Ribuan petani tolak bawang merah impor

Dipi76

New member
Ribuan petani tolak bawang merah impor
Senin, 16 Januari 2012 16:52 WIB

Brebes (ANTARA News) - Ribuan petani dari beberapa daerah seperti petani Cirebon, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berunjuk rasa menolak bawang merah impor di pusat pasar bawang merah Klampok.

Mereka menolak bawang merah impor yang masuk ke Pantura dengan jumlah ribuan ton setiap pekannya sehingga menyebabkan harga bawang merah lokal anjlok sekitar Rp1.500 per kilogram, padahal modal tanam kini semakin mahal.

Sebelumnya, Dewan Bawang Merah Nasional telah memperingatkan importir nakal supaya menghentikan kegiatan mereka karena dampaknya harga bawang merah lokal hasil petani Pantura akan jatuh di bawah modal dasar petani. Namun belum juga ada jalan keluar.

Unjuk rasa yang digelar hari ini merupakan bentuk kekecewaan jutaan petani akibat panen berhasil namun harga jual bawang merah anjlok penyebab utama bawang merah asal India bebas masuk tanpa aturan hingga beredar di sejumlah pasar tradisional.

Sutikno salah seorang petani bawang merah saat melakukan unjuk rasa di Klampok Brebes menuturkan, kekesalan petani sudah pada puncaknya setelah mereka melakukan berbagai upaya menolak impor bawang merah karena harga bawang merah kini dijual Rp1.500 per kilogram.

"Modal tanam bawang merah sudah tinggi harga dasar petani sekitar Rp6.500 per kilogram, namun setelah panen harga bawang merah rendah dan merugikan mereka,"katanya.

Ia menyebutkan, tempat bongkar muat bawang merah impor di pasar Klampok Kabupaten Brebes, sejumlah gudang milik importir nakal tempat menyalurkan bawang merah keberbagai pasar tradisional, jika terus melimpah petani tidak mampu tanam kembali bawang merah.

Sementara itu Sunarto ketua Dewan Bawang Merah Nasional mengatakan unjuk rasa ribuan petani dari berbagai provinsi merupakan bentuk kekecewaan mereka akibat melimpahnya bawang merah impor yang berdampak murahnya harga bawang merah lokal.

Pemerintah harus segera memberhentikan kegiatan impor bawang merah karena sangat merugikan petani lokal, jika terus melimpah bawang merah impor tidak tertutup kemungkinan sejumlah petani di daerah Pantura akan gulung tikar akibat ulah importi nakal tersebut.

Kini harga bawang merah hanya dijual sekitar Rp1.500 per kilogram, hal itu disebabkan persediaan bawang merah melebihi kebutuhan pasar, pascapanen raya di Pantura bawang merah impor terus masuk tanpa batas, sehingga bawang merah disetiap gudang menumpuk.

Waryo perwakilan petani Jawa Timur mengaku berat beban petani bawang merah karena mereka usai panen harus bersaing ketat dengan bawang merah impor yang harganya jauh di bawah modal tanam mereka. Bawang terpaksa dijual murah karena jika disimpan khawatir akan membusuk.



Antaranews



-dipi-
 
Kenapa harus impor?
apakah kebutuhan masyarakat untuk bawang merah masih kurang?atau apakah petani bawang merah tidak bisa mensupply bawang merah ke pasar seiring kebutuhan masyarakat untuk bawang merah ini terlalu banyak?
Atau para importir nakal itu mengimpor bawang merah yang harganya lebih murah dari lokal?
nakal sekali itu importirnya...
 
Back
Top