jmw01
New member
Mantan Imam Besar dan Khatib Masjid Al-Aqsha Prof DR Syeikh Muhammad Mahmud Shiyam mengingatkan umat Islam agar memperbanyak tadarus Al-Quran pada bulan Ramadhan ini. Syeikh Shiyam menyampaikan hal itu pada Safari Ramadhannya usai Shalat tarawih di Masjid At-Taqwa Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, Ahad malam (15/8).
Syeikh Shiyam mengatakan, bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran, karena itu siang dan malamnya wajib diisi dengan bertadarus Al-Quran, seperti firman Allah di dalam surat Al-Baqarah ayat 185.
"Tidak ada istilah bagi orang Islam tidak bisa baca Al-Quran. Kalau tidak bisa tadarus Al-Quran, apa tidak bisa membaca Qulhu yang nilainya sama dengan sepetiga Al-Quran atau Al-Fatihah induknya Al-Quran? Malah diisi dengan banyak tidur di siang hari, dan banyak menonton televisi di malam hari", kata syeikh kelahiran Asqalan Palestina itu, sambil tersenyum di hadapan sekitar seribu kaum muslimin dan muslimat yang menghadiri safari Ramadhan tersebut.
Bertadarus Al-Quran mengandung makna membacanya, menggali isinya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, papar Ketua Rabithah Ulama Palestina yang kini berdomisili di Yaman karena diusir Zionis Israel dari bumi kelahirannya Palestina.
"Puasa dan Al-Quran keduanya dapat memberikan pertolongan kepada mereka yang menanggung lapar di siang hari karena puasa, dan menanggung lelah di malam hari karena membaca Al-Quran," ujarnya seraya mengutip hadits Rasulullah SAW.
Salam dari Gaza
Syeikh Shiyam juga mengucapkan salam dan ucapan terima kasih dari saudara-saudara kaum muslimin di Gaza untuk umat Islam Indonesia yang penuh kepedulian membuka blokade Gaza pada khususnya dan membantu perjuangan bangsa Palestina pada umumnya.
"Terutam sekali dengan adanya relawan dari Jama'ah Muslimin (Hizbulah) khususnya dan Indonesia umumnya yang sekarang sedang membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza," ujar mantan Rektor universitas Islam Gaza itu di hadapan alim ulama dan tokoh masyarakat undangan se-Jabodetabek,
Selama berada di luar Palestina, Syeikh Shiyam beraktivitas memberikan berbagai ceramah ilmiah tentang perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan tausiyah islamiyah di berbagai Negara di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Amerika. Di samping itu juga aktif menggalang donasi bantuan Palestina melalui yayasan Muassasah Al-Quds Internasional Pimpinan Prof DR Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi.
Di Indonesia, penyaluran donasi bantuan bekerjasama dengan Pesantren Al-Fatah Bogor, terutama untuk membantu bidang pengobatan, penyantunan yatim piatu, beasiswa anak-anak sekolah, dan bantuan untuk para janda pejuang di Palestina.
Selama di Indonesia, Syeikh Shiyam yang hingga usia sekitar 80 tahun ini masih aktif menulis berbagai artikel ilmiah dan syair-syair perjuangan, akan mengadakan safari Ramadhan memberikan tausiyah di sekitar Jabodetabek dan berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Batam.
Sumber: eramuslim
Syeikh Shiyam mengatakan, bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran, karena itu siang dan malamnya wajib diisi dengan bertadarus Al-Quran, seperti firman Allah di dalam surat Al-Baqarah ayat 185.
"Tidak ada istilah bagi orang Islam tidak bisa baca Al-Quran. Kalau tidak bisa tadarus Al-Quran, apa tidak bisa membaca Qulhu yang nilainya sama dengan sepetiga Al-Quran atau Al-Fatihah induknya Al-Quran? Malah diisi dengan banyak tidur di siang hari, dan banyak menonton televisi di malam hari", kata syeikh kelahiran Asqalan Palestina itu, sambil tersenyum di hadapan sekitar seribu kaum muslimin dan muslimat yang menghadiri safari Ramadhan tersebut.
Bertadarus Al-Quran mengandung makna membacanya, menggali isinya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, papar Ketua Rabithah Ulama Palestina yang kini berdomisili di Yaman karena diusir Zionis Israel dari bumi kelahirannya Palestina.
"Puasa dan Al-Quran keduanya dapat memberikan pertolongan kepada mereka yang menanggung lapar di siang hari karena puasa, dan menanggung lelah di malam hari karena membaca Al-Quran," ujarnya seraya mengutip hadits Rasulullah SAW.
Salam dari Gaza
Syeikh Shiyam juga mengucapkan salam dan ucapan terima kasih dari saudara-saudara kaum muslimin di Gaza untuk umat Islam Indonesia yang penuh kepedulian membuka blokade Gaza pada khususnya dan membantu perjuangan bangsa Palestina pada umumnya.
"Terutam sekali dengan adanya relawan dari Jama'ah Muslimin (Hizbulah) khususnya dan Indonesia umumnya yang sekarang sedang membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza," ujar mantan Rektor universitas Islam Gaza itu di hadapan alim ulama dan tokoh masyarakat undangan se-Jabodetabek,
Selama berada di luar Palestina, Syeikh Shiyam beraktivitas memberikan berbagai ceramah ilmiah tentang perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan tausiyah islamiyah di berbagai Negara di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Amerika. Di samping itu juga aktif menggalang donasi bantuan Palestina melalui yayasan Muassasah Al-Quds Internasional Pimpinan Prof DR Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi.
Di Indonesia, penyaluran donasi bantuan bekerjasama dengan Pesantren Al-Fatah Bogor, terutama untuk membantu bidang pengobatan, penyantunan yatim piatu, beasiswa anak-anak sekolah, dan bantuan untuk para janda pejuang di Palestina.
Selama di Indonesia, Syeikh Shiyam yang hingga usia sekitar 80 tahun ini masih aktif menulis berbagai artikel ilmiah dan syair-syair perjuangan, akan mengadakan safari Ramadhan memberikan tausiyah di sekitar Jabodetabek dan berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, dan Batam.
Sumber: eramuslim