini ???? saya putranya raden adipati sindureja, nama kecil saya sukra nama tua saya natadirja tetapi saya lebih dikenal sebagai raden sukra ....mendengar hal tersebut marahlah si raden ayu lembah .....oooiii ternyata kamu si sukra itu ya ...berani beraninya kamu jual tampang disini, ngaca dulu dong kamu itu siapa.....eeehh sukra kalau saja suamiku ( pangeran kencet ) tahu perbuatanmu ini , bakalan dipenggal kepalamu kata si raden ayu lembah. Dasar sudah diniati untuk konfrontasi sama si kencet,,raden sukra pun menjawab dengan asal asalan...duh wong ayu !!!! saya tidak takut dengan suamimu ditantang dimana saja saya tidak takut dan si kencet bakalan mati ,,,,,kamu pun akan menjadi sitaan saya, yg jelas kamu pasti mau jadi istriku karena lebih bagus aku ketimbang si kencet itu ha ha ha. Lalu dengan sekali lecutan raden sukra melesat dengan kudanya sampai sampai ke12 orang abdi dalemnya tertinggal jauh.
Sepeninggalnya raden sukra dari hadapannya, raden ayu lembah merasa menyesal telah mengeluarkan umpatannya kepada raden sukra, diapun menduga kalau pangeran ganteng itu sebenarnya telah jatuh cinta kepadanya......oalaaaah Gusti seandainya si kencet itu menceraikan aku, pantaslah diriku menjadi istrinya.....bik emban cocok gak ya aku menikah dengan si ganteng itu........hussss tuan putri jangan berpikir yang bukan bukan....si sukra itukan derajatnya jauh dibawah tuan putri...dia itu orang bawahan mana pantas menikah dengan tuan putri....tapi bik seandainya aku dicerai oleh suamiku.....boleh dong aku dengan pangeran tampan itu......ya jelas boleh saja tuan putri , disamping kebutuhan jasmani dan rohani si sukra itu tampan lho kata si bik emban sambil tersenyum.
Sejak pertemuan itu keadaan raden sukra menjadi kacau, diapun kasmaran dengan raden ayu lembah...setiap ditanya oleh abdi dalemnya jawabnya pasti ngawur,,,,duh parah nian juraganku nih.....apa apa yg dipikir hanya raden ayu lembah, sudah dinasihati berulang ulang gak mempan juga padahal dulu tujuan utama juraganku hanya untuk memancing kemarahan si pangeran kencet kok malah jadi runyam begini .....dalam hatinya si emban . Dah saking kebeletnya si raden sukra berniat menculik pujaan hatinya...tetapi di cegah oleh abdi dalemnya. Gak gitu caranya den ! bikin aja puisi yang isinya perasaan cinta....pasti deh si doi klepek klepek.
Demi perasaan cintanya kepada raden ayu lembah jadilah sebuah kidung tujuh bait untuk diserahkan kepada pujaan hatinya maka diutusnya seorang abdi dalemnya agar menemui abdi dalem raden ayu lembah yang bernama nyai tambak baya supaya secara rahasia dapat sampai kepada raden ayu lembah....tetapi karena si tambak baya ini orangnya ngember . sejak saat itu gosip pun merebak di kartasura, semua orang ngerasani kalau raden ayu lembah berpacaran dengan raden sukra. Tentu saja hal ini membuat marah adipati anom alias pangeran kencet, demi meluruskan gosip itu dia lalu mengutus orang untuk mencari informasi kepada mertuanya pangeran puger...apakah benar kalau istrinya itu berpacaran dengan si sukra , tentu saja pangeran puger terkejut dan marah karena setahu dia putrinya hanya berdiam diri saja di taman. Dengan keras dia berkata kepada anak lakinya yg bernama raden sudira.......heeiii sudira bawa segera mbakyu mu si ayu lembah kesini ...dengan berlari si raden sudira mencari mbakyu ayu lembah. Pangeran puger juga memerintahkan anak laki lainnya untuk segera menggeledah isi kamar ayu lembah untuk mencari surat tersebut. Raden mas anta wirya kemudian membongkar seluruh isi kamar ayu lembah dan didapatinya sebuah surat kidung tujuh bait itu lalu diserahkan kepada bapaknya pangeran puger. Setelah menerima dan mengamati surat tersebut pangeran puger berkata kepada ayu putrinya....ayu lembah jika surat ini yang membuat kamu jatuh cinta kepada sukra itu urusanmu, janganlah orang tua dan saudara saudaramu dilibatkan seandainya suamimu pangeran adipati anom marah besar terhadapmu...raden ayu lembah tidak menjawab. Dia hanya menangis dan meninggalkan mereka begitu saja. Setelah putrinya pergi, pangeran puger penasaran sekali dengan surat itu, apa sih hebatnya sampai sampai kartasura menjadi heboh karenanya. Selesai pangeran puger membaca surat itu berubahlah raut wajahnya...geram,marah,gemeretak suara gigi menahan kebencian kepada putrinya.
Tanpa berpikir panjang dia memerintahkan putra2nya segera membunuh mbakyu ayu lembah..... dengan marahnya dia berkata kepada semua anak laki2nya “jika kalian tak tega membunuhnya terkutuklah kalian semua”.. dengan perasaan sedih mereka bersedia menuruti perintah bapaknya. ( bersambung)
Raden Mas Sutikna terkenal dengan tabiatnya yang buruk, mudah marah iri dan selalu menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya, dasar anak tunggal raja siap sih yg berani ngelawan dia bilang “modar kowe ” matilah lawannya dikeroyok anak buahnya.
Suatu saat ada iring iringan pengantin melewati alun alun, sesuai tradisi kerajaan zaman dahulu pengiring pengantin ada yg berkuda....nah salah satunya adalah pangeran ganteng yang bernama raden Sukra , dah jelas deh pangeran ini menjadi perhatian banyak cewek-cewek apalagi dia naik kuda putih yang bernama nirwati...wow semua orang takjub kepadanya tak terkecuali Pangeran Kencet juga ikut menyaksikan iring-iringan tersebut tetapi panaslah hatinya melihat tingkah Raden Sukra yg menjadi pusat perhatian orang banyak......dalam hatinya mungkin dia berkata “ awas lo tunggu aja, gw embat mokat lo “ .emang elu aja yang ganteng trus dia ngeloyor pulang sambil grundelan kali ya.
Dasar Pangeran iri hati...sesampainya di kadipaten dia memerintahkan anak buah untuk segera memanggil Raden Sukra untuk menghadap dia .....wuih biar suasana gampang panas pangeran Kencet mencari mencari alasan buat memperdaya Raden Sukra ini, dasar otak licik dapat aja dia ide merekayasa kalau kudanya raden sukra telah menyepak para anak buahnya.
Begitu raden sukra ada dihadapannya diperintahlah anak buahnya untuk segera mengikat pangeran tampan ini lantas dipukuli rame rame ( yaa beraninya keroyokan ) dan matanya dijejali semut hitam, jelas aja si Raden Sukra kelenger dan dalam kesakitannya dia dia merintih “ ampun tuan salah saya apa “ jangan banyak cingcong lo jawab Pangeran Kencet....lu tau gak anak buah gua banyak yang luka luka disepak ama kuda lu saat iring iringan pengantin...apa lu gak sadar !!! lu pikir ini negara punya lu apa !!!! naik kuda sembarangan . ayo anak anak hajar dia sampai pingsan dan buang dia ketengah jalan.
Raden Sukra yang berdarah darah karena lukanya masih pingsan ditengah jalan, untung saja abdi dalem raden sukra yang tidak boleh masuk ke kadipaten segera tanggap membawanya pulang untuk diobati kalo enggak tewalslah dia, mengetahui hal itu betapa marah dan sedihnya Raden Arya Sindureja, sebagai orang tua dia tak tahan lagi untuk membalas dendam kepada pangeran kencet itu....tapi diapun sadar sebagai orang bawahan mana mampu melawan tirani seperti itu , selang waktu seminggu kemudian raden sukra sembuh dari luka lukanya tetapi luka batin belum sembuh dan satu satunya obat adalah membalas perlakuan keji si pangeran kencet......tetapi saat dia pamit ingin mengamuk di kadipaten bapaknya melarang dia karena itu adalah sia sia.
Dendam tetap membara di hati raden sukra,dengan segala cara dia berusaha bertemu dengan pangeran kencet untuk ditantangnya berkelahi satu lawan satu, tetapi sejak peristiwa penyiksaan itu pangeran kencet gak pernah lagi terlihat ditempat yang biasa dia hangout.....”dasar buaya keparat tetep gua kejar lu “ujar raden sukra dalam hati.dalam dendamnya diapun mencari segala info yang berkaitan dengan pangeran kencet, melalui abdi dalemnya dia mendapat kabar kalau istri pertama pangeran kencet yang bernama Raden ayu Lembah telah kabur kerumah orang tuanya karena sakit hati melihat kelakuan pangeran kencet yg selalu main perempuan apalagi raden ayu lembah kalah saing dengan selir dari onje Banyumas ( barangkali desa onje kecamatan mrebet purbalingga) dan satu info lagi kalau setiap sore si raden ayu lembah suka termenung di taman belakang rumah.
Inilah kesempatan raden sukra untuk memancing keluar si pangeran kencet dengan cara memacari si raden ayu lembah......ya percaya sih !! wong sampeyan ganteng , tapi gimana caranya den sukra !!!! untuk ketemu si raden ayu lembah susah banget ....inikan jamannya kaum putri ningrat gak boleh keluar ke tempat umum.....”gampang broer “ jawab pangeran ganteng ini ....gua mau nampang pake kuda putih gue itu...pokoknya setiap sore gue bakalan memamerkan keahlian gue berkuda di pugeran ( tempat tinggalnya raden ayu lembah ) masa sih dia gak ngelirik ke gue.....percuma dong jadi orang ganteng gak bisa gaet dia.
Maka diperintahkannya abdi dalem oleh raden sukra untuk mendandani kuda kesayangannya....hai gamel ( tukang memelihara kuda ) kamu dandani si nirwati dengan baik...bersihkan ekor,suri,kuncung dan kakinya dengan nila wedi ( indigofera/ sejenis tanaman untuk pewarna ) jangan lupa bungkus dia dengan beludru hijau yang baru. Raden sukra lalu berpakaian yang indah dan memakai kuluk hitam ( semacam topi ) dasare wong ganteng didandani apa aja tetep aja moncer maka tepat sore hari dengan diiringi 12 orang abdi dalemnya diapun memamerkan keahliannya berkuda di jalan belakang pugeran...dengan berlari lari kecil seperti sirkus Eropa kuda itu terus saja mondar mandir dijalan dengan harapan si raden ayu lembah melihatnya dan kepincut..ha ha ha......biar tau rasa si kencet. Dasar lagi jodoh rupa rupanya si raden ayu lembah memperhatikannya lalu menyuruh embannya untuk menanyai siapa dia dan apa maksudnya mondar mandir seperti setrikaan butut.....heeiiii siapa nak mas ini ???? saya putranya raden adipati sindureja, nama kecil saya sukra nama tua saya natadirja tetapi saya lebih dikenal sebagai raden sukra ....mendengar hal tersebut marahlah si raden ayu lembah .....oooiii ternyata kamu si sukra itu ya ...berani beraninya kamu jual tampang disini, ngaca dulu dong kamu itu siapa.....eeehh sukra kalau saja suamiku ( pangeran kencet ) tahu perbuatanmu ini , bakalan dipenggal kepalamu kata si raden ayu lembah. Dasar sudah diniati untuk konfrontasi sama si kencet,,raden sukra pun menjawab dengan asal asalan...duh wong ayu !!!! saya tidak takut dengan suamimu ditantang dimana saja saya tidak takut dan si kencet bakalan mati ,,,,,kamu pun akan menjadi sitaan saya, yg jelas kamu pasti mau jadi istriku karena lebih bagus aku ketimbang si kencet itu ha ha ha. Lalu dengan sekali lecutan raden sukra melesat dengan kudanya sampai sampai ke12 orang abdi dalemnya tertinggal jauh.
Sepeninggalnya raden sukra dari hadapannya, raden ayu lembah merasa menyesal telah mengeluarkan umpatannya kepada raden sukra, diapun menduga kalau pangeran ganteng itu sebenarnya telah jatuh cinta kepadanya......oalaaaah Gusti seandainya si kencet itu menceraikan aku, pantaslah diriku menjadi istrinya.....bik emban cocok gak ya aku menikah dengan si ganteng itu........hussss tuan putri jangan berpikir yang bukan bukan....si sukra itukan derajatnya jauh dibawah tuan putri...dia itu orang bawahan mana pantas menikah dengan tuan putri....tapi bik seandainya aku dicerai oleh suamiku.....boleh dong aku dengan pangeran tampan itu......ya jelas boleh saja tuan putri , disamping kebutuhan jasmani dan rohani si sukra itu tampan lho kata si bik emban sambil tersenyum.
Sejak pertemuan itu keadaan raden sukra menjadi kacau, diapun kasmaran dengan raden ayu lembah...setiap ditanya oleh abdi dalemnya jawabnya pasti ngawur,,,,duh parah nian juraganku nih.....apa apa yg dipikir hanya raden ayu lembah, sudah dinasihati berulang ulang gak mempan juga padahal dulu tujuan utama juraganku hanya untuk memancing kemarahan si pangeran kencet kok malah jadi runyam begini .....dalam hatinya si emban . Dah saking kebeletnya si raden sukra berniat menculik pujaan hatinya...tetapi di cegah oleh abdi dalemnya. Gak gitu caranya den ! bikin aja puisi yang isinya perasaan cinta....pasti deh si doi klepek klepek.
Demi perasaan cintanya kepada raden ayu lembah jadilah sebuah kidung tujuh bait untuk diserahkan kepada pujaan hatinya maka diutusnya seorang abdi dalemnya agar menemui abdi dalem raden ayu lembah yang bernama nyai tambak baya supaya secara rahasia dapat sampai kepada raden ayu lembah....tetapi karena si tambak baya ini orangnya ngember . sejak saat itu gosip pun merebak di kartasura, semua orang ngerasani kalau raden ayu lembah berpacaran dengan raden sukra. Tentu saja hal ini membuat marah adipati anom alias pangeran kencet, demi meluruskan gosip itu dia lalu mengutus orang untuk mencari informasi kepada mertuanya pangeran puger...apakah benar kalau istrinya itu berpacaran dengan si sukra , tentu saja pangeran puger terkejut dan marah karena setahu dia putrinya hanya berdiam diri saja di taman. Dengan keras dia berkata kepada anak lakinya yg bernama raden sudira.......heeiii sudira bawa segera mbakyu mu si ayu lembah kesini ...dengan berlari si raden sudira mencari mbakyu ayu lembah. Pangeran puger juga memerintahkan anak laki lainnya untuk segera menggeledah isi kamar ayu lembah untuk mencari surat tersebut. Raden mas anta wirya kemudian membongkar seluruh isi kamar ayu lembah dan didapatinya sebuah surat kidung tujuh bait itu lalu diserahkan kepada bapaknya pangeran puger. Setelah menerima dan mengamati surat tersebut pangeran puger berkata kepada ayu putrinya....ayu lembah jika surat ini yang membuat kamu jatuh cinta kepada sukra itu urusanmu, janganlah orang tua dan saudara saudaramu dilibatkan seandainya suamimu pangeran adipati anom marah besar terhadapmu...raden ayu lembah tidak menjawab. Dia hanya menangis dan meninggalkan mereka begitu saja. Setelah putrinya pergi, pangeran puger penasaran sekali dengan surat itu, apa sih hebatnya sampai sampai kartasura menjadi heboh karenanya. Selesai pangeran puger membaca surat itu berubahlah raut wajahnya...geram,marah,gemeretak suara gigi menahan kebencian kepada putrinya.
Tanpa berpikir panjang dia memerintahkan putra2nya segera membunuh mbakyu ayu lembah..... dengan marahnya dia berkata kepada semua anak laki2nya “jika kalian tak tega membunuhnya terkutuklah kalian semua”.. dengan perasaan sedih mereka bersedia menuruti perintah bapaknya. ( bersambung)
