Hari ini....
Aku bangun pagi sekali hari ini; gairahku menyala-nyala akan hal-hal yang akan kulakukan hari ini. Aku mempunyai tanggung jawab yang harus kupenuhi. Aku adalah orang yang penting.
Pekerjaanku yang pertama adalah memilih, hari seperti apa yang akan kujalani hari ini.
Hari ini aku bisa mengeluh terhadap hujan yang turun sejak pagi; atau sebaliknya aku bisa bersyukur; bahwa rumput-rumput di halamanku akhirnya bisa mendapat siraman air secara Cuma-Cuma.
Hari ini aku bisa bersedih karena uangku pas-pasan adanya; atau aku bisa merasa gembira bahwa keadaan tersebut mendorongku untuk belajar merencanakan setiap pembelanjaan secara bijaksana, dan menghindarkan diriku dari pemborosan yang tidak perlu.
Hari ini aku bisa menggerutu mengenai kesehatanku; tapi sebaliknya aku juga bisa bergembira atas hidup yang masih kumiliki.
Hari ini aku bisa menangis karena pohon mawar itu berduri; atau aku bisa juga bersorak karena sang pohon yang berduri ternyata memiliki bunga si indah mawar.
Hari ini aku bisa ?nelangsa? karena sedikitnya sahabat yang aku punya; atau aku bisa dengan penuh gairah membuat rencana untuk menjalin hubungan-hubungan baru.
Hari ini aku bisa bersungut-sungut karena harus pergi bekerja; atau sebaliknya aku juga bisa bersorak kegirangan karena punya pekerjaan.
Hari ini aku bisa mengeluh karena harus pergi ke sekolah; atau aku juga bisa ?geregetan? ingin segera memperkaya otakku dengan pengetahuan-pengetahuan baru.
Hari ini aku bisa ?mengomel? panjang pendek karena harus membereskan rumahku; tapi sebaliknya aku juga bisa bersyukur bahwa sang Pencipta telah mengaruniai kepadaku tempat tinggal untuk mengayomi tubuh, pikiran dan jiwaku.
Hari ini tergelar di depanku, siap untuk dibentuk; dan inilah aku, Sang Seniman yang harus membentuknya.
Seperti apa jadinya hari ini, bergantung pada aku sendiri. Aku harus memilih, hari ini seperti apa yang aku sendiri ingini....
(Diambil dari Warta Wellness)
Aku bangun pagi sekali hari ini; gairahku menyala-nyala akan hal-hal yang akan kulakukan hari ini. Aku mempunyai tanggung jawab yang harus kupenuhi. Aku adalah orang yang penting.
Pekerjaanku yang pertama adalah memilih, hari seperti apa yang akan kujalani hari ini.
Hari ini aku bisa mengeluh terhadap hujan yang turun sejak pagi; atau sebaliknya aku bisa bersyukur; bahwa rumput-rumput di halamanku akhirnya bisa mendapat siraman air secara Cuma-Cuma.
Hari ini aku bisa bersedih karena uangku pas-pasan adanya; atau aku bisa merasa gembira bahwa keadaan tersebut mendorongku untuk belajar merencanakan setiap pembelanjaan secara bijaksana, dan menghindarkan diriku dari pemborosan yang tidak perlu.
Hari ini aku bisa menggerutu mengenai kesehatanku; tapi sebaliknya aku juga bisa bergembira atas hidup yang masih kumiliki.
Hari ini aku bisa menangis karena pohon mawar itu berduri; atau aku bisa juga bersorak karena sang pohon yang berduri ternyata memiliki bunga si indah mawar.
Hari ini aku bisa ?nelangsa? karena sedikitnya sahabat yang aku punya; atau aku bisa dengan penuh gairah membuat rencana untuk menjalin hubungan-hubungan baru.
Hari ini aku bisa bersungut-sungut karena harus pergi bekerja; atau sebaliknya aku juga bisa bersorak kegirangan karena punya pekerjaan.
Hari ini aku bisa mengeluh karena harus pergi ke sekolah; atau aku juga bisa ?geregetan? ingin segera memperkaya otakku dengan pengetahuan-pengetahuan baru.
Hari ini aku bisa ?mengomel? panjang pendek karena harus membereskan rumahku; tapi sebaliknya aku juga bisa bersyukur bahwa sang Pencipta telah mengaruniai kepadaku tempat tinggal untuk mengayomi tubuh, pikiran dan jiwaku.
Hari ini tergelar di depanku, siap untuk dibentuk; dan inilah aku, Sang Seniman yang harus membentuknya.
Seperti apa jadinya hari ini, bergantung pada aku sendiri. Aku harus memilih, hari ini seperti apa yang aku sendiri ingini....
(Diambil dari Warta Wellness)