rizkinawawi
New member
Serang, SEJUMLAH anggota dewan menganggap lamanya proses pengangkatan Rano Karno sebagai Gubernur Banten, sengaja dilakukan agar Rano Karno bisa memimpin Banten seorang diri. Namun Pelaksana Tugas Gubernur Banten membantah tudingan yang berkembang di masyarakat tersebut, Kamis (6/8/15).
Rapat paripurna yang dihadiri oleh 69 anggota dewan tersebut sempat diwarnai hujan interupsi bahkan diskor hingga satu jam lamanya yang mempertanyakan lamanya mekanisme proses pemberhentian Ratu Atut Chosiyah dan mengangkat Rano Karno sebagai gubernur. Padahal proses hukum Ratu Atut sudah inkrah sejak Februari lalu.
sejumlah anggota dewan juga menilai Si Doel tidak memiliki etika dan moral politik, karena sejak Ratu Atut mendekam di penjara, Rano Karno belum sekalipun menengok dan berkomunikasi dengan Atut.
Berbagai tudingan dibantah oleh Rano Karno. Menurutnya tidak ada masalah jika nantinya ada wakil gubernur hingga akhir masa jabatan. Rano juga memastikan akan segera bertemu dengan Ratu Atut dalam waktu dekat.
“Saya berterima kasih kepada seluruh anggota dewan yang dewasa dalam menyikapi ini. Tentang masalah tadi itu dinamika. Untuk masalah wakil silahkan dicari Bahasa hukum yang bisa kita sepakati bersama,” papar Rano Karno.
Sementara terkait ada atau tidaknya wakil gubernur yang akan duet dengan Rano Karno, Komisi I DPRD Banten berencana akan berkonsultasi dengan Mahkamah Agung dalam waktu dekat.
“Mungkin ini sebuah koreksi dan masukan, nanti bagian kesekretariatan dewan yang akan menyampaikan ke seluruh anggota dewan, Komisi I menyampaikan surat kepada Mendagri agar Rano Karno segera ditetapkan sudah dilakukan. Bahkan kami wakil pimpinan dan wakil pimpinan pun serupa agar rano Karno segera didefinitipkan,” ujar Ketua DPRD Banten, Asep Rahmatullah.(ba)
cahaya.co