Rupiah Menguat Rp12.900 Per 1 USD

bukansensasi

New member
Centroone.com-Pagi ini Kurs Rupiah dan IHSG menguat terhadap Dolar Amerika. Kemarin masih sempat di Dollar Rp 13.100 , hal ini ada beberapa pernyataan dari Gubernur Bank Sentral AS yang membuat penguatan Rupiah.

Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen soal timing kenaikan tingkat suku bunga (fed fund rate) tidak akan secepat yang diperkirakan Juni tau Juli, disambut baik oleh pemerintah Indonesia.

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan selama ini Yellen memang tidak memberikan kepastian kapan kenaikan ini terjadi, sehingga pasar global merespon dan membuat dolar menguat dan berdampak negatif pada mata uang negara berkembang (emerging market).

Namun setelah pernyataan tersebut diutarakan, pasar bergairah karena ssetidaknya kenaikan suku bunga tak akan dilakukan cepat-cepat.

"Selama ini kan karena suku bunga akan naik bikin pergerakan dolar menguat. Nah ini ternyata tidak, sehingga bukan hanya rupiah, namun mata uang negara lain juga menguat terhadap dolar," kata Sofyan ditemui selepas jam kerja, di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2015).

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai pernyataan Yellen membuat pasar merespon positif.

"Menurut kami pandangan itu cukup menyejukan pasar dan terlihat pada pergerakan rupiah pada hari ini," kata Bambang.

Bambang mengatakan, Yellen masih ingin melihat bagaimana perbaikan ekonomi di Amerika sehingga ada kemungkinan kenaikan Fed fund rate mungkin tidak sampai 100 basis poin seperti yang diperkirakan.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tadi pagi menguat Rp12.900 per USD dibandingkan hari sebelumnya Rp13.100 per USD.

"Tentunya kita akan jaga terus nilai rupiah dengan juga mengantisipasi pertemuan FOMC berikutnya serta mencermati recovery ekonomi di Indonesia," jelas Bambang.

 
Back
Top