Administrator
Administrator
Semua bangunan tua milik PT Kereta Api (KA) akan di jadikan lokasi tujuan wisata Sejarah. Kebijakan itu didukung dengan website tentang keberadaan cagar budaya tersebut.
Sejauh ini, PT KA memiliki 600 bangunan tua yang didirikan sebelum tahun 1839, saat masih dipegang oleh jawatan kereta api Hindia Belanda. Perusahaan milik negara tersebut juga memiliki 146 kereta tua yang berada di Pulau Sumatera dan Jawa.
Salah satu yang bangunan tua yang sudah mulai direvitalisasi adalah Stasiun Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dengan alokasi dana sebesar Rp2,8 miliar. Kepala Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan. PT KA Ella Ubaidi mengaku, masyarakat begitu antusias dengan rencana tersebut. Buktinya, meski masih dalam proses penataan sebagai lokasi wisata sejarah, warga yang mengunjungi bangunan tersebut terus membeludak.
Ini terbukti dengan pendapatan dan tiket kunjungan yang mencapai Rp30 juta dalam sepekan. “Padahal, masih dalam tahap renovasi, namun pengunjung tetap menginginkan mengunjungi lokasi tersebut,” tandasnya dalam acara peluncuran situs www.indonesiaheritagerailway.com di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus),Rabu (916) lalu.
Selain itu, PT KA tengah merenovasi Gedung Galeri dengan anggaran Rp700 juta, serta Stasiun Solo Jebres Rp 5OO juta. “Kalau untuk perawatan tiga kereta uap yang kita miliki, menghabiskan sekitar Rp300 juta per tahunnya,” jelas Ella. Namun, dia yakin dana yang dikeluarkan tersebut dipastikan akan kembali mengingat masyarakat, khususnya para pecinta kereta api yang sangat antusias berkunjung ke bangunan tua milik PTKA.
Ella juga mengakui menerima bantuan dari Belanda dengan mengirim tenaga ahli konstruksi untuk mewujudkan program pelestarian bangunan bersejarah tersebut, Khususnya, dalam merenovasi museum kereta Ambarawa, Semarang, yang akan dijadikan Museum.
Sumber : Sindo
Sejauh ini, PT KA memiliki 600 bangunan tua yang didirikan sebelum tahun 1839, saat masih dipegang oleh jawatan kereta api Hindia Belanda. Perusahaan milik negara tersebut juga memiliki 146 kereta tua yang berada di Pulau Sumatera dan Jawa.
Salah satu yang bangunan tua yang sudah mulai direvitalisasi adalah Stasiun Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dengan alokasi dana sebesar Rp2,8 miliar. Kepala Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan. PT KA Ella Ubaidi mengaku, masyarakat begitu antusias dengan rencana tersebut. Buktinya, meski masih dalam proses penataan sebagai lokasi wisata sejarah, warga yang mengunjungi bangunan tersebut terus membeludak.
Ini terbukti dengan pendapatan dan tiket kunjungan yang mencapai Rp30 juta dalam sepekan. “Padahal, masih dalam tahap renovasi, namun pengunjung tetap menginginkan mengunjungi lokasi tersebut,” tandasnya dalam acara peluncuran situs www.indonesiaheritagerailway.com di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus),Rabu (916) lalu.
Selain itu, PT KA tengah merenovasi Gedung Galeri dengan anggaran Rp700 juta, serta Stasiun Solo Jebres Rp 5OO juta. “Kalau untuk perawatan tiga kereta uap yang kita miliki, menghabiskan sekitar Rp300 juta per tahunnya,” jelas Ella. Namun, dia yakin dana yang dikeluarkan tersebut dipastikan akan kembali mengingat masyarakat, khususnya para pecinta kereta api yang sangat antusias berkunjung ke bangunan tua milik PTKA.
Ella juga mengakui menerima bantuan dari Belanda dengan mengirim tenaga ahli konstruksi untuk mewujudkan program pelestarian bangunan bersejarah tersebut, Khususnya, dalam merenovasi museum kereta Ambarawa, Semarang, yang akan dijadikan Museum.
Sumber : Sindo