RUU Wamil

Megha

New member
Den, saya mau tau pendapat Raden semuanya nih soal kebijakan pemerintah tentang Rancangan Undang-undang Pertahanan Bela Negara (RUU wajib militer) yang katanya semua warga negara yang berusia diatas 17 tahun wajib mengikuti program ini.

Gak pandang dia itu pegawai kantoran maupun pelajar, Bahkan pemerintah juga menginstruksikan setiap pegawai dan instansi pendidikan untuk memberikan izin bagi pegawai & pelajarnya untuk mengikuti program ini.

Menurut pengalaman orang jadul alias jaman dulu, katanya kita gak cuma dikasih pemahaman bela negara aja tapi juga pendidikan fisik aja & juga pendidikan teori. kata kakek saya "kalo emang RUU ini diadakan lagi, dengan senang hati kakek akan mendaftar jika usia kakek masih ada" :wink: =b=

hehe.. aki-aki aja masih mau bersenang-senang ala lelaki jantan, Apa anda juga tertarik?
 
Last edited:
Sayur, nyebelin!! Suruh aja para pejabat semprul itu yang maju perang!! Emangnya gue pikirin!! Lagian ngapain juga perang... Yang bikin keputusan perang sapa, kok gue yang musti angkat senjata!! Pikirin ekonomi bangsa aja gak sanggup, mau perang lagi!! Pake bambu runcing lawan bom atom? Mo bawa bom molotov lawan rudal? Ato bawa senapan/pistol yang mejen karena udah ketuaan? Yang kalo dikokang aja berderit minta dipensiunkan?!? Gue gak mau bela "penjahat-penjahat" yang mengaku penguasa itu. Gue mau bela rakyat aja. Kalo perlu angkat cangkul, bukan senjata.... SAYUR LO para pengambil keputusan!!! Kasih argumen yang jelas, kenapa gue musti belain lo pada!! Mending budget buat itu dialokasikan buat pendidikan, biar para generasi muda pinter. Gak cuma bisa pake otot, tapi pake otak yang penting!!!

Benci aku...benci!!!!!
 
Maap Den urie.. sepertinya ada alasan khusus kenapa pemerintah melakukan hal itu. ya, mungkin diantaranya cuma buat sekedar cadangan kemiliteran yang kalo diitung-itung makin hari ahli militer negara kita makin berkurang.

Ehem, kayaknya sih asik kalo ada orang berjiwa fight didalam kelompok itu.


SEMANGAT!!
 
Alasannya karena kita memang kekurangan tenaga di kemiliteran. Militer kita itu kadaluwarsa banget dibanding negara-negara lain. Sekarang pun sudah ada Menwa (alias resimen mahasiswa) yang sewaktu-waktu bisa dipanggil. Wamil itu hanya perlu diadakan kalau kita seperti singapura yang memang penduduknya sedikit banget. Kalau mau tatanan yang betul, alokasikan dana untuk mensejahterakan tentara. Baru itu betul!! Kalau tentara sejahtera, banyak orang yang tertarik untuk jadi tentara. Masalahnya mereka bikin wamil karena gak ada budget buat kasih gaji tetap!! Wamil kan sewaktu butuh aja dipanggil perang. Semasa negara aman tentram dan damai, ya nganggur aja.

Betul kata kamu, ahli militer kita makin berkurang. Jadi mustinya yang dididik itu ya yang udah ada di militer, ngapain rakyat sipil mau diberdayakan jadi militer semua.... Coba baca thread ttg the economic hit man. Itu tantangan yang kita hadapi sekarang!! Bukan war with gun tapi war with mind. Lebih bagus anak muda diajari untuk cinta bangsa, negara & tanah air daripada diajari perang. Kalau memang akhirnya perang, dengan sendirinya kita semua akan angkat senjata untuk membela negara. Tapi kalau nasionalisme aja tipis, apa yang bisa diharap? Mimpi kali ye...

Sekarang kalau dilihat strategi kemiliteran yang dimiliki Indonesia aja gak sesuai banget dengan keadaan negara kita. Negara kita bentuknya kepulauan, tapi angkatan laut & angkatan udara adalah angkatan yang paling menyedihkan kualitas equipment perangnya! Angkatan Darat lebih berperan & lebih diperhatikan. Lah kalau diserang dari laut dan udara, angkatan darat mau nyeburin tank ke laut buat mbalasnya? Mengamankan penyelundupan di daerah pantai aja susahnya 1/2 modar sekarang ini. Mau ngomongi perang?!?

Get back to real life man!!! My feet is on the ground... My head is in the clouds.... Go dream... dream on, dream on.... go to sleep forever!!!!!

RUBBISH!!!
 
menurut saya munculnya rencana penerapan wamil di indonesia belum tepat karena belum menjadi kebutuhan saat ini. indonesia bukan negara yang suka menginvasi negara lain, indonesia juga bukan negara chaos, indonesia adalah negara yang damai, tentram..
ada sebuah filosofi yang mengatakan bahwa negara akan kuat jika pertahanan (militer) nya kuat. hilangnya satu-persatu bagian/wilayan NKRI merupakan bukti lemahnya tentara kita yang berfungsi menjaga keamanan Negara dari ancaman luar negeri. dan jika lihat kekuatan militer kita memang harus kita akui sangat tidak mendukung untuk menciptakan pertahanan yang kuat.
jadi solusinya menurut saya adalah menaikan anggaran pertahanan/militer agar dapat meningkatkan kekuatan pertahanan baik meningkatkan SDM tentara maupun meningkatkan kebutuhan peralatan tentara kita.
jangan kita merasa alerki terhadap kebijakan menaikan anggaran pertahanan, karena itu memang merupakan suatu kebutuhan Negara kita untuk menjaga harga diri, kedaulatan bangsa dan negara kesatuan republik indonesia.
Bayangkan berapa banyak anggaran yang harus dipersiapkan untuk membiayai oprasional dari wamil tersebut??? jumlah rakyat indonesia +- 220juta jiwa jika diwajibkan dari umur 18 - 45 tahun mengikuti wajib militer berapa miliyar / triliyun dana yang harus dipersiapkan untuk membiayai oprasional mereka. jadi......
"STOP WAMIL, NAIKAN ANGGARAN PERTAHANAN"
 
Itu tantangan yang kita hadapi sekarang!! Bukan war with gun tapi war with mind. Lebih bagus anak muda diajari untuk cinta bangsa, negara & tanah air daripada diajari perang. Kalau memang akhirnya perang, dengan sendirinya kita semua akan angkat senjata untuk membela negara. Tapi kalau nasionalisme aja tipis, apa yang bisa diharap? Mimpi kali ye...


Eh... bener juga yah, toh buktinya Kita lagi perang intelektual budaya sama negara tetangga. Kayak perang pengakuan lagu rasa sayang sayange, angklung, batik, dan tarian reog.

Hmm... seperti itu yah, Jadi kita sejahterakan saja para militer dari pada mengsahkan RUU WAMIL yang merepotkan warga negara. Bukan begitu bukan???
 
setuju urhee, org kita skrg lagi kerja buat menghidupi keluarga aja udah susah, pemerintah suruh kita hemat ini itu, masa pake acara mesti wamil dulu ninggalin kerjaan & keluarga mau dikasih makan apa? kalo tau2 balik ke perusahaan udah ada yg menggantikan, kita harus mengadu kemana? emang dijamin posisi kita tdk terganti dgn org laen? Perusahaan bs aja blg dijamin krn takut kena sanksi, tp kalo kenyataannya beda? Jd pengangguran kita. Abis itu mana mungkin pemerintah mau nanggung pasti terlunta-lunta kita. cari kerja aja udah susah, pasti yg udah ada gw pertahankan masa ditinggal2

Blm lagi kalo tau2 pas latihan malah mati konyol gara2 alutsista yg udah tua, yeeeeeee, makanya adik2 pikir kalo mau setuju2 atau ksh pendapat mgk kalian memang blm berkeluarga & merasakan susahnya menopang kehidupan, lagian rakyat kita kan 200 juta jiwa lbh, Singapura cuma 4,5 juta tp anggaran pertahanannya liat tuh brpa byk.....

Makin lama makin aneh
 
sepengetahuan saya Wamil itu tidak seseram yang di bayangin kok. (paling nggak pengalaman teman saya yang di eropa) kan kita bisa tidak mengikuti wamil kalau lagi sekolah. Mungkin malah lebih serem OSPEK atau apalah istilah perplocoan sekarang di indonesia. Dari Wamil; kalau kemudian mau berkarir di kemiliteran kan bagus.
Saya rasa Wamil lebih di lihat dari sudut cinta Indonesia nya. Saya sendiri ketuaan kalau ikut Wamil. Kalaupun benar nanti ada; anak saya suruh istirahat sekolah untuk ikutan wamil selama setahu (atau 6 bulan?)
 
Back
Top