Tonisanjaya
New member
Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menganggap kegagalan finis di MotoGP Italia, Minggu (22/5), merupakan salah satu hasil paling menyakitkan sepanjang kariernya tampil di ajang balap sepeda motor Grand Prix.
Memulai balapan di Sirkuit Mugello dari posisi pole, Rossi disalip rekan setimnya, Jorge Lorenzo, di tikungan pertama. Meski begitu, The Doctor mampu terus menekan Lorenzo di awal-awal balapan dengan hanya terpaut di bawah 0,5 detik.
Namun, usaha Rossi mengejar Lorenzo berakhir setelah motor M1 yang ditungganginya mengalami masalah dan mengeluarkan asap pada lap kedelapan. Rossi pun harus mengalami kegagalan finis kedua musim ini setelah di GP Austin.
Rossi mengatakan kegagalan finis kali ini merupakan yang terburuk. Pasalnya, selain terjadi di 'rumah' sendiri, Rossi juga gagal mengakhiri paceklik kemenangan di MotoGP Italia yang sudah terjadi sejak 2008.
"Apa yang harus dikatakan? Sulit untuk mengatakan sesuatu. Ini sangat menyakitkan, selalu disayangkan ketika Anda mengalami kegagalan mesin saat balapan. Tapi, kali ini lebih menyakitkan karena terjadi di Mugello," ujar Rossi seperti dikutip dari Autosport.
"Saya sangat kuat sepanjang akhir pekan, terutama saat balapan. Saya merasa oke dengan motor, saya sangat cepat. Saya yakin bisa meraih kemenangan. Meraih kemenangan di sini adalah salah satu impian saya."
MotoGP Italia dimenangi Lorenzo secara dramatis dengan keunggulan hanya 0,019 detik atas pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. Rossi mengaku yakin bisa mengalahkan Lorenzo jika tidak mengalami kegagalan mesin.
"Saya merasa nyaman dengan setelan motor. Saat balapan saya sangat cepat, saya berada di belakang Lorenzo tapi punya kecepatan yang lebih baik. Tentunya saya bisa terus menekan dan meraih kemenangan," tegas Rossi.
Kegagalan finis di MotoGP Italia membuat Rossi tidak beranjak dari posisi ketiga klasemen sementara dengan 78 poin. Namun, Rossi kini tertinggal hingga 37 poin dari Lorenzo di puncak klasemen.