andree_erlangga
New member
Diduga dipicu sakit hati lantaran ditinggal menikah sang pacar, seorang anggota Poltabes Medan Iptu Oloan Hutasoit menembak Nanda Safriani, 23, dan suaminya Amrul Fahmi, 23, Rabu (24/1) malam.
Akibat tembakan itu, pasangan suami isteri (Pasutri) yang belum lama menikah itu dalam kondisi kritis. Sementara itu, seusai melakukan penembakan, Iptu Oloan Hutasoit menembak kepalanya sendiri hingga tewas seketika.
?Informasi yang kami peroleh, polisi ini tidak menunjukkan gejala gangguan psikologis. Mengenai motif, sementara ini kami duga karena adanya hubungan emosional,? kata Kapoltabes Medan Kombes Pol Irawan Dahlan kepada wartawan di RS Dr Pirngadi, Jl HM Yamin, Medan, Kamis (25/1).
Menurut Irawan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan baik terhadap korban maupun saksi-saksi. ?Diduga pelaku sakit hati karena ditinggal menikah,? ujar dia.
Irawan menjelaskan, setiap anggota polisi yang memegang senjata telah mengikuti tes psikologis. Namun aspek psikologis ini juga akan diselidiki karena banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang memutuskan melakukan hal semacam itu.
Nanda yang menjadi korban penembakan Iptu Oloan Hutasoit adalah puteri Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Sumatra Utara, Ramli Abdul Wahid. Nanda dan Amrul adalah pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan. Sebelum menikah dengan Amrul, Nanda sempat berpacaran dengan Iptu Oloan. Namun karena tidak setuju anaknya berpacaran dengan Oloan, orangtua Nanda lantas menikahkan gadis itu dengan Amrul.
Akibat tembakan itu, pasangan suami isteri (Pasutri) yang belum lama menikah itu dalam kondisi kritis. Sementara itu, seusai melakukan penembakan, Iptu Oloan Hutasoit menembak kepalanya sendiri hingga tewas seketika.
?Informasi yang kami peroleh, polisi ini tidak menunjukkan gejala gangguan psikologis. Mengenai motif, sementara ini kami duga karena adanya hubungan emosional,? kata Kapoltabes Medan Kombes Pol Irawan Dahlan kepada wartawan di RS Dr Pirngadi, Jl HM Yamin, Medan, Kamis (25/1).
Menurut Irawan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan baik terhadap korban maupun saksi-saksi. ?Diduga pelaku sakit hati karena ditinggal menikah,? ujar dia.
Irawan menjelaskan, setiap anggota polisi yang memegang senjata telah mengikuti tes psikologis. Namun aspek psikologis ini juga akan diselidiki karena banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang memutuskan melakukan hal semacam itu.
Nanda yang menjadi korban penembakan Iptu Oloan Hutasoit adalah puteri Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Sumatra Utara, Ramli Abdul Wahid. Nanda dan Amrul adalah pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan. Sebelum menikah dengan Amrul, Nanda sempat berpacaran dengan Iptu Oloan. Namun karena tidak setuju anaknya berpacaran dengan Oloan, orangtua Nanda lantas menikahkan gadis itu dengan Amrul.