Referendum Catalonia

spirit

Mod
Pusat Investasi, Catalonia Topang 20% Ekonomi Spanyol

1e8b4904-ed09-4635-a51c-24300dc62069_169.jpg

Salah satu wilayah Spanyol mengadakan referendum untuk mendapatkan kemerdekaan Minggu ini dengan fokus pada ekonomi dan dampaknya bagi negara-negara Eropa.

Pemungutan suara yang ditentang keras oleh pemerintah Spanyol, muncul saat negara tersebut bangkit dari hampir satu dekade trauma ekonomi. Catalonia adalah daerah yang paling produktif secara ekonomi.

Seperti yang dilansir CNNMoney, Minggu (1/10/2017), Catalonia menyumbang hampir seperlima dari ekonomi Spanyol, dan memimpin semua wilayah dalam menghasilkan 25% barang ekspor negara tersebut. Ini memberikan kontribusi lebih banyak pada pajak sebesar 21% dari total negara.

Para pendukung kemerdekaan juga memanfaatkan hal tersebut, dengan alasan bahwa menghentikan transfer ke Madrid akan mengubah defisit anggaran Catalonia menjadi surplus.

Catalonia terbukti menarik untuk dijadikan tempat investasi, dengan hampir sepertiga dari semua perusahaan asing di Spanyol memilih ibu kota regional Barcelona sebagai pusat produksi mereka. Volkswagen dan Nissan misalnya, keduanya memiliki pabrik di dekat Barcelona.

sumber
 
Ini Risiko Besar Bila Catalonia Merdeka dari Spanyol

77da9da3-e45b-48f7-b9d4-588e9b12c920_169.jpg

Pemerintah Spanyol berupaya keras menggagalkan kemerdekaan Catalonia. Sepertinya hal itu sangat logis, menimbang 20% ekonomi Spanyol berasal dari daerah yang terkenal dengan klub sepakbola, Barcelona tersebut. Di sisi lain Catalonia tengah menanti risiko besar.

Apa risiko bagi Catalonia?

Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk keanggotaan di Uni Eropa (UE). Jika Catalonia dipaksa untuk secara mandiri mengajukan keanggotaan Uni Eropa, ia harus meyakinkan semua anggota blok saat ini untuk menyetujui kemerdekaannya, termasuk Spanyol.

"Saat ini kami tidak melihat jalan mudah bagi Catalonia untuk menjadi negara merdeka di dalam UE, karena kebanyakan pendukung kemerdekaan menginginkan," kata para ekonom Bank Berenberg dalam sebuah catatan seperti dikutip dari CNN, Jakarta, Minggu (1/10/2017).

Keluar dari Uni Eropa kemungkinan akan menaikkan biaya ekspor barang-barang yang diproduksi di Catalonia ke anggota Uni Eropa dan negara-negara lain.

"Ini akan bergabung dengan negara-negara yang bukan anggota World Trade Organization (WTO), yang berarti akan menghadapi hambatan perdagangan yang signifikan," kata Stephen Brown, seorang ekonom di Capital Economics.

Brown mengatakan, langkah tersebut akan meningkatkan harga barang impor di Catalonia dan mengakibatkan kerugian. Kemerdekaan juga bisa membuat pemerintah daerah lebih mahal untuk meminjam uang. Lembaga pemeringkat kredit Moody's dan S&P telah menurunkan peringkat utang Catalonia pada 2016.

Kawasan ini bisa terus menggunakan Euro sebagai mata uangnya, namun tidak memiliki hak di European Central Bank (Bank Sentral Eropa).

Pengadilan tertinggi Spanyol telah melarang referendum tersebut, menyebutnya tidak sesuai dengan ketentuan negara. Tapi pemerintah daerah separatis mendorong maju dengan pemungutan suara.

Lalu bagaimana risiko bagi Spanyol?

Spanyol dipastikan akan kehilangan sumber ekonomi. Salah satunya adalah penerimaan pajak yang jumlahnya cukup tinggi, karena perusahaan-perusahaan banyak menancapkan investasi di Catalonia.

Perpecahan akan membuat ekonomi Spanyol bergejolak dan mengalami ketidakpastian. Jika Catalonia menyatakan kemerdekaan secara sepihak, mungkin juga menolak untuk mengambil bagian dari utang nasionalnya.

"Meskipun tampaknya tidak ada dampak serius pada ekonomi Spanyol yang lebih luas sejauh ini, kemungkinan kepercayaan bisnis dan konsumen akan memburuk jika Catalonia memisahkan diri," kata Brown.


sumber
 
Referendum Catalonia Memanas, 460 Warga dan 12 Polisi Luka-luka

f3f9040e-fcb3-40dc-957c-d7a2a1d82e54_169.jpg

Suasana di Catalonia (Foto: REUTERS/Juan Medina)​

Polisi memaksa masuk ke tempat-tempat pemungutan suara untuk membatalkan referendum Catalonia. Bentrokan antara Polisi dan warga pun tak terhindarkan.

Dilansir Reuters, Senin (2/10/2017), Polisi anti huru-hara secara paksa meminta para pemilih untuk pergi dari tempat pemilihan. Termasuk di antaranya wanita dan orang tua.

Pejabat setempat menyatakan lebih dari 460 orang terluka diakibatkan kekerasan pihak Kepolisian. Dari pihak Polisi sendiri dilaporkan ada 12 orang yang mengalami luka-luka.

Baca juga: Referendum Catalonia Ricuh, Polisi Tembakkan Peluru Karet

Perwakilan pemerintah pusat untuk Catalonia, Enric Millo, dalam sebuah konferensi pers menyatakan apa yang dilakukan Polisi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.

"Kami telah dibuat untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kami lakukan," ujar Millo.

Referendum yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah Spanyol tersebut disebut membuat Spanyol mengalami krisis konstitusional terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir. Referendum ini juga seakan memperburuk keretakan hubungan Madrid-Barcelona dalam beraba-abad.

Masih belum diketahui apa tindakan yang akan dilakukan pemerintah Catalonia. Sejauh ini telah banyak pemungutan suara terjadi. Sebuah hasil 'ya' mungkin saja terjadi, yang artinya Catalonia akan menjadi negara sendiri terpisah dari Spanyol.

Referendum serupa pernah digelar pada November 2014 dan hasilnya dinyatakan ilegal oleh pemerintah pusat di Madrid. Saat itu hasil referendum menunjukkan mayoritas warga Catalonia ingin berpisah dari Spanyol, namun suara mereka dinyatakan 'non-representatif'.


sumber
 
Cegah Referendum, Polisi Spanyol Tutup Ribuan TPS di Catalonia

1e8b4904-ed09-4635-a51c-24300dc62069_169.jpg

Kepolisian Spanyol menutup ribuan tempat pemungutan suara yang digunakan untuk referendum kemerdekaan di Catalonia, Spanyol. Sebab, kalangan separatis Catalan akan menyampaikan referendum mengenai kemerdekaan dari Spanyol, yang sedianya berlangsung pada hari Minggu (1/10).

"Dari 2.315 tempat pemungutan suara, 1.300 di antaranya telah ditutup oleh Mossos d'Esquadra (pasukan polisi Catalonia)," kata perwakilan pemerintah pusat di Catalonia Enric Millo, dilansir BBC, Sabtu (30/9/2017).

Polisi Spanyol juga mengambil logistik yang digunakan untuk pemunggutan suara. Sementara itu, beberapa orang yang ingin memberikan suaranya dilarang masuk tempat tersebut.

Sedangkan Presiden Regional Catalonia Carles Puigdemont memastikan referendum akan terus berlanjut. Sejumlah 2.000 titik pemunggutan suara sudah disediakan di Catalonia.

"Semuanya disiapkan di lebih dari 2.000 titik pemungutan suara sehingga mereka memiliki kotak suara dan slip suara, dan meminta semua orang untuk mengungkapkan pendapat mereka," kata Carles.

Google juga telah menghapus aplikasi yang berfungsi untuk mengarahkan pemilih ke tempat pemungutan suara.

Pengguna telepon di wilayah yang mencoba mengunduh aplikasi dari Google Play mendapatkan pesan bahwa aplikasi itu tidak tersedia secara lokal meskipun mereka yang sudah memiliki aplikasi masih dapat menggunakannya.

Google mengatakan bahwa pihaknya hanya mematuhi perintah pengadilan.

Catalonia, wilayah kaya dengan penduduk 7,5 juta orang di timur laut Spanyol memiliki bahasa dan budayanya sendiri, dan menikmati otonomi tingkat tinggi, namun tidak diakui sebagai negara sendiri dalam konstitusi Spanyol.

Tekanan untuk melakukan penentuan nasib sendiri meningkat selama lima tahun terakhir namun pada pemilihan regional 2015, yang dimenangkan oleh sebuah aliansi partai pro-kemerdekaan, sekitar 40% pemilih mendukung partai-partai yang loyal kepada Spanyol.

Sejak tahun 2012, unjuk rasa besar-besaran semacam ini digelar di wilayah Catalonia setiap tahunnya, tepat saat hari nasional mereka pada 11 September. Seruan memerdekakan diri semakin menguat setelah politikus-politikus dari partai pro-kemerdekaan menguasai parlemen daerah Catalonia untuk pertama kalinya pada tahun 2015 lalu.

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, menyatakan referendum kemerdekaan ini bertentangan dengan hukum. Mahkamah Konstitusional Spanyol telah memerintahkan referendum ini dihentikan, sementara aspek legalitasnya ditentukan. Pemimpin separatis Catalonia bersikeras akan tetap menggelar referendum pada Minggu (1/10).

Menurut perkiraan, hasil referendum akan mendukung kubu 'iya', karena lebih dari 40 persen warga Catalonia yang mendukung kemerdekaan dari Spanyol, akan menggunakan hak suaranya. Diketahui total ada 5,5 juta jiwa pemilih di Catalonia. Kendati banyak dukungan, namun perlawanan dari pemerintah pusat berarti hasil referendum kemungkinan besar tidak akan diakui.

Referendum serupa pernah digelar pada November 2014 dan hasilnya dinyatakan ilegal oleh pemerintah pusat di Madrid. Saat itu hasil referendum menunjukkan mayoritas warga Catalonia ingin berpisah dari Spanyol, namun suara mereka dinyatakan 'non-representatif'.


sumber
 
Meski TPS Ditutup, Pemimpin Catalan Tegaskan Tak Akan Menyerah

1909b0b0-c4d3-4baf-b40b-b48d6022a962_169.jpg

Presiden Regional Catalan Carles Puigdemont menegaskan para pendukungnya tidak akan menyerahkan hak suara mereka. Meskipun saat ini Madrid telah melarang dan memblokir ribuan tempat pemungutan suara (TPS).

Menteri Dalam Negeri mengklaim telah menutup 2.315 tempat pemungutan suara (TPS) pada Sabtu (30/9). Hal itu dilakukan untuk mencegah referendum untuk kemerdekaan Catalonia.

Namun para guru, orang tua, murid-murid dan para aktivis telah mengambil langkah, dan mengabaikan peringatan dengan mengambil alih sekitar 160 sekolah yang digunakan menjadi TPS.

Puigdemont menegaskan jika pemerintahannya telah memiliki tempat sehingga semua akan tetap berjalan normal. Dia berjanji pada para pendukung referendum tidak akan pulang maupun menyerahkan hak suara mereka.

Namun, dia juga meminta mediasi mengenai krisis yang membuat eksekutif separatisnya melawan Madrid, yang disebut sebagai krisis terbesar yang melanda Spanyol dalam beberapa dasawarsa.

"Jika iya (mendukung referendum) menang, jika tidak menang- apapun skenarionya harus ada mediasi, karena semuanya tidak berjalan," kata Puigdemont, dilansir AFP, Minggu (1/10/2017).

Puigdemont tidak menyebut orang perorang, organisasi atau negara mana secara spesifik untuk membantu menengahi perselisihan Catalonia dengan Spanyol. Namun dia mengisyaratkan Uni Eropa bisa menjadi mediator yang tepat.

"Saya pikir saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Uni Eropa untuk mengawasi (situasi) dan mulai memberi perhatian," ujarnya.

Krisis itu telah meningkatkan ketegangan di antara warga Catalan. Kelompok masyarakat terbelah untuk merdeka, meski begitu sebagian besar masyarakat tetap ingin menyelesaikan masalah itu melalui pemungutan suara secara sah.

Ribuan pemrotes menggelar aksi di kota-kota besar Spanyol seperti Madrid, Sevilla, Santander, Alicante, Valencia, dan Malaga. Sementara ribuan lainnya menggelar aksi di Barcelona, ibu kota Catalan.

"Kami seharusnya tidak sampai pada titik ini. Kami telah berada di titik tak bisa putar balik," kata seorang insiyur Fernando Cepeda (58) yang mengalungkan bendera Spanyol di pinggangnya saat berada di depan Balai Kota Madrid.

Pesta Piyama, Tarian Zumba

Pihak berwenang telah berlomba melawan waktu untuk mencegah pemungutan suara (untuk referendum kemerdekaan Catalonia) dilakukan. Pengadilan Spanyol telah memutuskan pemungutan suara itu bertentangan dengan Undang-Undang (inkonstitusional).

Selama berhari-hari, mereka telah merebut logistik pemilihan seperti surat suara sementara jaksa penuntut telah memerintahkan penutupan situs-situs yang terkait dengan pemungutan suara dan menahan anggota kunci tim yang menyelenggarakan referendum tersebut.

Tapi mereka yang akan memilih telah bergerak. Para petani dan pemadam kebakaran sudah berjanji untuk melindungi TPS.

Dan pada hari Jumat, saat anak-anak menyelesaikan hari sekolah mereka, orang tua, anak-anak, guru dan para aktivis bergegas ke gedung yang ditunjuk sebagai tempat pemungutan suara untuk menghentikan penutupan oleh polisi.

Menurut sumber AFP, banyak (warga) yang menggunakan aplikasi pesan Telegram agar terorganisir. Beberapa sekolah telah mengambil langkah inovatif untuk menggunakan ruang publik yang dilarang untuk referendum dengan menggelar aktivitas leisure sepanjang akhir pekan seperti pesta piyama untuk anak-anak hingga permainan voli.

SMA Barcelona, Joan Brossa, misalnya, mengiklankan serangkaian kegiatan termasuk pemutaran film, pertandingan sepak bola dan kelas kebugaran tarian Zumba.

Enric Millo, perwakilan pemerintah di Catalonia, mengatakan Sabtu sebelumnya 163 dari TPS sudah ditempati saat mereka ditutup. Akibatnya, orang-orang di dalam diizinkan untuk pergi tapi tidak ada yang bisa masuk.


sumber
 
Pusat Investasi, Catalonia Topang 20% Ekonomi Spanyol

1e8b4904-ed09-4635-a51c-24300dc62069_169.jpg

Salah satu wilayah Spanyol mengadakan referendum untuk mendapatkan kemerdekaan Minggu ini dengan fokus pada ekonomi dan dampaknya bagi negara-negara Eropa.

Pemungutan suara yang ditentang keras oleh pemerintah Spanyol, muncul saat negara tersebut bangkit dari hampir satu dekade trauma ekonomi. Catalonia adalah daerah yang paling produktif secara ekonomi.

Seperti yang dilansir CNNMoney, Minggu (1/10/2017), Catalonia menyumbang hampir seperlima dari ekonomi Spanyol, dan memimpin semua wilayah dalam menghasilkan 25% barang ekspor negara tersebut. Ini memberikan kontribusi lebih banyak pada pajak sebesar 21% dari total negara.

Para pendukung kemerdekaan juga memanfaatkan hal tersebut, dengan alasan bahwa menghentikan transfer ke Madrid akan mengubah defisit anggaran Catalonia menjadi surplus.

Catalonia terbukti menarik untuk dijadikan tempat investasi, dengan hampir sepertiga dari semua perusahaan asing di Spanyol memilih ibu kota regional Barcelona sebagai pusat produksi mereka. Volkswagen dan Nissan misalnya, keduanya memiliki pabrik di dekat Barcelona.

sumber
Calanoia ingin merdeka dari Spanyol & jadi negara sendiri ya?

jadi kalau di sepakbola, Barcelona vs Real madrid bertanding, seakan2 seperti 2 negara bertanding mana yang lebih kuat ya
 
Calanoia ingin merdeka dari Spanyol & jadi negara sendiri ya?

jadi kalau di sepakbola, Barcelona vs Real madrid bertanding, seakan2 seperti 2 negara bertanding mana yang lebih kuat ya

banyak bintang berasal dari barcelona. Termasuk pelatih Pep Guardiola, ia salahsatu pendukung referendum
 
Spanyol gelar pemilu Catalunya, kelompok pro-kemerdekaan mengecam

_98521867_catalunyagettyaffan.jpg

Para pendukung kemerdekaan Catalunya di Barcelona kembali turun ke jalan mendukung keputusan parlemen wilayah itu yang memutuskan untuk merdeka, Sabtu (28/10).​

Setelah membubarkan parlemen Catalunya, Pemerintah Spanyol menyatakan akan menyambut baik apabila pemimpin Catalunya, Carles Puigdemont, ikut dalam pemilihan baru anggota parlemen di wilayah itu.

Madrid telah memerintahkan agar pemilihan baru anggota parlemen wilayah Catalunya harus digelar pada Desember nanti.

Pemerintah Spanyol telah membekukan status otonomi khusus Catalunya setelah parlemen wilayah itu memilih mendeklarasikan kemerdekaan.

Sebelumnya, Puigdemont menyerukan sikap "oposisi demokratis" terhadap sikap pemerintah pusat yang mengambil alih pemerintahan di wilayah tersebut.

Dia juga mengecam pembekuan status otonomi khusus wilayahnya. Puigdemont bahkan berjanji akan terus "bekerja untuk membangun negara yang merdeka".

_98521869_catalunyagettymadrid.jpg

Warga Madrid menggelar unjuk rasa mendukung keputusan pemerintah Spanyol yang membekukan pemerintahan otonomi Catalunya, Sabtu (28/10).​

Spanyol dicengkeram krisis politik sejak Catalunya menggelar referendum kemerdekaan, yang digelar oleh pemerintahan separatis Puigdemont.

Aksi referendum -dilakukan awal bulan ini- menentang keputusan Mahkamah Konstitusi Spanyol yang memutuskan bahwa upaya referendum itu sebagai tindakan ilegal.

Pemerintah Catalunya menyatakan, dari 43% pemilih yang terlibat dalam pemilihan, 90% mendukung kemerdekaan.

Dan pada Jumat (27/10) lalu, parlemen wilayah itu menyatakan kemerdekaan, dan Madrid langsung menanggapinya dengan menyatakan bahwa tindakan itu melanggar hukum.

_98521870_f23f1a58-8b4e-40ef-b1ac-f4a87f8ce6ec.jpg

Carles Puigdemont menyerukan sikap "oposisi demokratis" terhadap sikap pemerintah pusat yang mengambil alih pemerintahan di wilayah tersebut.​

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy kemudian mengumumkan pembubaran parlemen Catalunya dan memecat Puigdemont sebagai pimpinan wilayah otonomi Catalunya. Dia juga memerintahkan segera digelar pemilihan anggota parlemen baru di wilayah itu.

Seperti apa perkembangan terakhir di Spanyol?

Pada Sabtu (28/10), Pemerintah Spanyol menghapus status otonomi khusus Catalunyaa dan mengambil alih fungsi pemerintahan di wilayah itu.

Wakil Perdana Menteri Spanyol, Soraya Saenz de Santamaria, ditunjuk sebagai wakil pemerintah pusat untuk mengendalikan Catalunya.

_98521872_catalunyagettyteriak.jpg

Setelah Parlemen Catalunya menyatakan kemerdekaan, warga pro kemeredkaan di Barcelona menggelar unjuk rasa di jalan-jalan kota Barcelona, Sabtu (28/10)​

Dan Kementerian Dalam negeri Spanyol mengambil alih kepolisian Catalonia setelah memecat pimpinannya karena mendukung kemerdekaan.

Sementara, juru bicara pemerintah pusat di Madrid, Íñigo Méndez de Vigo, mengatakan Puigdemont -pemimpin Catalunya- berhak melanjutkan karir politiknya, setelah dipecat dari jabatannya semula, asal saja dia bersedia ikut dalam pemilihan anggota parlemen yang baru.

"Saya yakin jika Puigdemont ikut dalam pemilihan ini, dia bisa menjalankan peran sebagai oposisi demokratis," katanya, seperti dikutip Kantor berita Reuters.

Kekuatan apa yang dimiliki Catalunya?

Sebelum Madrid mengambil alih pemerintahan Catalunya, wilayah ini memiliki pemerintahan yang mandiri.

Catalunya memiliki parlemen, kepolisian dan badan penyiar publik, serta pemerintah dan presiden sendiri. Saat ini, semua kewenangan itu dibekukan.

Selain itu, wilayah itu memiliki berbagai kewenangan lebih di bidang kebudayaan, lingkungan hingga komunikasi, transportasi, perdagangan serta keamanan publik.

Namun demikian, masalah kebijakan luar negeri, angkatan bersenjata dan kebijakan fiskal tetap menjadi tanggung jawab pemerintah pusat di Madrid.


sumber: bbc.com
 
Back
Top