Ribuan Kelelawar Menyerang Gedung Sekolah

Megha

New member
Ribuan Kelelawar Menyerang Gedung Sekolah​

Belum selesai masalah ulat bulu dikawasan pulau jawa, kini disusul dengan fenomena hama kelelawar yang turut menyerang pemukiman desa dan fasilitas umum.

Ribuan ekor kelelawar menyerang gedung-gedung sekolah dikawasan Pasuruan Jawa Timur sejak beberapa pekan silam. Salah satu sekolah yang mengalami musibah tersebut adalah Sekolah Dasar Negeri 1 pasuruan, gedung sekolah tersebut berantakan oleh ulah kelelawar yang memaksa masuk dari berbagai celah gedung sekolah.

Bukan hanya itu, ribuan kelelawar ini juga meninggalkan efek samping bagi kesehatan dan ketidaknyamanan proses belajar mengajar pada gedung sekolah tersebut, kelelawar kerap membawa kotoran sisa makanan mereka kedalam gedung dan membuang kotoran. Aroma tidak sedap pun melingkupi tiap-tiap sudut kelas, karena hal itu pula banya siswa siswi yang mual dan tidak tahan dan diantaranya bahkan enggan untuk masuk kelas.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab kelewar berpindah temapat tinggal diluar habitatnya, namun beberapa warga menduga karena ketidak seimbangan dan juga ulah tangan manusia yang mengusik tempat tinggal mereka.

Kepala sekolah SDN 1 Pasuruan, Suyono, juga membenarkan berita tersebut lewat media dan beberapa wartawan kota setempat. Dia mengatakan kerumunan kelelawar ini memang sudah ada diatap sekolah sejak tahun 2002, namun jumlahnya tidak sebanyak sekarang, dan dari peristiwa ini diperkirakan kerusakan fasilitas mencapai 70%.

Suyono juga menambahkan keterangan bahwa, sudah berbagai macam cara telah dilakukan untuk mengusir hewan bersayap tersebut, namun hasilnya nihil, bahkan kian hari kelelawar ini kian banyak dan beranak pinak. Suyono berharap masyarakat dan pemerintah setempat memberikan bantuan dan solusi atas masalah ini.
 
Last edited:
Ribuan Kelelawar Serang Sekolah di Pasuruan
K19-11 | Tri Wahono | Rabu, 4 Mei 2011 | 18:47 WIB

1610402620X310.jpg


PASURUAN, KOMPAS.com - Ribuan kelelawar bebas berkembang biak di Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Akibatnya empat ruangan tidak bisa dipakai karena kotoran kelelawar berjatuhan dari atap ruangan.

"Tak hanya itu, bau kencing kelelawar sangat tak sedap. Suaranya pun bising," jelas Suryono, salah satu guru SDN 1 Nguling Pasuruan.

Empat ruangan yang tidak bisa dipakai adalah dua ruang aula, ruang Guslah Pramuka, serta Ruang dan Perpustakaan, semuanya berada di lantai dua. Namun yang paling parah adalah ruang Pramuka yang tak bisa dipakai selama bertahun-tahun. Karena sejumlah atap jebol tak kuat menahan beban kotoran kelelawar.

"Karena sudah tak memungkinkan lagi bisa dibersihkan, baunya kayak gini lagi," tambahnya.

Meski keberadaan kelelawar di lantai dua, ternyata sangat mengganggu proses belajar mengajar karena bau tak sedap pun terasa hingga ke lantai satu. "Dan suaranya itu mas juga mengganggu," ujar, Anton Wijaya siswa kelas 4.

Keberadaan ribuan kelelawar sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 2003 silam di gedung lainnya yang masih satu lokasi. Namun setelah renovasi, kelelawar pun migrasi gedung lainnya hingga berkembang biak pesat.

"Karena dua tahun terakhir ini memang terasa sekali dampaknya hingga empat ruang di atas itu tak terpakai," Jelas, Suyono, Kepsek SDN 1 Nguling.

Sementara upaya untuk mengusir ribuan kelelawar tersebut sudah dilakukan dengan berbagai cara selama dua tahun terakhir ini tapi tidak berhasil. Mulai dari penyemprotan dengan pestisida, memasang lampu pijar pada atap, hingga memasang perangkap pandan duri juga tidak berhasil.

"Ya terpaksa hingga kini kita biarkan saja mas" tambahnya.

sumber: kompas

==============

pasukan batman atau pasukan drakula nih? :))



-dipi-
 
KAMIS, 5 MEI 2011, 06:05 WIB
Muhammad Firman

Mengapa Kelelawar Bersembunyi Saat Hujan

11031210.jpg

VIVAnews - Beberapa jenis kelelawar tetap mampu terbang di kondisi gerimis ringan. Namun saat hujan semakin lebat, mereka segera mencari tempat perlindungan. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters mengungkapkan alasan mengapa kelelawar melakukan itu.

Ternyata, kelelawar harus berusaha lebih keras agar bisa terbang ketika bulu-bulu dan sayap mereka basah.

Dalam serangkaian penelitian yang dilakukan di Costa Rica, peneliti mempelajari perilaku kelelawar Sowell (Carollia sowelli) berekor pendek, spesies kelelawar dari keluarga Phyllostomidae yang umum ditemukan di sekitar Meksiko, Amerika tengah, sampai ke Panama saat mereka terbang di penangkaran berukuran luas.

Sesekali, dikutip dari Science Now, 4 Mei 2011, peneliti membasahi kelelawar-kelelawar itu dengan air ledeng, kadang membiarkan kelelawar tersebut terbang berbasah-basah di bawah curah air hujan.

Dari penelitian terungkap bahwa kelelawar itu menggunakan energi dua kali lipat lebih besar saat mereka terbang dalam kondisi basah dibandingkan dengan jika mereka terbang dalam kondisi kering.

Terbang pada kondisi hujan juga tidak berbeda. Ini menghapuskan dugaan adanya masalah mekanik yang diakibatkan oleh tetesan air hujan yang jatuh di sayap mereka ataupun beratnya tetesan air yang harus mereka tanggung.

Menurut peneliti, kelelawar basah, sama seperti mamalia lain yang tengah basah, merasa kedinginan. Untuk itu, mereka perlu bekerja lebih keras agar tubuh mereka tetap hangat. Selain itu, dengan banyaknya air membasahi bulu dan melembabkan sayap mereka, kondisi basah kuyup juga tentunya membuat kelelawar menjadi tidak aerodinamik untuk mengudara.


source
 
Back
Top