Rendahnya angka kelahiran di Jepang mendorong sekelompok mahasiswa menciptakan sebuah robot bayi. 'Bayi' ini bisa merespons sentuhan, menangis, tertawa bahkan bersin.
Robot bayi bernama Yotara tersebut dikembangkan para mahasiswa di University of Tsukuba. 'Kulit' Yotara dapat merespon sentuhan. Ekspresi wajah dan gerakannya berubah-ubah tergantung sentuhan yang diterima.
Layaknya bayi sungguhan, Yotara juga akan tersenyum ketika perutnya diusap-usap dan bangun ketika 'digoda' dengan mainan yang digoncang-goncangkan.
Seperti dikutip dari Tmcnet, Kamis (25/3/2010), yang tak kalah unik, Yotara akan menangis saat 'lapar' bahkan bisa bersin dan meler hidungnya. Ini berkat sistem pompa air yang dipanaskan.
Pengembangan Yotara bertujuan untuk mendorong kaum muda di Negeri Matahari Terbit agar berkeluarga dan meningkatkan angka kelahiran. Karena populasi di Negeri Sakura itu terus mengalami penurunan.
Di antara negara-negara maju, Jepang termasuk yang memiliki angka kelahiran terkecil, yakni 1,37 persen, sementara Amerika Serikat 2,12 persen dan Inggris 1,84 persen.
Lihat Gambar
Robot bayi bernama Yotara tersebut dikembangkan para mahasiswa di University of Tsukuba. 'Kulit' Yotara dapat merespon sentuhan. Ekspresi wajah dan gerakannya berubah-ubah tergantung sentuhan yang diterima.
Layaknya bayi sungguhan, Yotara juga akan tersenyum ketika perutnya diusap-usap dan bangun ketika 'digoda' dengan mainan yang digoncang-goncangkan.
Seperti dikutip dari Tmcnet, Kamis (25/3/2010), yang tak kalah unik, Yotara akan menangis saat 'lapar' bahkan bisa bersin dan meler hidungnya. Ini berkat sistem pompa air yang dipanaskan.
Pengembangan Yotara bertujuan untuk mendorong kaum muda di Negeri Matahari Terbit agar berkeluarga dan meningkatkan angka kelahiran. Karena populasi di Negeri Sakura itu terus mengalami penurunan.
Di antara negara-negara maju, Jepang termasuk yang memiliki angka kelahiran terkecil, yakni 1,37 persen, sementara Amerika Serikat 2,12 persen dan Inggris 1,84 persen.
Lihat Gambar