indosiar.com, Tangerang, Banten - Seorang pria ditemukan tewas mengenaskan dengan kepala pecah dan usus terburai di rumah besannya di Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Pria yang berprofesi sebagai pedagang ayam tersebut diduga tewas dibunuh kerabat dekatnya yang dilatarbelakangi sakit hati soal pembagian harta warisan.
Pria berusia 61 tahun bernama Haji Kampil ini ditemukan sudah tidak bernyawa Senin (19/02/07) kemarin, di ruangan tengah rumah besannya Haji Tabak di RT 02/01 Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Saat ditemukan kondisi warga Kunciran Gempol Kecamatan Pinang Kota Tangerang ini sudah sangat mengenaskan. Terdapat sejumlah luka bacokan dibagian kepala dan ususnya juga terburai.
Menurut sejumlah saksi di lokasi kejadian, warga sempat mendengar suara ribut-ribut di dalam rumah Haji Tabak. Tiba-tiba anak korban Tile berteriak keras setelah mengetahui bapaknya sudah tidak bernyawa bersimbah darah didekat pintu ruang tengah besannya.
Sebelum tewas, korban juga diketahui sempat memaki-maki anaknya agar tidak memperebutkan harta warisan miliknya karena korban masih hidup dan sehat belum mau mati. Namun salah seorang warga mengakui sebelum ditemukan tewas dirinya mendengar korban mengancam Tile anaknya sendiri agar tidak membicarakan pembagian harta warisan darinya.
Sementara itu warga lainnya mengakui korban sebelum tewas justru telah membeli tanah. Padahal Tile anaknya sempat meminta warisan agar diberi tanah untuk membuat rumah. Jasad korban baru bisa dievakuasi setelah tim identifikasi Mapolres Metro Tangerang datang ke lokasi kejadian. Untuk kepentingan penyidikan jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Tangerang untuk diotopsi.
Untuk kepentingan penyidikan polisi kini tengah memeriksa Tile anak korban, Nari menantunya serta Haji Tabak besan korban. Ketiganya masih dalam pemeriksaan dengan status sebagai saksi.
Pria berusia 61 tahun bernama Haji Kampil ini ditemukan sudah tidak bernyawa Senin (19/02/07) kemarin, di ruangan tengah rumah besannya Haji Tabak di RT 02/01 Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Saat ditemukan kondisi warga Kunciran Gempol Kecamatan Pinang Kota Tangerang ini sudah sangat mengenaskan. Terdapat sejumlah luka bacokan dibagian kepala dan ususnya juga terburai.
Menurut sejumlah saksi di lokasi kejadian, warga sempat mendengar suara ribut-ribut di dalam rumah Haji Tabak. Tiba-tiba anak korban Tile berteriak keras setelah mengetahui bapaknya sudah tidak bernyawa bersimbah darah didekat pintu ruang tengah besannya.
Sebelum tewas, korban juga diketahui sempat memaki-maki anaknya agar tidak memperebutkan harta warisan miliknya karena korban masih hidup dan sehat belum mau mati. Namun salah seorang warga mengakui sebelum ditemukan tewas dirinya mendengar korban mengancam Tile anaknya sendiri agar tidak membicarakan pembagian harta warisan darinya.
Sementara itu warga lainnya mengakui korban sebelum tewas justru telah membeli tanah. Padahal Tile anaknya sempat meminta warisan agar diberi tanah untuk membuat rumah. Jasad korban baru bisa dievakuasi setelah tim identifikasi Mapolres Metro Tangerang datang ke lokasi kejadian. Untuk kepentingan penyidikan jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Tangerang untuk diotopsi.
Untuk kepentingan penyidikan polisi kini tengah memeriksa Tile anak korban, Nari menantunya serta Haji Tabak besan korban. Ketiganya masih dalam pemeriksaan dengan status sebagai saksi.