nurcahyo
New member
Rakyat Aceh Jangan Ragukan Komitmen Pemerintah NKRI
Kapanlagi.com - Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga, Rabu (22/11), di Jakarta, minta rakyat Aceh untuk tidak meragukan komitmen pemerintah NKRI dalam menjamin rasa aman, tenteram serta mendukung pembangunan wilayahnya pasca Pilkada.
Theo Sambuaga menyampaikan itu, menyusul pertemuan komisinya dengan 15 tokoh Aceh, terdiri dari perwakilan berbagai elemen masyarakat, Ormas Islam dan mahasiswa yang difasilitasi oleh Lembaga Friedrich Ebert Stiftung.
Dalam pertemuan yang berlangsung sehari sebelumnya itu, para tokoh Aceh didampingi Makmur Keliat, seorang dosen UI berdarah Aceh, mengungkapkan, banyak anggota masyarakat di sana merasa hubungan mereka dengan Pemerintah RI sudah tidak harmonis lagi pasca penandatangan MoU Helsinki.
Terhadap hal ini, Theo Sambuaga yang ketika pertemuan itu didampingi beberapa Anggota Komisi I DPR RI, seperti AS Hikam (Fraksi PKB), Afiudin (Fraksi Partai Golkar), Andreas Pareira (Fraksi PDI Perjuangan) dan Markus Silano (Fraksi Partai Demokrat), menyatakan garansinya, akan terus mendukung perjuangan rakyat Aceh mencapai cita-citanya sebagai sebuah daerah aman, tenteram, damai dalam wadah NKRI.
Minta Pertahankan AMM
Sebagian tokoh yang hadir di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Senayan, itu juga mengharapkan, Aceh Monitoring Mission (AMM), bisa terus dipertahankan, pasca penyelenggaraan Pilkada.
Mereka berpendapat, AMM yang terdiri dari sejumlah negara (Eropa dan ASEAN), dianggap mampu menjamin ketenteraman rakyat dari gesekan-gesekan jelang, selama dan pasca Pilkada.
"AMM bertugas sesuai mandat dan ada batas waktunya. Sesudah tugas mereka selesai, pemerintah Indonesia akan mengambil alih peran dan bertanggungjawab atas keselamatan dan ketenteraman rakyat Aceh. Yakinlah, Indonesia ini negara yang bertanggungjawab atas rakyatnya sendiri," tandas Theo Sambuaga.
Informasi tentang gesekan-gesekan di seputar Pilkada menjadi salah satu yang mengemuka dalam pertemuan itu, terutama mengenai kompetitor dari kalangan eks GAM maupun anti GAM.
Karenanya para Anggota Komisi I DPR RI minta rakyat Aceh memilih pemimpin yang punya komitmen meneruskan suatu Aceh damai, sejahtera serta maju.
"Proses damai sudah capai masa-masa penting di aceh. Terutama di tataran formal. Tetapi yang lebih penting lagi, didukung oleh trust dan rasa saling percaya dari hati ke hati di antara rakyat, maka urusan pemimpin eks atau anti GAM, tidak akan jadi problem serius lagi," kata Theo Sambuaga.
Kapanlagi.com - Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga, Rabu (22/11), di Jakarta, minta rakyat Aceh untuk tidak meragukan komitmen pemerintah NKRI dalam menjamin rasa aman, tenteram serta mendukung pembangunan wilayahnya pasca Pilkada.
Theo Sambuaga menyampaikan itu, menyusul pertemuan komisinya dengan 15 tokoh Aceh, terdiri dari perwakilan berbagai elemen masyarakat, Ormas Islam dan mahasiswa yang difasilitasi oleh Lembaga Friedrich Ebert Stiftung.
Dalam pertemuan yang berlangsung sehari sebelumnya itu, para tokoh Aceh didampingi Makmur Keliat, seorang dosen UI berdarah Aceh, mengungkapkan, banyak anggota masyarakat di sana merasa hubungan mereka dengan Pemerintah RI sudah tidak harmonis lagi pasca penandatangan MoU Helsinki.
Terhadap hal ini, Theo Sambuaga yang ketika pertemuan itu didampingi beberapa Anggota Komisi I DPR RI, seperti AS Hikam (Fraksi PKB), Afiudin (Fraksi Partai Golkar), Andreas Pareira (Fraksi PDI Perjuangan) dan Markus Silano (Fraksi Partai Demokrat), menyatakan garansinya, akan terus mendukung perjuangan rakyat Aceh mencapai cita-citanya sebagai sebuah daerah aman, tenteram, damai dalam wadah NKRI.
Minta Pertahankan AMM
Sebagian tokoh yang hadir di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Senayan, itu juga mengharapkan, Aceh Monitoring Mission (AMM), bisa terus dipertahankan, pasca penyelenggaraan Pilkada.
Mereka berpendapat, AMM yang terdiri dari sejumlah negara (Eropa dan ASEAN), dianggap mampu menjamin ketenteraman rakyat dari gesekan-gesekan jelang, selama dan pasca Pilkada.
"AMM bertugas sesuai mandat dan ada batas waktunya. Sesudah tugas mereka selesai, pemerintah Indonesia akan mengambil alih peran dan bertanggungjawab atas keselamatan dan ketenteraman rakyat Aceh. Yakinlah, Indonesia ini negara yang bertanggungjawab atas rakyatnya sendiri," tandas Theo Sambuaga.
Informasi tentang gesekan-gesekan di seputar Pilkada menjadi salah satu yang mengemuka dalam pertemuan itu, terutama mengenai kompetitor dari kalangan eks GAM maupun anti GAM.
Karenanya para Anggota Komisi I DPR RI minta rakyat Aceh memilih pemimpin yang punya komitmen meneruskan suatu Aceh damai, sejahtera serta maju.
"Proses damai sudah capai masa-masa penting di aceh. Terutama di tataran formal. Tetapi yang lebih penting lagi, didukung oleh trust dan rasa saling percaya dari hati ke hati di antara rakyat, maka urusan pemimpin eks atau anti GAM, tidak akan jadi problem serius lagi," kata Theo Sambuaga.