Administrator
Administrator
![jakarta200725wq2.jpg](http://rizupz.files.wordpress.com/2008/10/jakarta200725wq2.jpg)
Terkait maraknya kasus pelecehan seksual di dalam bus, DPRD DKI Jakarta berencana memanggil Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta selaku pengelola bus TransJakarta. Dewan akan meminta keterangan atas kasus pelecehan atas wanita di angkutan publik.
Pemanggilan ini mengingat peristiwa pelecehan seksual bukan hal yang baru, tapi sudah terjadi sejak lama. Hanya saja selama ini para korban tidak ada yang berani melaporkan. “Dalam satu pekan ke depan, seluruh armada bus TransJakarta harus steril dari pelecehan seksual. Busway ini ikon DKI. Apalagi yang diandalkan kalau bukan busway. Citranya selama ini sudah buruk, kinerjanya jangan ditambah lebih buruk lagi,” ujar Ketua Komisi B DPRD, Selamet Nurdin, kemann (8/6).
Pemanggilan BLU TransJakarta itu sebagai langkah preventif. Agar pelecahan yang mungkin terjadi selanjutnya bisa dihindari. BLU TransJakarta harus mencari solusi yang tepat serta memperketat pengawasan, Sebab, adanya pelecehan seksual dalam bus menunjukkan keteledoran petugas. Ini mengingat setiap bus ada satu petugas penjaga, begitu juga di setiap shelter. Artinya, ketika ada di antara penumpang yang mencurigakan, secara otomatis bisa langsung diketahui. Apalagi yang sifatnya pelecehan seksual serta aksi kriminalitas.
“Logikanya, kalau ada yang aneh, pasti penumpang akan menengok mencari sumbernya. Sementara petugas juga ada. Seharusnya bisa langsung bertindak. Kenapa petugas hanya diam. Atau, memang berpura-pura tidak tahu seperti ketika terjadi aksi kriminalitas di angkutan umum lain,” tanyanya.
Anggota DPRD OKI , Nur Afni Sajim, mengatakan, penyediaan sarana angkutan umum yang aman dan nyaman masih belum optimal, tidak terkecuali bus TransJakarta. “Masih banyak sarana publik yang kurang memperhatikan keselamatan kaum perempuan,” kata Nur Afni.
Menurut Nur Afni, kasus pelecehan seksual yang menimpa penumpang bus TransJakarta tidak bisa dianggap sepele. Sebab, peristiwa tersebut terjadi di dalam angkutan publik milik pemerintah yang seharusnya memberikan rasa aman bagi pengguna jasa angkutan publik di Ibu Kota.
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, mengaku, masih pesimistis dengan wacana penyediaan armada bus TransJakarta khusus wanita bisa terwujud. Pasalnya, sarana dan prasarana yang ada sekarang masih belum memungkinkan untuk merealisasikan wacana tersebut.
Menurutnya, yang bisa dliakukan sekarang adalah membatasi jumlah kepadatan penumpang di dalam bus. Jumlah maksimal penumpangnya hanya 85 orang dalam setiap bus. (ini yang aku setuju):finger:
Sumber : Republika