Rusia kecam pertahanan rudal AS di Eropa

andree_erlangga

New member
Rusia mengecam keras rencana Amerika Serikat (AS) untuk membangun lokasi-lokasi pertahanan rudal di Eropa tengah.
Rusia meragukan jaminan AS bahwa instalasi tersebut digunakan untuk menangkal kemungkinan ancaman dari Iran dan menyebutnya sebagai usaha untuk memperkuat militer AS di wilayah itu.
Pernyataan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Mikhail Kamynin secara tegas juga mengungkapkan pertentangan Rusia terhadap proposal AS untuk membangun elemen-elemen sistem pertahanan rudal di Polandia dan Republik Ceko, bekas bagian Uni Soviet yang sekarang menjadi anggota baru NATO.
�Kami percaya bahwa rencana pembangunan pertahanan rudal AS di Eropa adalah langkah yang salah dengan konsekuensi negatif bagi keamanan internasional,� ujar Kamynin.
Dia menjelaskan Rusia akan mencoba mencegah hal itu terjadi melalui perundingan dengan mengatakan masalah ini akan menjadi subyek analisa dan diskusi serius dengan AS dan sekutu-sekutunya.
Rencana pembangunan pertahanan AS di wilayah itu, menurut dia, tidak lain hanya bertujuan untuk menempatkan militer AS di Eropa.
Meskipun AS berkeras rencana itu tidak mengancam Rusia, Kamynin mengatakan, pihaknya tidak ingin melihat kenyataan keberadaan komponen strategis militer AS di wilayah tersebut.
Kamynin juga menyampaikan peringatan pejabat militer bahwa Moskow dapat mengambil langkah tertentu untuk menanggapinya, dengan mengatakan,� Pangkalan semacam itu yang dekat dengan perbatasan kami akan menjadi satu faktor pendorong Rusia merencanakan pembangunan militer dan menjalin hubungan militer dengan negara-negara lain.�
Kepala Badan Pertahanan Rudal Pentagon AS, Letnan Jenderal Henry A Obering Kamis (25/1) mengatakan penemapatan lokasi pertahanan di Polandia dan Republik Ceko tidak akan berdampak pada keamanan Rusia. Menurut dia instalasi tersebut akan mendeteksi rudal-rudal Iran yang diduga dapat mencapai Eropa timur. Obering juga membantah klaim Rusia bahwa AS akan mengganggu keseimbangan keamanan, dengan mengatakan kapasitas instalasi tersebut terlalu kecil dibandingkan kemampuan Rusia.
 
Back
Top