andree_erlangga
New member
Empat orang bersenjata api merampas gaji guru SMP Negeri V Kota Metro, Lampung. Uang sebesar Rp 72 juta di dalam tas yang dibawa bendahara sekolah tersebut, Ponidi, di Jalan Raya Budi Utomo, Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan, Senin, itu pun raib.
Aksi kawanan rampok tersebut, menurut sejumlah saksi, terjadi di tengah keramaian dan disaksikan sejumlah pengendara baik mobil dan sepeda motor. Modusnya, kawanan penjahat dengan mengendarai tiga sepeda motor menghadang laju sepeda motor yang dikemudikan Sugiono dan Ponidi membonceng di belakang.
Hingga Selasa kemarin, aparat kepolisian Resort Kota Metro masih melakukan pengejaran. Ciri-ciri perampok tersebut sudah diketahui. Sejumlah tempat keluar masuk Kota Metro juga sudah dijaga ketat.
"Itulah akibatnya kalau mengambil gaji tidak minta pengawalan polisi. Mereka mengira kalau minta pengawalan polisi harus bayar. Padahal, demi pengamanan, tidak ada bayar-bayaran. Polisi malah ikhlas membantu demi kelancaran tugasnya," ujar Kapolres Metro.
Menurut keterangan korban kepada polisi, ketika terjadi musibah itu, dia baru saja keluar dari Bank Lampung Kota Metro, membawa uang pecahan Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu di dalam tas berwarna hitam.
Salah seorang korban menceritakan, ketika hendak tiba di sekolah, kawanan itu langsung menghadang di depan sepeda motor korban, dan langsung menodongkan senjata apinya. "Pada saat itu kami kaget sekali dan takut karena ditodong dengan pistol," ujar Ponidi.
suarakarya-online.com
Aksi kawanan rampok tersebut, menurut sejumlah saksi, terjadi di tengah keramaian dan disaksikan sejumlah pengendara baik mobil dan sepeda motor. Modusnya, kawanan penjahat dengan mengendarai tiga sepeda motor menghadang laju sepeda motor yang dikemudikan Sugiono dan Ponidi membonceng di belakang.
Hingga Selasa kemarin, aparat kepolisian Resort Kota Metro masih melakukan pengejaran. Ciri-ciri perampok tersebut sudah diketahui. Sejumlah tempat keluar masuk Kota Metro juga sudah dijaga ketat.
"Itulah akibatnya kalau mengambil gaji tidak minta pengawalan polisi. Mereka mengira kalau minta pengawalan polisi harus bayar. Padahal, demi pengamanan, tidak ada bayar-bayaran. Polisi malah ikhlas membantu demi kelancaran tugasnya," ujar Kapolres Metro.
Menurut keterangan korban kepada polisi, ketika terjadi musibah itu, dia baru saja keluar dari Bank Lampung Kota Metro, membawa uang pecahan Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu di dalam tas berwarna hitam.
Salah seorang korban menceritakan, ketika hendak tiba di sekolah, kawanan itu langsung menghadang di depan sepeda motor korban, dan langsung menodongkan senjata apinya. "Pada saat itu kami kaget sekali dan takut karena ditodong dengan pistol," ujar Ponidi.
suarakarya-online.com